Part 1

727 Words
"Tok...tok..tok.. Non Shireen ,,,Bangun Non sudah jam 7 Non ditunggu sama Bapak dibawah " suara Bik Ijah wanita paruh baya yang berusia 45 tahun terdengar dari balik pintu luar kamar Shireen . Bik Ijah adalah Asisten Rumah tangga di kediaman keluarga Darmawan sejak Shireen berusia sembilan tahun, Shireen sangat dekat dengannya karena Papi Shireen Darmawan sangat sibuk dengan Pekerjaan nya itu yang membuat Shireen lebih dekat dengan bik Ijah. "Iya Bik bentar " Shireen menyahuti ucapan Bik Ijah dengan menggeliatkan badannya ke kiri dan ke kanan serta mulut yang masih menguap, lalu ia berjalan ke arah kamar mandi yang berada di dalam kamarnya . Setelah selesai mandi,Shiren langsung menuju lemarinya dan memilih baju dress tanpa lengan yang panjangnya lima centi meter di atas lutut dan dibalut cardigan rajut serta memoles wajah cantiknya dengan make up natural , lalu ia memakai sepatu flatshoes nya. "Perfect" ujarnya sambil memperhatikan dirinya di cermin ia segera turun ke meja makan menemui Papi nya. "Pagi Papi ku sayang " beo nya sambil mengambil sandwich yang sudah disiapkan Bik Ijah. "Shireen, Papi mau ngomong sama kamu" ucap Darmawan "Aduh Papi ,ngomong tinggal ngomong aja kok, biasanya papi juga langsung nyerocos ." Protes Shireen " Baiklah, Shireen Papi mau bicara tentang keinginan Papi untuk menikahkan kamu dengan anak temen Papi ,Om Sakti kamu juga sudah kenal kan?? " ujar Darmawan. Shireen yang sedang meminum Teh manis hangat tiba tiba menyemburkan teh yang baru saja ia minum dari mulutnya. "Shireen jorok banget sih kamu nakk!!" bentak Papi Shireen. " Maaf Pi ,,maaf ." Ujar Shireen yang mengelap mulutnya karna semburannya itu. " Sumpah aku nggak salah denger kan Pi !!!" ucap Shireen kembali menegaskan kata kata Papinya . Lalu dengan cepat Darmawan membalas "Hemmm" balasnya dengan anggukan yang menandakan iya. " Jadi ,Papi mau aku menikah sama anak Om sakti yang dikenal dengan Iceman itu , Papi nggak salah bicara kan ? Papi sehat kan Pi?" ucapan Shireen yang seakan masih tidak percaya dengan ucapan papi nya. " Iya sayang Papi Sehat, malah Sehat banget. Reynald , memang terlihat dingin dan pendiam tapi kalau kamu sudah lebih mengenal nya lebih dalam lagi kamu akan tahu sifat asli anak itu." bela Darmawan "Nggak Pi , itu ide gila Pi ngaco tau nggak ini jaman kapan Pi , maen jodoh-jodohan kaya gini dikira ini jaman Siti Nurbaya apa?" protes Shireen Iya siapa yang tidak kenal dengan Reynald marvelix anak sulung dari Sakti Marvelix pemilik Marvelix Corp. Pria tampan yang berusia 27th ini menjadi CEO di Marvelix Corp untuk membantu Papa nya. Reynald adalah Pria tampan yang juga kaya semua wanita takluk dengannya , Pria yang memiliki tinggi 180 centi meter ini memiliki paras yang bisa dibilang mendekati sempurna hidung yang mancung, kulit putih, mata yang agak sipit seperti opa - opa korea. "Nggak usah nolak Reen mau jaman modern sekalipun kalo kata Papi nikah ya nikah , ya anggap aja ini Ta'aruf jadi kamu nggak usah tuh pacar-pacaran, pacarannya abis nikah aja, nikah itu ibadah Reen dapat pahala kamu" ceramah Darmawan. "Tapi Pi , Shireen masih mau fokus kuliah dulu .." tolak Shireen "Kamu juga masih bisa kuliah kok, walaupun kamu menikah dengan Rey, pokoknya ini sudah keputusan Papi sama Om Sakti dan ini yang terbaik buat kamu maupun buat Reynald"ucap Darmawan. "Shireen juga nggak kenal sama dia, maen langsung nikah-nikah aja , kalo nanti dia nyakitin Shireen gimana? kalo ternyata dia tukang selingkuh gimana Pi, Papi nggak kasian apa sama Shireen" rayu Shireen. " Kan tadi dah Papi bilang Reynald itu anak baik makanya kamu nikah sama dia biar kamu kenal, Papi yakin dia nggak akan nyakitin kamu Reen, kamu tuh dibilanginnya sama Papi ngebantah terus kapan sih kamu bisa nurut sama Papi" keluh Darmawan. "Yaudah kalo gitu Papi aja yang nikah sama dia jangan aku, kan Papi yang udah kenal sama dia" bantah Shireen. "Shireen ya ampun , kamu tuh yah ada aja buat ngelesnya , pokoknya titik Papi nggak mau dengar alasan apapun , Om sakti nanti malam mau kerumah kamu harus ada di rumah nanti" " Nggak ada alasan penolakan apapun ,udah Papi mau berangkat ke kantor dulu" ucap Darmawan yang pergi membawa tas kerjanya. " Ya Allah , kenapa nasib hamba seperti ini ya harus nikah mudah" Shireen pun yang tadinya merasa senang hari ini ke Kampus karena ia akan Jalan-jalan ke Mall bersama Kayla setelah pulang kuliah tiba-tiba berubah menjadi frustasi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD