Prolog

201 Words
[[KISAH KAIDEN BAGIAN SATU]] • • Seorang pemuda berkulit putih pucat tengah memandangi tiga foto gadis cantik di atas meja. Matanya terlihat kosong seolah terlalu banyak memendam kepedihan sehingga tak tahu lagi harus bagaimana. Dia mengeluarkan pisau lipatnya, kemudian menuding foto pertama sambil berkata sendiri, "Renata sayang, kamu adalah cinta pertamaku. Kamu cantik sekali seperti bidadari, matamu indah, tubuhmu bagus, bicaramu lembut, tapi kenapa kamu tega sekali mencampakkanku?" Pisaunya kini berpindah pada foto kedua. Tangannya terlihat meremas gagang pisau itu saat berkata kembali, "Dan kamu, Vanessa tercinta, kamu membohongiku.. kamu bilang akan menjadi pengobat rasa sakit hatiku pada Renata Sayang. Tapi aku hanya dompet cadangan dan pembantu gratisan bagimu'kan?" Tatapan mulai menajam diselimuti kebencian mendalam ketika berpindah ke foto terakhir. Ia sampai terlihat kesulitan menahan diri untuk tidak merusak foto itu. "Dan kamu, Dear Sheila, kamu bilang memahami perasaanku yang dimanfaatkan Vanessa tercinta. Kenyataannya kamu hanya kalah taruhan darinya lalu merebut hatiku. Saat aku tahu, kamu meninggalkanku dan berkata kalau aku ini aneh." Dia kemudian merobek seluruh foto gadis itu sampai menjadi sobekan kecil. Meskipun terlihat sekali kalau dia menyimpan dendam, nyatanya senyuman puas malah terlukis di bibirnya. TOK..TOK..TOK.. Mendadak seseorang mengetuk pintu kamarnya sembari berseru, "Kai! Kau jaga sekarang.." Kai segera meraih ponsel dan earphone-nya, kemudian keluar kamar dengan santai seolah-olah melupakan kejadian barusan. •••
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD