Berlari di selasar lantai dua, lalu menuruni anak tangga. Yuna tampak buru-buru mencari Tiara. Firasatnya tidak enak, apalagi setelah melihat Ethan yang menggambar mamanya sendiri tersungkur di dalam penjara. “Kau melihat Tiara?” “Kau melihat Tiara?” “Apa kau melihat Tiara?” Dia sampai menanyai satu per satu pelayan dan juga para anggota mafia Serigala Pembunuh tentang keberadaan Tiara. Akan tetapi sayangnya, mereka semua menggeleng kepala. Seluruh isi gedung sudah ia datangi. Yuna pun menghela napas panjang dan mengembuskannya. “Sepertinya aku perlu mencari ke kebun belakang.” Matanya melirik pintu ke belakang dan tampak air hujan yang mengguyur deras di sana. Dia agaknya berpikir dua kali bila harus kebasahan seperti itu. Saat pikirnya sedang bimbang, pintu utama terbuka.