Prolog

2211 Words
Pukul lima sore seorang wanita berusia dua puluh tahun bernama Elana illiana baru saja pulang bekerja dari kantornya. niatnya sore ini Eliana akan mengunjungi kedua orang tuanya sekaligus menginap semalam saja karena besok hari libur. tapi sebelum pergi ke rumah orang tuanya, Eliana menyempatkan diri untuk membeli beberapa makanan untuk dibawa. "EL, kamu hari ini jadi kesini kan? Mama sudh masak makanan kesukaanmu loh," tanya Mama EL saat mereka berdua sedang berbicara lewat telepon. "Iya Ma, sebentar lagi EL akan ke terminal setelah membeli beberapa makanan kesukaan Mama dan Papa." jawabnya sambil tersenyum seakan sang Mama akan melihatnya. "Bruukk.." Badan Elana terhempas ke langit lalu jatuh ke aspal hingga berumuran darah karena ia baru saja di tabrak oleh sebuah truk yang melintas ketika wanita itu hendak menyebrang jalan. beberapa barang yang wanita itu bawa pun berhambura di jalan, orang- orang juga mulai berkerumunan menghampirinya. Elana tak sadarkan diri dan matanya kini terpejam lalu salah seorang menelefon untuk memanggil tim medis. "Elana.. Nak, apa yang terjadi?" tanya sang Mama pada panggilan telefon yang sudah terputus. Perasaan beliau pun kini berubah menjadi gundah gulana karena panggilan itu terputus begitu saja. # # # Setengah tahun berlalu sejak kecelakaan tersebut EL terbaring lemah di rumah sakit dalam keadaan koma. Keuangan keluarga EL pun semakin menipis karena mereka harus membayar keperluan rumah sakit yang masih terus berjalan selama wanita itu di rawat. Dan hari ini kedua orang tua EL terpaksa menerima kalau alat medis yang ada ditubuh EL harus diangkat lantaran mereka sudah tak mampu membiayai keperluan rumah sakit EL yang sudah menunggak dua bulan. Mereka pun mencoba untuk ikhlas melepaskan anak mereka satu- satunya tersebut dan berharap EL tidak lagi merasakan sakitnya. “Permisi, nanti tepat pukul sembilan pagi peralatan medis Nona EL akan mulai kami angkat ya Bapak dan Ibu,” ucap Suster yang kembali mengingatkan. “Iya Suster, terima kasih,” jawab Mama EL sambil tersenyum tipis. Sang Suster pun akhirnya keluar dari ruang rawat putrinya tersebut. “Kita harus siap melepas EL untuk satu jam lagi, Ma,” seru Papa EL untuk sama- sama menguatkan hati mereka. Wanita parubaya itu pun kembali memeluk suaminya dengan air mata yang beliau tahan karena ia tak ingin terlihat bersedih di depan anaknya untuk terakhir kalinya. “Semoga keputusan yang kita ambil benar untuk membiarkan EL pergi.” Lirihnya yang sebenarnya masih ragu untuk melepaskan anaknya karena alasan keadaan. Papa EL pun mengusap lembut punggung istrinya. “EL, Sebenarnya Mama masih berharap kamu akan segera terbangun dan berkumpul dengan kami. Tapi kalau memang dengan melepaskanmu pergi akan mengurangi rasa sakitmu, pergilah Nak,” ucap tegar Mama EL saat beliau sudah melepaskan peluknya dari sang Suami dan kini sedang berdiri di samping tempat tidur anaknya. “Papa dan Mama minta maaf karena hanya ini yang bisa kami berikan untukmu, EL.” Tambah Papa EL yang berdiri di samping Istrinya. Jari telunjuk Elana bergerak saat kedua orang tuanya memeluk tubuhnya, kedua matanya pun mulai terbuka. Wanita itu pun berusaha mengeluarkan suara agar terdengar oleh kedua orang tuanya. Awalnya kedua orang tua Elana merasa sedang berhalusinasi mendengar suara anaknya tapi saat mereka melihat sendiri bibir Elana terbuka dan mengeluarkan suara, mereka merasa sangat senang. Seakan doa dan harapan keduanya selama ini di dengar oleh sang pencipta. “Mama, Papa siapa orang itu?” tanya EL sambil menunjuk ke salah satu sudut ruang rawatnya. Namun saat orang tua Elana menoleh, mereka tidak mendapati siapa pun disana. Orang tua Elana pun merasa khawatir dan berusaha memanggil Suster dan Dokter yang berjaga untuk memeriksa keadaan anaknya. Tapi tak ditemukan keanehan pada tubuh Elana saat itu dan gadis itu pun dinyatakan baik- baik saja. Elana bingung mengapa sejak ia terbangun dari koma, dirinya bisa melihat sosok tak kasat mata bahkan ia bisa berkomunikasi hingga beberapa orang disekelilingnya menganggapnya tidak waras alias gila. hal itu juga membuat Elana kehilangan pekerjaannya karena ia yang tak terbiasa melihat sosok menyeramkan itu sering kali berteriak dan meminta sosok itu menjauhi dirinya. * * * “Kakak Attala kapan kita pergi ke kebun binatang?” tanya gadis kecil mungil berumur sembilan tahun kepada Kakak lelakinya yang tengah sibuk memakai sepatu kets. Lelaki tampan itu bernama Attala Arion yang biasa disapa Attala atau Rion oleh orang- orang yang mengenalnya. Sudah dua minggu yang lalu lelaki tampan itu berjanji akan mengajak adik perempuannya pergi ke kebun binatang untuk liburan namun ia tak bisa segera menepatinya karena urusan pekerjaan yang semakin padat. “Bagaimana kalau minggu depan? Kakak janji kali ini Kakak akan usahakan untuk mengajakmu pergi ke kebun binatang,” ucap Attala sambil tersenyum ke arah adiknya yang mulai cemberut karena merasa kesal mendengar janji manis Kakaknya. “Attala, jangan berjanji jika kamu tidak bisa, Nak.” Seru Bunda sambil tersenyum mendekati anak perempuannya yang menagih janji dengan anak lelakinya. “Kali ini akan aku usahakan Bunda, lagi pula Kakak juga ingin melihat sih leher panjang,” goda Attala pada adiknya. “Maksud Kakak jerapah?” tanya Mili polos yang membuat Bunda dan Kakaknya tersenyum. “Ya Mili Sayang, oh ya sebentar.” Attala membuka tas kerjanya untuk mengambil sebuah gantungan kunci kecil berbentuk boneka jerapah yang tak sengaja ia beli untuk Adiknya beberapa waktu lalu. Mili pun terlihat sangat senang saat sang Kakak memberikannya. “Bunda, Mili dapat jerapah.” seru Mili sambil menujukkan gantungan kunci tersebut kepada sang Bunda. Bunda pun hanya bisa tersenyum saat melihat anak perempuan kecilnya itu merasa senang. Tak lama pun Attala pamit untuk berangkat ke kantornya. Bunda pun mengajak Mili untuk ikut pergi mengunjungi rumah kerabat mereka yang sedang sakit. Singkat cerita saat Bunda sedang menerima telefon dari temannnya sambil berjalan, beliau tak sadar kalau genggaman tangannya dengan sang putri terlepas. Mili kecil yang asyik menjilati es krim itu tak sengaja berjalan dan ikut menyebrang jalan dengan seorang wanita. Namun kejadian tidak terduga terjadi begitu saja, seorang Supir Truk yang sedang mengantuk dan melaju dengan kecepatan tinggi tersebut tak menyadari kalau ada seorang wanita dengan gadis kecil melintas di depannya hingga ia menabrak keduanya. Beberapa menit kemudian Bunda tersadar kalau Putrinya tidak ada hingga beliau panik menutup telefonnya lalu mencari anaknya. Beliau menghampiri kerumunan orang dan disanalah beliau menemukan sosok putrinya yang bersimbah darah tak bernyawa. # # # Lima tahun pun berlalu, sejak saat itu Attala tak hentinya menyalahkan dirinya yang tak bisa memenuhi permintaan terakhir Adik perempuan yang paling ia sayangi. Attala bahkan tidak mau pulang ke rumah karena ia masih saja dibayang- bayangi oleh sosok Adiknya yang minta di ajak ke kebun binatang. Attala selalu berharap andai waktu dapat diputar, ia sangat ingin sekali memenuhi permintaan sang Adik. Namun waktu yang berlalu tidak dapat diputar kembali dan hanya bisa ia ratapi sebagai sebuah takdirPukul lima sore seorang wanita berusia dua puluh tahun bernama Elana illiana baru saja pulang bekerja dari kantornya. niatnya sore ini Eliana akan mengunjungi kedua orang tuanya sekaligus menginap semalam saja karena besok hari libur. tapi sebelum pergi ke rumah orang tuanya, Eliana menyempatkan diri untuk membeli beberapa makanan untuk dibawa. "EL, kamu hari ini jadi kesini kan? Mama sudh masak makanan kesukaanmu loh," tanya Mama EL saat mereka berdua sedang berbicara lewat telepon. "Iya Ma, sebentar lagi EL akan ke terminal setelah membeli beberapa makanan kesukaan Mama dan Papa." jawabnya sambil tersenyum seakan sang Mama akan melihatnya. "Bruukk.." Badan Elana terhempas ke langit lalu jatuh ke aspal hingga berumuran darah karena ia baru saja di tabrak oleh sebuah truk yang melintas ketika wanita itu hendak menyebrang jalan. beberapa barang yang wanita itu bawa pun berhambura di jalan, orang- orang juga mulai berkerumunan menghampirinya. Elana tak sadarkan diri dan matanya kini terpejam lalu salah seorang menelefon untuk memanggil tim medis. "Elana.. Nak, apa yang terjadi?" tanya sang Mama pada panggilan telefon yang sudah terputus. Perasaan beliau pun kini berubah menjadi gundah gulana karena panggilan itu terputus begitu saja. # # # Setengah tahun berlalu sejak kecelakaan tersebut EL terbaring lemah di rumah sakit dalam keadaan koma. Keuangan keluarga EL pun semakin menipis karena mereka harus membayar keperluan rumah sakit yang masih terus berjalan selama wanita itu di rawat. Dan hari ini kedua orang tua EL terpaksa menerima kalau alat medis yang ada ditubuh EL harus diangkat lantaran mereka sudah tak mampu membiayai keperluan rumah sakit EL yang sudah menunggak dua bulan. Mereka pun mencoba untuk ikhlas melepaskan anak mereka satu- satunya tersebut dan berharap EL tidak lagi merasakan sakitnya. “Permisi, nanti tepat pukul sembilan pagi peralatan medis Nona EL akan mulai kami angkat ya Bapak dan Ibu,” ucap Suster yang kembali mengingatkan. “Iya Suster, terima kasih,” jawab Mama EL sambil tersenyum tipis. Sang Suster pun akhirnya keluar dari ruang rawat putrinya tersebut. “Kita harus siap melepas EL untuk satu jam lagi, Ma,” seru Papa EL untuk sama- sama menguatkan hati mereka. Wanita parubaya itu pun kembali memeluk suaminya dengan air mata yang beliau tahan karena ia tak ingin terlihat bersedih di depan anaknya untuk terakhir kalinya. “Semoga keputusan yang kita ambil benar untuk membiarkan EL pergi.” Lirihnya yang sebenarnya masih ragu untuk melepaskan anaknya karena alasan keadaan. Papa EL pun mengusap lembut punggung istrinya. “EL, Sebenarnya Mama masih berharap kamu akan segera terbangun dan berkumpul dengan kami. Tapi kalau memang dengan melepaskanmu pergi akan mengurangi rasa sakitmu, pergilah Nak,” ucap tegar Mama EL saat beliau sudah melepaskan peluknya dari sang Suami dan kini sedang berdiri di samping tempat tidur anaknya. “Papa dan Mama minta maaf karena hanya ini yang bisa kami berikan untukmu, EL.” Tambah Papa EL yang berdiri di samping Istrinya. Jari telunjuk Elana bergerak saat kedua orang tuanya memeluk tubuhnya, kedua matanya pun mulai terbuka. Wanita itu pun berusaha mengeluarkan suara agar terdengar oleh kedua orang tuanya. Awalnya kedua orang tua Elana merasa sedang berhalusinasi mendengar suara anaknya tapi saat mereka melihat sendiri bibir Elana terbuka dan mengeluarkan suara, mereka merasa sangat senang. Seakan doa dan harapan keduanya selama ini di dengar oleh sang pencipta. “Mama, Papa siapa orang itu?” tanya EL sambil menunjuk ke salah satu sudut ruang rawatnya. Namun saat orang tua Elana menoleh, mereka tidak mendapati siapa pun disana. Orang tua Elana pun merasa khawatir dan berusaha memanggil Suster dan Dokter yang berjaga untuk memeriksa keadaan anaknya. Tapi tak ditemukan keanehan pada tubuh Elana saat itu dan gadis itu pun dinyatakan baik- baik saja. Elana bingung mengapa sejak ia terbangun dari koma,  dirinya bisa melihat sosok tak kasat mata bahkan ia bisa berkomunikasi hingga beberapa orang disekelilingnya menganggapnya tidak waras alias gila. hal itu juga membuat Elana kehilangan pekerjaannya karena ia yang tak terbiasa melihat sosok menyeramkan itu sering kali berteriak dan meminta sosok itu menjauhi dirinya. * * * “Kakak Attala kapan kita pergi ke kebun binatang?” tanya gadis kecil mungil berumur sembilan tahun kepada Kakak lelakinya yang tengah sibuk memakai sepatu kets. Lelaki tampan itu bernama Attala Arion yang biasa disapa Attala atau Rion oleh orang- orang yang mengenalnya. Sudah dua minggu yang lalu lelaki tampan itu berjanji akan mengajak adik perempuannya pergi ke kebun binatang untuk liburan namun ia tak bisa segera menepatinya karena urusan pekerjaan yang semakin padat. “Bagaimana kalau minggu depan? Kakak janji kali ini Kakak akan usahakan untuk mengajakmu pergi ke kebun binatang,” ucap Attala sambil tersenyum ke arah adiknya yang mulai cemberut karena merasa kesal mendengar janji manis Kakaknya. “Attala, jangan berjanji jika kamu tidak bisa, Nak.” Seru Bunda sambil tersenyum mendekati anak perempuannya yang menagih janji dengan anak lelakinya. “Kali ini akan aku usahakan Bunda, lagi pula Kakak juga ingin melihat sih leher panjang,” goda Attala pada adiknya. “Maksud Kakak jerapah?” tanya Mili polos yang membuat Bunda dan Kakaknya tersenyum. “Ya Mili Sayang, oh ya sebentar.” Attala membuka tas kerjanya untuk mengambil sebuah gantungan kunci kecil berbentuk boneka jerapah yang tak sengaja ia beli untuk Adiknya beberapa waktu lalu. Mili pun terlihat sangat senang saat sang Kakak memberikannya. “Bunda, Mili dapat jerapah.” seru Mili sambil menujukkan gantungan kunci tersebut kepada sang Bunda. Bunda pun hanya bisa tersenyum saat melihat anak perempuan kecilnya itu merasa senang. Tak lama pun Attala pamit untuk berangkat ke kantornya. Bunda pun mengajak Mili untuk ikut pergi mengunjungi rumah kerabat mereka yang sedang sakit. Singkat cerita saat Bunda sedang menerima telefon dari temannnya sambil berjalan, beliau tak sadar kalau genggaman tangannya dengan sang putri terlepas. Mili kecil yang asyik menjilati es krim itu tak sengaja berjalan dan ikut menyebrang jalan dengan seorang wanita. Namun kejadian tidak terduga terjadi begitu saja, seorang Supir Truk yang sedang mengantuk dan melaju dengan kecepatan tinggi tersebut tak menyadari kalau ada seorang wanita dengan gadis kecil melintas di depannya hingga ia menabrak keduanya. Beberapa menit kemudian Bunda tersadar kalau Putrinya tidak ada hingga beliau panik menutup telefonnya lalu mencari anaknya. Beliau menghampiri kerumunan orang dan disanalah beliau menemukan sosok putrinya yang bersimbah darah tak bernyawa. # # # Lima tahun pun berlalu, sejak saat itu Attala tak hentinya menyalahkan dirinya yang tak bisa memenuhi permintaan terakhir Adik perempuan yang paling ia sayangi. Attala bahkan tidak mau pulang ke rumah karena ia masih saja dibayang- bayangi oleh sosok Adiknya yang minta di ajak ke kebun binatang. Attala selalu berharap andai waktu dapat diputar, ia sangat ingin sekali memenuhi permintaan sang Adik. Namun waktu yang berlalu tidak dapat diputar kembali dan hanya bisa ia ratapi sebagai sebuah takdir
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD