PROLOG

155 Words
Ada seorang dokter hewan yang sangat mencintaiku. Dia tampan, menawan dan kaya. Aku tegaskan sekali lagi, dia berkuasa. Akan tetapi setelah menjalin hubungan dengan setahun, aku malah jadi takut. Takut sekali.. entahlah.. takut karena orang lain mungkin akan mengambilnya dariku. Aku tidak punya apapun sebelumnya, jadi jangan rebut milikku. Dia milikku, dokter hewan itu milikku. Kalau ada gadis lain yang kemungkinan sedang berusaha merayunya, aku harus segera menyingkirkannya atau itu akan jadi beban pikiran. Aku ini benci berpikir keras, benci basa-basi, benci banyak bicara. Intinya aku benci semua hal kecuali pasanganku. Jadi pilihan apa yang kupunya saat melihat 'gadis lain' yang kumaksud sudah membukakan pintu kostannya untukku sementara tanganku ini sudah memegang pisau? "Elisse? Ada apa ya?" Dia sedikit cemas melihatku. Oh, apa mungkin karena aku datang ke tempatnya hanya dengan piyama? Bukan, dia mulai sadar kalau aku membawa pisau. Padahal aku ingin berbicara sebentar saja, tapi dokter hewan kesayanganku akan panik kalau sadar aku keluyuran malam-malam tanpa pamit. Aku harus cepat membereskannya. •••
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD