Nikah Siri

1025 Words
“Kau menangis?” Rayan mendekati Mela. Gadis yang baru beberapa jam ia nikahi secara siri itu menghapus dengan cepat air mata yang jatuh ke pipinya dengan selembar tissue yang ia pegang. Pelan Mela menganggukkan kepala, sebagai tanda ia mengiyakan pertanyaan Rayan. Tidak mungkin ia menyembunyikan tangisnya, pria yang baru saja menjadi suaminya itu sudah melihat bulir air mata jatuh di kedua pipi nya. “Kenapa?” tanya Rayan lagi. “Aku hanya bahagia, Mas! Aku menangis karena aku bahagia.” Mela mengangkat kepala dan tersenyum kecil. Senyum yang sedikit terpaksa. Mela tidak sepenuhnya berbohong. Ia bahagia dengan pernikahannya meskipun pernikahan ini hanya di restui oleh Ayah Mela. Sementara dari pihak keluarga besar Rayan satupun tidak ada yang memberi restu. Maya, Mama Rayan menolak dengan keras rencana pernikahan putera ke duanya itu. Alasannya hanya satu, Mela bukan berasal dari keluarga yang berada. Mela gadis miskin yang tidak pantas menjadi bagian keluarga mereka. Mela Gianina, seorang gadis yang berwajah oval dengan tulang pipi yang sedikit ke bawah, berkulit putih, memiliki mata below dan hidung yang mancung serta bibir yang tidak terlalu penuh namun terlihat seksi. Alis mata yang tebal serta bulu mata yang lentik menambah kecantikan alami yang di miliki Mela, namun sayang sekali ... Mela adalah anak dari seorang pria yang bernama Rusdi yang pekerjaannya hanya seorang buruh bangunan kasar. Dari Mela kecil, mereka hidup serba kekurangan. Pekerjaan Rusdi yang kadang ada dan terkadang tidak ada membuat Mela dan Ibunya harus ikut turun ke jalan menjajakan makanan untuk penyambung hidup mereka. Sepulang Mela sekolah, ia harus membantu Ibunya menjual kue dan gorengan keliling kampung. Malam harinya, ia baru belajar mengerjakan semua PR yang di berikan dari sekolah. Kehidupan seperti itu terus berlanjut hingga Mela SMA. Ketika Mela kelas dua SMA, Ibunya meninggal dunia karena penyakit yang ia derita. Rusdi tidak bisa memberikan pengobatan yang layak kepada istrinya. Setelah itu, Mela hidup berdua dengan Rusdi sampai hari ini. Mela tumbuh menjadi anak yang sadar diri, kehidupan ekonomi yang serba kekurangan membuat Mela memiliki tekad untuk merubah keadaan keluarganya. Ia belajar dengan sangat giat hingga ia berhasil mendapatkan beasiswa sampai ia mendapatkan gelar sarjana. Dengan bermodalkan prestasi yang tinggi di bidang akademik serta wajah yang cantik, Mela berhasil mendapatkan pekerjaan di sebuah Bank Swasta di daerahnya. Di sinilah ia dan Rayan bertemu pertama kali. Perusahaan yang Rayan pimpin mengadakan MOU kerja sama dengan Bank tempat Mela bekerja, sejak pertemuan pertama Rayan sudah jatuh cinta pada gadis tersebut. Hubungan mereka semakin hari semakin dekat hingga mereka memutuskan untuk menikah. “Mas juga bahagia,” bisik Rayan di telinga Mela. Mela memandangi mata suaminya dengan tatapan penuh cinta, Rayan berulangkali mengatakan jika ia sangat mencintai Mela. Rayan juga bersedia keluar dan meninggalkan keluarga nya hanya untuk menikahi gadis itu. Tentu saja sikap Rayan membuat Mela merasa menjadi wanita yang sangat beruntung di dunia ini. Tapi ... dari kebahagiaan yang ia peroleh ini, ada sedikit rasa sedih yang menyelimuti hatinya. Meskipun Rayan sepenuhnya menyatakan ia bersedia meninggalkan keluarganya, Mela tidak ingin Rayan menjadi anak durhaka. Mela masih berharap Maya membuka hatinya dan mau menerima kehadiran Mela hingga Rayan tidak perlu kehilangan Mama dan keluarga. “Mas ... besok kita ke rumah mama, ya?” ajak Mela. “Ke rumah mama? Kamu mau ke sana?” tanya Rayan ragu. “Tentu Mas. Aku akan tetap berusaha untuk mengambil hati mama. Aku tidak mau menjadi pemutus hubungan antara orang tua dengan anaknya. Aku tetap ingin Mas menjadi anak yang berbakti. Aku akan tetap bersabar dan akan terus berusaha sampai mama merestui hubungan kita,” tutur Mela dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tulus mengucapkan semua itu, ia tidak ingin Rayan kehilangan keluarganya hanya karena menikah dengan dirinya. Rayan tersenyum bahagia, tidak salah ia memilih Mela sebagai istrinya. Selain cantik, Mela memiliki hati yang lembut. Rayan sangat tergila-gila dengan kebaikan Mela hingga ia meninggalkan semuanya supaya bisa menikahi gadis itu. Hanya saja ketidak beruntungan Mela dari sisi ekonomi menjadi penghalang bagi mereka untuk menyatukan cinta. Sebenarnya, hidup Mela sudah jauh lebih baik dengan pekerjaannya sebagai pegawai bank, tetapi Maya memandang rendah Mela karena ia berasal dari keluarga yang kurang beruntung dengan ayah yang bekerja sebagai pekerja kasar. “Terima kasih,” ucap Rayan tulus. “Mas tidak salah memilihmu menjadi istri,” ucapnya lembut sembari mengusap puncak kepala Mela. Mela menyandarkan kepalanya di d**a Rayan. Malam ini adalah malam pertama mereka, harusnya mereka meneguk madu cinta bersama dengan perasaan bahagia. Namun berbeda dengan Rayan dan Mela, pernikahan yang mereka lakukan tanpa restu orang tua membuat mereka melalui malam pertama dengan air mata. “Tidurlah! Besok kita ke rumah Mama,” Mela mengangguk mengiyakan, ia kemudian menarik selimut lebih tinggi lagi dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Kemudian ia mencoba memejamkan mata, pelukan hangat tangan Rayan di perutnya mampu membuat Mela merasa nyaman dan hangat. Rayan mengecup puncak kepala Mela dengan kasih sayang. “Tidurlah!” ucap Rayan lagi. “Ini akan menjadi tidur yang paling nyaman sepanjang hidupku. Tidur dalam pelukan Mas membuat aku malas untuk bergerak dan melakukan hal yang lain.” Mela lebih mendekatkan diri lagi pada Rayan, ia membenamkan kepalanya di d**a pria tersebut. Rayan tersenyum kecil melihat Mela yang meringkuk di balik tubuhnya, kemudian ia pun semakin mendekap gadis itu, melabuhkan beberap kecupan di puncak kepalanya. Pagi datang menyapa, hari ini Rayan belum masuk kerja, begitu juga dengan Mela. Mela mendapatkan cuti kerja selama 1 minggu. Usai sarapan bersama Mela kembali mengingatkan Rayan untuk mengunjungi Elma. “Hari ini kita jadi ke rumah mama, ‘kan Mas?” tanya Mela. “Iya!” jawab Rayan singkat tanpa semangat. “Aku siap-siap dulu, ya?” “Hmmm ....” Mela menyadari sikap Rayan ada yang berubah, tadi malam ia sangat semangat ketika Mela mengajaknya untuk menemui Maya, pagi ini Rayan seperti malas dan tampak terpaksa mengiyakan ajakan Mela. Namun Mela tidak mau menyerah, bagaimanapun ia tidak ingin Rayan berpisah dari keluarga besarnya. Rayan sekarang telah menjadi suaminya dan tugas Mela untuk menyatukan kembali hubungan Rayan dengan keluarganya meskipun Mela akan mendapat penolakan. Mela sadar, yang akan ia perjuangkan ini sangat berat. Namun Mela berjanji akan tetap bertahan dan berusaha mengambil hati Maya. Mela berjanji akan menjadi menantu yang baik untuk Maya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD