16

1052 Kata

Tari berhenti memasukkan pakaian ke dalam koper saat tatapannya membentur foto dalam pigura di meja rias. Ia meraihnya, memandang lekat fotonya yang tertawa lebar bersama Evan di taman Merdeka kota Metro. Air mancur tampak memercik di belakang ke duanya yang berpose dengan wajah berseri. Tari mengusap air mata yang bergulir turun ke pipinya. Ia masukkan foto itu ke dalam koper lalu kembali memasukkan pakaiannya. Ia telah memutuskan akan meninggalkan kota ini, pergi sejauh-jauhnya untuk melupakan semua. Ia tak sanggup terus di sini dan mencoba hidup seperti biasa seakan kejadian besar ini tak terjadi. Ia tak sanggup bila harus bekerja dan semua teman-teman menatapnya iba. Ia tak suka dikasihani. Atau dicaci dan dikatai bodoh karena selama ini tak tahu bahwa kekasihnya ternyata main api d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN