Bersandar di balik pintu. Dengan lutut tertekuk yang ia peluk, dia menatap kosong pada balita polos penyebab semua rasa canggung ini terjadi. “Kenapa bapakmu harus ke sini, Ethan?” Tiara bergidik sambil menggelengkan kepala. Dia tidak bisa membayangkan lagi, betapa malu dirinya saat ini. “Aku sudah gila!” Dia mengutuk pada diri sendiri seraya meremas rambut dan kepalanya. Sementara, si pemilik pipi cabi dengan bebek karet di tangannya itu seakan tak terganggu sama sekali dengan keluhan Tiara pada papanya sendiri. “Mama ...!” panggil Ethan tanpa menatap Tiara. Meski mulutnya memanggil sang ibu asuh, tapi dia masih fokus dengan air dan mainannya. “Kenapa, Ethan? Jangan minta lagi mama mandi di sini!” Perempuan berjalan dengan menyeret kaki. “Mama!” panggil Ethan sekali lagi. Ka