Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Pengaturan cookie Anda
Pengaturan cookie yang diperlukanSelalu Aktif
ic_arrow_left
Cerita Oleh Djangles
Djangles
1.2KPengikut
22.7KBACA
TENTANGquote
writing romance and some more.
Thank you for visiting
wattpad : djangles
ig : djangles27
Everything was fine dalam hidup Anna sampai Prama tiba-tiba mendekat kepadanya. Seumur hidup mengenal Prama, gadis itu selalu menghindar. Prama panutan semua orang, kebanggaan orang tuanya, nama Prama tak pernah lepas dari telinganya sejak dia beranjak remaja.
Anna muak.
Tapi pada tahun terakhir kuliah, Prama mulai mendekatinya dengan pendekatan-pendekatan yang tak pernah dibayangkan oleh Anna. Mereka menjadi dekat setelah sebelumnya selalu pura-pura tak saling mengenal. Bertemu satu sama lain menjadi hal yang terlalu lumrah.
Tetapi Anna tak baik-baik saja, ia tengah berjuang ditengah hidup dan kematian. Tak ada waktu baginya untuk Prama, apalagi mencintai pemuda itu.
Sabrina Putri harus berhadapan dengan seseorang dimasa lalunya saat menjalani kegiatan wajib kampus yaitu Kuliah Kerja Nyata. Meskipun harus berhadapan setiap hari, Sabrina mencoba untuk pura-pura tidak mengenal orang tersebut. Fakta demi fakta terkuak saat mereka mulai sering berinteraksi. Mampukah Sabrina menjalani hari-harinya?
Sarasvati Bratawijaya hanya menginginkan Nataniel Hendra Liam di dalam hidupnya, tak peduli bahwa laki-laki itu tak akan pernah meliriknya apalagi mencintainya. Baginya, Nata yang tak membatalkan pertunangan mereka sudah lebih dari cukup.
Ya.
Seharusnya itu cukup baginya. Dia sudah terbiasa hidup dalam minimnya kasih sayang. Jadi tingkah laki-laki itu yang mengabaikannya seharusnya bukan jadi masalah
Tidak apa-apa.
Nata tak perlu memberinya cinta.
Tapi bagaimana jika dunia memberitahunya bahwa dia lebih serakah dari itu semua?
Seperti Bias, penyajian yang dipenuhi oleh prasangka. Itulah permainan yang diberikan Ladisha kepada Tristan, setengah mati Tristan membenci perempuan itu namun dia bisa membuat Tristan kebingungan atas perhatian dan kasih sayang yang diberikan orang-orang sekitar Tristan kepadanya. Ladisha menyukai Tristan, tapi laki-laki itu mempunyai orang lain. Selama janur kuning belum melengkung, Ladisha masih bisa berusaha bukan?
Titania Kiaraswari tak bisa mengelak bahwa dia masih mencintai Nataniel Hendra Liam. Dia bahkan rela menjalani hubungan aneh dengan Nata meskipun calon Bos besarnya itu telah bertunangan dengan Saras.
Disaat hidupnya kembali kacau karena kedatangan Nata kembali, Tania dihadapkan pada kenyataan bahwa ibunya ingin menikahkannya dengan seorang pemuda yang juga datang dari masa lalunya.
Bima Alfarizi Gunawan.
Sayangnya perasaan Tania hanya kepada Nata. Tak pernah pudar sampai Nata yang menghapus rasa cinta itu sendiri.
dan Bima harus mengerti akan hal itu.
*
Titania Kiaraswari.
Tidak pernah sedikitpun akal sehat Bima berpikir untuk kembali bertemu gadis itu. Gadis yang dulu mengejar-ngejarnya kini berubah menjadi wanita yang benar-benar membuatnya jatuh cinta.
Sayangnya, Titania bukan lagi gadis yang tergila-gila padanya, wanita itu mencintai Nata dan sialnya, mereka saling mencintai.
Bima tak akan melepaskan Tita meskipun dia menangis untuk dilepaskan.
Dia akan membuat Tita tergila-gila padanya, seperti dulu.
Camkan itu
I just want you to be happy is the bullshit words ever.
Aku harus meninggalkan suamiku dengan sebuah surat perceraian yang telah kutandatangani.
bukan untuk membuatnya bahagia.
tapi untuk menyelamatkan diriku sendiri.