PROLOG | THE BEGINNING

251 Words
“KEMANA kita akan pergi?” tanya salah satu gadis yang ada di dalam mobil bersama lainnya. Gadis rambut sebahu yang duduk di kursi samping kemudi menoleh. “Ke tempat terjauh agar kamu tidak bertemu dengan laki-laki berengsek itu lagi.” “Tidak! Aku tidak mau pergi!” jerit gadis yang sama mengajukan pertanyaan pertama. “Semua ini demi kebaikanmu. Percayalah… kamu tidak akan menyesal karena meninggalkannya,” jawab gadis berambut sebahu, berusaha meyakinkan gadis yang duduk di belakang agar tenang dan mengikuti rencananya. Tapi gadis di belakang bersikeras tidak mau pergi. Dia tiba-tiba bangkit dari posisinya dan menjangkau kemudi supir dari belakang untuk menghentikan laju mobil. “Hentikan mobilnya! Aku tidak mau pergi!” “Jangan! Kau bisa membahayakan kita!” Gadis berambut sebahu berusaha menghalangi tangan gadis di belakang. Sampai akhirnya mereka semua berlibat pertengkaran hingga mobil tidak terkendali dan naasnya berbelok keluar jalur menuju hutan larangan. “Aaaaa!!!” “Tidaaaaak!” Mobil yang mereka tumpangi menabrak pohon besar, menyebabkan bagian depan mobil hancur parah dan semua orang yang ada di dalamnya terluka. Gadis berambut sebahu menjadi orang pertama yang sadar setelah kecelakaan itu. Ia berusaha menolong saudaranya dengan menyeretnya keluar dari dalam mobil yang sudah mengeluarkan kepulan asap siap meledak. Setelah memastikan saudaranya aman di dalam hutan, gadis berambut sebahu kembali lagi, berinisiatif menyelamatkan temannya yang masih terjebak di dalam mobil. Tapi sayangnya ledakan lebih dulu terjadi sebelum ia sempat menolong temannya, parahnya juga—gadis berambut sebahu tidak sempat menghindari ledakan sehingga membuatnya ikut menjadi korban.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD