When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Rosa mempersilahkan mereka masuk. Lexi tampak ragu dengan sikap gugup. Tyrex melangkah lebih dulu dan masuk mendahuluinya. Ruangan itu tidak terlalu bear. Mungkin sekitar tiga kali tiga meter. Terdapat sofa tanpa meja, yang menempel di dinding. Satu meja kerja dengan kursi dua pasang sepertinya sudah lama tidak tidak tersentuh. Banyak sekali debu yang menempel di kertas yang tersebar di dalamnya. Tyrex mulai melihat dengan satu persatu dan menyingkirkan yang mungkin berguna bagi mereka nanti. Lexi akhirnya menyusul dan memeriksa laci yang bisa ia temukan. “Tuan Dixon sering sekali menghabiskan waktu di sini.” Rosa menyentuh salah satu botol yang ada di sebelah sofa sebelah kiri. Ada beberapa minuman alkohol beserta gelas di sana. Bukan minuman biasa, tapi dengan kualitas yang baik. Ge