Azura duduk didalam taksi bersama Banu yang disebelahnya. Viza tidak mengetahui kedatangan Banu jadi Azura menyarankan mereka menaiki taksi dari pada dijemput oleh mobil keluarga mereka. Azura memilih menutup matanya agar terlihat santai saja dimata Banu, sedangkan Banu mengamati wajah Azura yang terlihat pucat. "Ehem..Azura are you oke ?" Azura tidak menjawab, dia lebih memilih bungkam. Tapi sepertinya Banu tidak mudah menyerah. " Azura, kau terlihat pucat sekali. Apa kau sakit ?" Azura mulai risih dengan suara Banu . "Azura...Zura..." Azura menggertakkan giginya karena kesal. "I'm fine oke . Stop thinking about me, just think of the way you will later apologize to Viza." Setelah itu Azura menutup lagi matanya, sedangkan Banu masih betah mengajak Azura berbicara. " Azura, bisakah
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari