Saat mobil Marc terparkir di depan Museum Louvre, Brigitte langsung mengernyit. “Bébé, kenapa kita di sini ? Jangan bilang kalau tempat yang kau maksud adalah Museum Louvre,” Brigitte masih memandang tidak percaya pada bangunan itu. Marc tetap menyunggingkan senyumnya. “Ya, aku memang berniat membawamu ke Museum Louvre. Tempatnya romantis, bukan ?” Marc terlihat sangat antusias dan mengira Brigitte juga sama sepertinya. “Oh, mon Dieu ! Ini sama sekali tidak romantis bébé ! Apanya yang romantis dari lukisan-lukisan dan karya seni kuno ???” Brigitte mendelik ke arahnya hingga Marc terkejut melihatnya. “Bukannya kau tertarik untuk ikut denganku ?” herannya. “Ya ! Aku memang tertarik karena kupikir kau memang mengajakku ke tempat romantis ! Tapi, ke tempat semacam