Megan melebarkan tangannya dan menghirup udara pagi yang menyegarkan penciumannya, di teras apartemen ibunya, rambutnya masih berantakan dan wajahnya pun terlihat kusut, ia belum mandi, pakaiannya pun terlihat tak teratur. Megan lalu membuka pejaman matanya dan membulatkan matanya penuh ketika melihat Mark duduk di ruang tamu. Megan mengucek matanya perlahan dan tetap saja matanya memperlihatkan Mark yang kini sedang tersenyum. "Ish. Aku pasti mimpi. Tak mungkin," gumam Megan. "Megan, duduklah, ada tamu yang datang," kata Agustine, membuat Megan membulatkan matanya penuh. "Kamu—" Megan menunjuk suaminya, entah mengapa Megan belum percaya atas apa yang ia lihat didepan matanya, Mark datang bertamu dan itu mengejutkan dirinya. Mark mengangguk dan memanggil Megan untuk duduk disampi