18

1109 Kata

"Kenapa buru-buru?" Reyhan menoleh. Ivy tersenyum. "Karena aku sudah sangat lapar, Yang." "Kan bisa ke sana bareng," kata Yana sambil menjajari langkah Ivy. Ivy menatap Ivy dengan kening berkerut. Tak biasanya sahabatnya ini bertingkah seperti ini. Reyhan mengangguk. "Iya, kan bisa ke sana bareng Yana, Vy. Kalian ada masalah apa sebenarnya? Segera selesaikan biar tidak berlarut-larut." Yana kembali mengerutkan kening tak mengerti. "Kami gak sedang ada masalah, kok." "Ooh. Sepertinya, suasana hati Ivy sedang tidak baik. Kamu jangan menginap di rumahnya dulu." "Menginap?" Yana lagi-lagi mengerutkan kening tak mengerti. "Iya, bukannya kamu ingin menginap di rumah Ivy?" tanya Reyhan, memandang Yana dengan wajah heran. Ivy cepat-cepat menginjak kaki Yana lalu mengangguk kecil. "Bukannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN