BRAK! Calya menutup pintu mobilnya dengan bantingan keras. Melampiaskan rasa kesalnya yang kini menjamah sekujur tubuh. Terutama kepala, hingga rasanya berdenyut sakit. Akh! Sial*n! Memukul setir mobil, Calya menyugar rambut dengan frustrasi. Ada keinginan untuk menjerit, tapi takut mengundang perhatian orang-orang. Bagaimana kalau nanti mobilnya dikerubungi? Jadi akhirnya, ia telan paksa semua ledakan emosi yang kini berjejal di hati. Sia-sia Calya bangun pagi dan segera meluncur ke apartemen Arya untuk mencari informasi tentang Hasta. Karena pada akhirnya, tak mendapat apa-apa. Setelah membuang waktu menunggu pria itu mandi—bahkan meng-ombre bulu keteknya jadi warna-warni. Calya tetap tak berhasil mendapatkan informasi yang sangat ingin diketahuinya. Sekarang, harus kemana lagi C