PROLOG |AKU YANG TAK DIPILIH

243 Words
—Bukan salah takdir yang tak menyatukan kita, tapi salahmu yang memang tidak mau bersatu denganku. Sebab kamu memilih dia, dan bukannya diriku.— *** “PERASAAN menawarkan dua pilihan, mencintai atau dicintai.” Pernyataan itu membuat laki-laki di beberapa langkah depan Vanya terdiam. Kabar buruk yang sempat dia terima beberapa saat yang lalu seolah terlupakan. “Dan aku memilih mencintai kamu, sedangkan kamu?” Vanya berharap jawaban yang sama dari laki-laki itu, tapi dia hanya termangu dengan bibir terkatup rapat. Benaknya mengulang pertanyaan Vanya dengan perasaan tidak percaya. “Rahma masuk rumah sakit, aku harus segera ke sana.” Laki-laki itu berkilah lalu berpaling menatap jalanan. Kepalan tangan Vanya mengerat, berusaha mengontrol perasaannya supaya membiarkan laki-laki itu pergi. Namun tidak bisa. Ketika laki-laki itu hendak berbalik meninggalkan, Vanya mencekal pergelangan tangannya sambil berujar, “Jangan pergi!” Pada waktu yang sama namun di tempat yang berbeda, Rahma bertanya pada laki-laki berjaket jeans di sampingnya. “Jika di dunia ini hanya tersisa seorang pacar dan sahabat, siapa orang yang bakal kamu pilih?” Lawan bicara Rahma terkejut mendengar pertanyaan tak disangka-sangka itu keluar dari mulutnya. “Vanya udah nunggu, gue harus buru-buru pergi.” Laki-laki itu mengabaikan pertanyaan Rahma kemudian membalikkan badan ingin pergi. Rahma bergegas menghentikannya dengan cara menarik kain jaket laki-laki itu sebelum memekik, “Jangan pergi!” Tapi untuk kesekian kalinya, permohonan itu tetap tidak berguna. Baik Vanya maupun Rahma, mereka sama-sama ditinggalkan tak peduli sekeras apapun mereka berusaha mempertahankan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD