Pada hari itu, aku memutuskan untuk bunuh diri. Aku merasa sangat depresi, suara memanggilku untuk pergi menuju kematian terus berdengung, dan akhirnya aku memilih untuk menyerah, toh aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Membaca buku cerita yang ku beli di toko barang antik, adalah hal terakhir yang ku lakukan sebelum mengakhiri hidup ku. "Red Poppy." Setelah selesai membacanya, aku mengunci pintu apartemen ku, aku meminum satu botol obat penenang, di saat sekarat, tidak ada yang mencari ku mau pun menolong, walau begitu aku tidak peduli, aku memang sudah tidak ingin hidup. itu yang ku pikirkan, tetapi entah bagaimana aku bertemu salah satu karakter dalam cerita itu. "Aku sudah tidak bisa kembali, karena itu aku mohon, kau lah yang harus menggantikan aku, karena kau adalah bagian dari diriku juga." aku yang tidak mengerti apa yang dia bicarakan, tetapi gadis itu langsung menarik ku begitu saja, dan saat itulah, aku hidup kembali, bukan menjadi diriku. "Shannon Shafiria."

Hukuman mati telah dijatuhkan padaku, padahal semua itu bukan aku yang melakukannya. Tidak ada siapapun yang mempercayaiku, baik orang tua angkat ku yang sudah seperti orang tua kandung ku. Bahkan tunanganku yang sangat kucintai. Di hari itu dimana aku dieksekusi, depan mataku ia berdiri berdampingan dengan wanita lain. Aku di khianati. "Apakah kamu ingin mengubah semuanya?" "Apakah kamu ingin mengubah hidupmu, agar tidak berakhir seperti ini?" Seseorang mengatakannya padaku setelah aku mati karena eksekusi. "Iya, aku ingin mengubah semuanya." Aku masih ingin hidup, aku tidak mau mati dengan seperti itu, karena itu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dengan kekuatan orang misterius itu, aku berhasil kembali lima tahun sebelum kematianku. Dengan tekad kuat dan rencana besar, aku mengubah semuanya. Termasuk meninggalkan tunanganku. Tetapi. Pintu yang seharusnya terbuka menjadi tertutup, begitupun sebaliknya. Aku menemukan jalan takdir yang baru, dan semakin banyak hal yang kutemukan tentang diriku yang sebenarnya.

Nama ku Marie Sebuah kecelakaan mobil berhasil merenggut nyawaku. "Marie! Marie!" Aku bisa melihat teman yang ku tolong menangis histeris memanggil namaku. "AKU MOHON MARIE! TETAPLAH HIDUP!" Mataku tidak sanggup terbuka lagi, rasa nya menyesalkan, hidupku berakhir tiba-tiba dengan cara yang tidak kuinginkan. Tetapi. Aku masih ingin hidup "Tidak masalah, akan kukabulkan permintaan mu." Orang itu mengatakan nya padaku. Aku pikir ia benar-benar mengabulkan nya, tetapi. Aku kembali hidup. Tidak di tempat yang seharusnya. Aku melihat paras ku pada sebuah cermin. Rambut magenta lurus yang halus, manik mata emas senada bunga Marigold. Aku mengingat bagaimana novel itu mendeskripsikan nya. Seorang gadis dari keluarga bangsawan yang di kenal arogan nan sombong, dan gila akan hormat, yang Takdir nya berakhir dengan kematian tragis di novel itu. Leia Drizella Vanitas