Ada begitu banyak hal yang ingin kukatakan,
Tapi tidak ada sepatah katapun yang keluar.
Mataku ingin menjatuhkan setetes air mata,
Tapi hanya emosi hampa yang muncul.
Didalam hatiku ada tempat kosong,
Yang hanya dapat di isi olehnya.
Namun saat ini,
Dia membuka pintu dan pergi.
Sudah tidak ada alasan lagi untuk Casey mempertahankannya.....
Namun pada akhirnya Casey tidak mempunyai alasan untuk meninggalkannya.
Jika cinta bukanlah sebuah alasan, bisakah cinta menjadi sebuah pilihan?
"Apa kamu benar benar mencintaiku?"
"Tentu saja! Berapa kali harus kubilang kalau aku mencintaimu? Aku begitu mencintaimu bahkan melebihi cintaku pada diriku sendiri."
Disaat yang sama....
~Astaga nih si bajingan sombong, narsis, sok cool ngapain sih pake nanya nanya! Mana mungkin aku menyukai cowok sepertimu, yang ada hidupku menjadi horror!
Eh iya nanti malem enaknya makan apa ya...
Ryker... -__-
Semenjak Ryker dapat membaca pikiran Cordelia, yang dipikirkannya hanyalah bagaimana dari 7,7 milliar manusia didunia ini, Ia hanya bisa membaca pikiran gadis plin plan yang bahkan tidak bisa memilih antara burger atau pizza untuk makan siangnya.
Mungkinkah ini yang dinamakan sial? Atau Takdir?