When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Cinta Terlarang Anak dan Suamiku (Part 16) #Anakku_Maduku #Ajt #Seputih_Cinta_Amelia Tapi tunggu, aku sperti melihat tubuh seseorang yang kukenal. Sosok itu berjalan tak jauh dariku, diantara orang-orang yang lalu lalang. Aku menghentikan langkah, meliriknya. Ia berjalan sembari menundukkan pandang. Tapi sedetik kemudian ternyata diapun menghentikan langkah. Ia menengok ke kanan, dan .... “Brian?” “Amel?” Kami saling menyebut nama dalam satu waktu. Sontak kami tertawa berbarengan. Ia datang menghampiriku. Jakarta seluas ini, setelah bertemu di eropa dan kini bisa Allah pertemukan tanpa sengaja di sini, di atap sebuah Mall, di depan sebuah Masjid. Terkadang kejutan Allah itu indah. "Kita kok, bisa ketemu gini, sih," ujarnya takjub. "iya, bisa banget pas gini." Aku meringis.