WARNING!! ADULT CONTENT 21++ (Tidak untuk di bawah umur, bijaklah dalam memilih bacaan) ~~~ “Jadi bagaimana, Jes? Kamu mau kan, Sayang?” “Tidak. Sampai kapanpun, Jesi tidak mau bertunangan dengannya, Ma” Jesi sungguh tidak mengerti kenapa mama dan kakeknya kekeh ingin menjodohkan dirinya dengan pria yang tidak dia kenal. Bahkan umurnya jauh di atasnya. Bagi Jesi pria itu lebih cocok menjadi paman bukan tunangan. Pasti wajahnya juga tua dan beruban. “Tapi Jes....” “Ini bukan jaman, Siti Nurbaya lagi, Ma. Tolong mengertilah,” timpal Jesi sekali lagi dan pergi dari ruang keluarga itu “Jesiiii” “Tunggu!” Mama Jesi yang tadinya ingin mengejar anaknya berhenti tatkala ayahnya menghentikannya tiba – tiba. “Biarkan saja dia pergi. Nanti juga akan kembali,” kata pria paruh baya itu dengan tenang “Tapi ayah dia....” “Biarkan saja, Nura. Anakmu butuh waktu. Dia bersikap seperti itu karna dia menganggap calon tunangannya itu sudah tua dan beruban” “Darimana, Ayah tahu?” “Tahu saja. Kamu tidak perlu khawatir. Nanti setelah melihat langsung calon tunangannya, aku yakin dia akan berubah 180 derajat” “Dia akan melihat betapa tampan dan gagahnya calon tunangannya itu. Persis seperti pangeran idamannya saat dia kecil,” lirih pria itu dalam hati sambil tersenyum penuh keyakinan

WARNING!! ADULT CONTENT 21+ (Tidak untuk di bawah umur, bijaklah dalam memilih bacaan) Prolog Aku percaya takdir itu ada. Tuhan tidak pernah salah. Jodoh, maut, rezeki, sudah Tuhan yang menentukan. Tapi kenapa takdir ini membawaku ke Jurang yang terdalam. Takdir kehidupan ini tidak pernah aku inginkan. Bagaimana mungkin aku tertarik dan terjerat ke dalam pesona atasanku sendiri. Ya dia Ceo perusahaanku, Reyhan Hadi Mahendra. Pria kaya, tampan, gaya maskulin dan angkuhnya setengah mati. Pesonanya membuat kaum hawa tidak berhenti menatapnya lagi dan lagi. Sebagai sekretaris aku terjerat dalam takdir yang hina ini. Aku mulai menggilai dia, disaat aku telah bersuami. Reyhan Hadi Mahendra “Nadira Maya Yatfar I LOVE YOU, I NEED YOU”. Tegasnya Nadira Maya Yatfar “Kau gila pak, AKU SUDAH BERSUAMI, jangan menggodaku”. Aku sudah tidak tahan lagi dengan tingkah lakunya. “Tak apa, aku akan menunggumu. Ku pastikan kau akan jadi milikku. Lihat TAKDIR AKAN BERPIHAK PADAKU”. Katanya tak terbantah. Aku sudah tidak kuat lagi. Aku ingin keluar dari perusahaan ini. Tapi masa kontrak kerjaku belum selesai. Aku tidak mau membebani suamiku. Disisi lain perasaan ini mulai berkecamuk saat pertama kali pak Reyhan menciumku. Tuhan... Cobaan apalagi ini.