Are They Twins?Diperbarui pada Sep 17, 2020, 17:42
[Jangan lupa love agar cerita ini masuk ke perpustakaan kalian. Terima kasih untuk dukungan kalian]
***
WARNING : Jangan berharap apa-apa dari kisah ini. Ini hanya kisah sederhana yang akan membuat perasaan kalian campur aduk, antara sedih, bahagia, senyum-senyum seperti dianggap aneh, atau menangis terharu.
Semoga apa yang saya tulis diatas benar adanya. Semoga terhibur.
***
Helaan napas mengembus begitu saja, sejenak Vano memandang Kala, kemudian meraih tangan gadis tersebut, lalu memberitahunya, "Abang sayang sama kamu, tetapi kamu sayang sama Biru, itu sangat rumit."
Sedari kecil, pria itu menyukai sepupu angkatnya ini. Namun sayang, Biru-sepupunya Vano-merupakan pacar dari Kala.
Tatapan dari Vano semakin melekat, juga mendekatlah wajahnya seiring keheningan yang menyelimuti.
Bibir yang Vano rindukan, akhirnya terasa ketika mereka saling beradu pada detik-detik berikutnya.
Kecapan, kecupan, lumatan, dan berlanjut ke gigitan kecil, membuat keduanya saling melambung mesra, dan hal tersebut seharusnya berlanjut, akan tetapi ... tarikan kuat dari belakang, serta bogeman mentah ketika Vano menoleh, dilayangkan oleh Biru yang melihat kejadian itu.
"Bangsat, lo ngapain cium cewek gue, hah?"
Pertarungan pun terjadi, ketika Vano tak ingin merasakan pukulan gratis.
"Kala sendirian di rumah, dan lo asik jalan sama teman-teman lo di luar?"
"Itu bukan alasan untuk lo seenaknya nyium Kala, dan ingat, lo sepupu gue!"
"Ah, lo harus tau, kalau gue cinta sama si Kala, ada masalah? Dan lo mau apa, hm?" Tatapan Vano semakin menantang, dan tantangan itu pun semakin meningkat ketika ia menendang perut Biru, hingga pria tersebut jatug tersungkur.
Teriakan pun terdengar amat nyaring, "Kalian bisa berhenti enggak, sih?!"
Vano memandang Kala, dan menghampiri gadis tersebut lalu mendekapnya erat, kedua orang itu hanyut, hingga mengabaikan Biru yang patah hati.
Di saat Biru menjaga hati, dengan mudahnya Kala mengkhianati.
Sakit fisik pun tak seberapa, jika batin terluka, seratus panah pun takkan berasa.