Hidup Nora sama seperti siswi kelas XII SMA lain sebelum ia bertemu Takahiro Matsumoto. Jarak usia sepuluh tahun membuat hubungan mereka seperti kakak dan adik. Meski bertetangga selama tiga tahun terakhir, Nora hanya tahu bahwa Taka adalah pria yang baik. Ia tidak pernah tahu rahasia yang disembunyikan pria keturunan Jepang-Indonesia itu. Setelah kepergian Taka tanpa pamit hari itu, Nora baru menyadari ada rasa yang datang terlambat. Ia menyesal tidak pernah mengatakan perasaan itu pada Taka lebih awal. Saat ia berusaha move on, sebuah paket dari Tokyo datang ke rumah. Paket itu berisi formulir mengikuti kursus pendek Bahasa Jepang selama tiga bulan yang membuat Nora bingung. Ia tidak pernah mengikuti beasiswa dari mana pun, apalagi mengirimkan portofolio beasiswa ke Jepang. Namun, semua gundah lenyap saat ia menemukan sepucuk surat yang ditulis tangan. Surat itu dari Taka yang memberinya tawaran datang ke Tokyo pada musim semi. Dear Nora Apakah kamu masih ingat dengan Chidorigafuchi waktu itu? Kamu bilang tempat itu sangat indah, ‘kan? Aku tidak tahu, apakah kamu bermaksud memuji gambarku yang indah atau memang Chidorigafuchi sangat cantik pada musim semi. Ratusan pohon sakura di pinggir kanal akan bermekaran pada awal April. Kalau kamu mau, kita bisa menyewa kano dan mengayuhnya bersama sembari menikmati hanami. Jadi, maukah kamu datang ke Tokyo sebelum musim semi berakhir tahun ini? Jika iya, balaslah surat ini secepatnya. Aku melampirkan alamat email baru yang bisa kamu hubungi. Takahiro Isi surat sudah berakhir, tapi membuat Nora tertegun lama sekali. Hanya Taka yang tahu bahwa ia bilang ingin ke Chidorigafuchi setelah melihat gambaran pria itu. Tidak ada orang lain. Bukan tawaran Taka yang membuat ia merasa aneh atau selembar foto Chidorigafuchi saat musim semi, tapi tulisan tangan dalam surat itu. Ia pernah melihat tulisan tangan tegak ramping milik Taka yang berbeda dengan tulisan tangan dalam surat itu. Jadi, siapa yang sudah mengirim surat padanya? Apakah terjadi sesuatu dengan Taka sejak pergi tanpa kata sebulan lalu? Dilema, ia harus memutuskan dengan cepat atau menyesal selamanya. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, akhirnya Nora mengambil keputusan besar yang mengubah hidupnya.

Cinta tidak pernah salah, ia hanya datang pada waktu yang kurang tepat. Aku akan selalu mencintaimu, Blue. Regards, Sky Ellin menemukan kartu ucapan lusuh yang berada di salah satu kantong bajunya. Ia tidak mengerti siapa itu Blue. Ia juga tidak mengenal siapa pengirim kartu itu. Sky, nama yang terdengar familiar, tetapi ia tidak bisa mengingatnya. Tak hanya satu kartu ucapan saja, ia mulai menemukan lembar surat yang lain. Setiap ia membaca isi surat yang diberikan Sky untuk Blue, kepala terasa berdenyut pusing. Ia bertanya pada Ari mengenai siapa Sky dan Blue, tapi ada luka tersirat di iris coklat sang suami. Apa ia pernah melakukan kesalahan pada masa lalu? Ellin berusaha mengumpulkan kepingan ingatan yang terserak. Setelah kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya beberapa bulan lalu, segalanya berubah. Mungkinkah ia bisa mencintai Ari atau terjerat dalam lingkaran Sky dan Blue selamanya? Puzzle, temukan teka-teki dalam kepalamu sendiri!