Kegagalan bagi Ainun untuk menikah dengan Zulfikar tidak membuatnya berkecil hati. Karena Ainun yakin bahwa Allah tahu yang mana yang terbaik untuknya. "Setiap yang Allah ciptakan di muka bumi ini, tidak ada satupun yang sia-sia. Allah juga menciptakan pasangan untuk mendampingi yang lainnya. Allah sudah mengatur semuanya dengan sangat sempurna. Bahkan di dalam Al-Qur'an pun Allah sudah menjelaskan sedetail-detailnya." Ainun teringat dengan ucapan Syamsul kala itu. Abangnya berkata bahwa Allah telah menyiapkan seseorang sebagai pengganti Zulfikar untuk mendampinginya hingga ke surga nanti. Ainun berharap apa yang dikatakan oleh Syamsul, Allah makbulkan. Hingga Ramadhan berikutnya, ia bertemu seseorang berhati Malaikat dengan tatapan tajam menatapnya di depan Masjid setelah shalat tarawih. Siapakah lelaki itu? Mengapa lelaki itu menatapnya seolah-olah Ainun adalah musuhnya?

Cinta sejati tidak hanya memandang fisik dan rupa, ia hadir dalam hati karena iman dan takwa. Seperti Fatih yang jatuh cinta pada gadis dengan fisik yang dikatakan jauh dari kata ideal, gadis dengan tubuh yang tambun, gadis bernama Nurul Mawaddah. Mereka sebenarnya sudah pernah bertemu di dalam bus menuju desa Paya Kambuh, namun cerita mereka dimulai saat Fatih menetap di desa itu selama kurang lebih satu bulan lamanya. Berawal dari orang asing lalu mereka pun saling mengenal, namun mengenal Fatih tak juga membuat Nurul mengenal siapakah laki-laki itu sebenarnya, karena Fatih yang begitu misterius, banyak hal yang menjadi sebuah rahasia dan membuat Nurul masuk ke dalam lingkaran kemisteriusan dari seorang Muhammad Fatih Alqatiry. Cinta, rahasia dan sebuah kasus menjadi saling berkaitan. Akankah Nurul tahu siapa Fatih yang sebenarnya? Dan Bisakah Nurul menerima Fatih yang jatuh cinta padanya dengan semua hal yang masih penuh misteri?

Bertemu dan berpisah bukanlah suatu pilihan yang mesti kita tentukan. Karena bertemu dan berpisah sudah digariskan dan kita hanya menghadapi dengan senyuman dan keikhlasan. Ikhlas, terkadang hanya mampu untuk diucapkan, namun sangat sulit untuk dilakukan. Itu yang sedang dialami Ghalin Zayyina, seorang wanita mungil berlesung pipit yang baru saja ditinggal oleh orang yang sangat disayanginya. Akankah ia membuka kembali hati yang telah rapuh? Atau ia akan tetap di tempat tanpa mau mengalihkan dunianya yang sendu? Pict/Cover : Me Font : PicsArt