Maukah Menikah Denganku?

1050 Words
"Hah, aku bosan sekali!" umpat Ansel yang saat ini sedang duduk bersantai di sebuah taman.  Kenapa?  Ansel memegang dadanya! "Huft, kau muncul tiba-tiba! Dasar iblis ..."  "Hahaha ... ya teka-teki kita! Kenapa hatimu tak berkata seperti itu?"  "Jangan membaca hatiku lagi Jes .." jawab Ansel sambil menyilangkan hak pada d**a.  "Kau sangat ingin jadi manusia?"  Ansel menyenderkan tubuhnya pada bangku taman. "Sangat! Aku terlalu bosan Jes ..."  "Saranku temui Lucifer! Dia yang memperluas kita di wilayah ini."  "Hati-hati menyebut namanya! Dia itu mantan Raja yang terbuang. Apa kau tahu apa kasusnya?" Jes menggeleng! "Aku tidak tahu, tapi aku pernah dengar semua itu karena dia ingin menjadi Raja dan memilih menjadi CEO kaya yang memiliki banyak usaha di dunia manusia."  “Aku akan menemuinya dalam waktu dekat! Bagaimana menurutmu? ” Jes mengangguk dan mengacungkan kedua jempolnya pada Ansel dan tak lama pria itu menghilang.  Ansel berdiri gedung pencakar langit dimana Mantan Rajanya itu di agungkan. Ya setidaknya dia masih dalam iblis. Seorang Ansel datang menemuiku? Goda Lucifer pada iblis yang tengah galau tersebut. "Ada apa?" dia bertanya langsung ke intinya.  Ansel menghela napas! Aku ingin menjadi manusia sebentar! Aku ingin menikmati hidup mereka. ” Lucifer Tersenyum! "Kau ingin jadi manusia sebentar?" Ansel mengangguk. " Pria tersebut tersenyum pada Lucifer. "Jangan bercanda! Aku hanya ingin mencoba ..."  "Tapi aku tidak ingin kau merasa tersakiti pada akhirnya!"  "Lucifer ..."  "Panggil aku Mantan Raja!"  “Okeh, Mantan Raja! Bagaimana menurutmu? ”  “Cari gadis dan menikahlah dengannya! Inti kehidupan manusia adalah menikah! Tapi ingat kau tak boleh punya anak. ”  Ansel kembali terkekeh. "Baiklah, aku akan melakukannya ..." jawab pria itu. Lucifer pun masuk ke dalam sebuah ruangan, kemudian dia melempar sebotol minuman berwarna hijau. "Kau tidak akan terdeteksi selama 365 hari di kali 3 alias tiga tahun! Bagaimana?" Pria itu pun mengangguk setuju.  Ansel dengan senang hati pun akhirnya pulang sambil berkata siapa yang akan dia nikahi. Dan di saat itu juga seorang tetangga lewat di depan matanya. Ya, dia Bunga ... Ansel tahu itu saat dia tak sengaja mendengar pengurus rumah tangganya menyapa.  Ansel pun berjalan cepat sebelum Bunga masuk ke dalam rumah. "Bunga ..." panggilnya kuat hingga gadis tersebut menoleh. "Bunga, maukah kau menikah denganku?"  Gadis tersebut mengerutkan keningnya mengingat dia tak pernah bicara dengan tetangga tampannya dan tiba-tiba di lamar, dan Bugh! Bunga terjatuh tepat di hadapan Ansel. Beberapa menit saat Bunga terjatuh, Ansel yang telah berada di dalam posko wajah Bunga, wajah Bunga terkejut, "Eh ... kenapa kamu di rumahku?"  "Aku sangat mengkhawatirkanmu makanya aku dari tadi menemani, uhf ... aku masih menunggu jawabanmu hari ini." Ucap Ansel dengan wajah sendunya.  Semakin Bunga bingung, lalu dia berkata "Apa yang kau pikirkan? Kita hari ini baru saja bertemu."  Ansel tersenyum dan berkata "Itu tidak ada masalah di diriku, aku sangat yakin apa keputusanku saat ini."  "Sudah, aku tidak mengerti bagaimana menghadapimu, sekarang segera lah keluar dari rumahku!" Ucap Bunga sambil mendorong tubuh Ansel yang besar dan tegap. "Oke Bunga, aku akan segera pergi tetapi kau perlu ingat kau harus menjawab pertanyaanku dengan segera." Ucap Ansel sambil tersenyum manis kepada Bunga.  Brak ...  Bunga menghempaskan pintu yang sangat kuat, lalu dia menghela napas dan berkata "Huft .. kenapa dia begitu, tidak pernah saling kenal. Aku bingung mau menjawab apa dia besok, Ansel benar-benar gila. " Di tempat lain Ansel yang berjalan-jalan di sekitar rumah sambil membayangkan wajah Bunga yang penasaran dan dia berkata "Semoga saja dia mengiyakan semuanya, aku sangat ingin menjadi manusia seutuhnya, ya dengan menikahi Bunga, aku mendapatkan semuanya yang aku inginkan sejak dulu.  "Kau kenapa senyum-senyum sendiri?" Ucap Jes yang tiba-tiba datang begitu saja.  Untuk kesekian kalinya Jes mengejutkan Ansel dan dia berkata "Kau sangat suka melihat aku terkejut begini! Mengapa Anda mengikuti saya kemana saja? "  Jangan mengalihakan pertanyaan dariku, jawab! Kenapa wajahmu sebahagia ini? Tanya Jes yang sangat penasaran.  Ansel tersenyum miring dan berkata "Aku akan menikahi manusia, tunggu saja semua itu akan terjadi."  "Apa! Memangnya kau sudah menemukan Gadis yang tepat? " "Aku sudah menjaganya, dia tetanggaku. Dia gadis yang lugu dan sepertinya akan membuat aku merasa nyaman di cerdas. Ucap Ansel yang masih terus saja tidak sabar dengan keputusan gadis yang dia inginkan.  "Hm ... kau memang sangat berani mengambil keputusan ini, tapi bagaimana pun aku akan terus mendukungmu jika itu akan menjadi yang terbaik untuk dirimu." Ucap Jes kepada Ansel yang tidak pernah meninggalkannya.  Jes dengan tidak berdosa langsung menghilang secara tiba-tiba, lalu Ansel berkata "Selalu begitu, datang tiba-tiba dan pergi secara tiba-tiba, dasar iblis yang tidak pernah di undang hahaha ..." Malam harinya Ansel tidak pernah berpikir untuk berjalan-jalan keluar, tidak di sangka dia bertemu dengan Bunga, dari kejauhan Gadis itu melihat Ansel yang ingin menghampirinya, "Bunga, tunggu!"  Bunga buru-buru ingin menghindar tetapi Ansel segera menarik tangan Bunga yang datang dari tadi orang ketakutan, Bunga merasa jantungnya tiba-tiba berdegup kencang saat pria tampan memegang seperti yang lembut. Bunga segera dirilis, Kebebasan, sambil menundukkan kepalanya dan dia berkata "Hm ... ada apa?"  "Hm ... aku yang ingin menanyakan. Kau sedang apa malam-malam sendirian di sini? "  " Aku ingin mencari udara segar saja, terus kau kenapa? " "Aku juga ingin mencari udara segar, eh .... tahunya aku melihat kau di sini. Bunga kenapa wajahmu seperti orang ketakutan? Tanya Ansel dengan penasaran.  "Memang wajah aku terlihat seperti itu?"  Ansel terkekeh dan dia berkata "Hehehe ... iya aku melihatnya seperti itu, jangan takut kepadaku, aku tidak seseram itu. Kalau begitu kita mencari angin berdua saja. Apakah kau mau?  Wajah Bunga yang bingung hanya menganggukkan kepalanya saja. Dan mereka berdua berjalan dengan santainya. Wajah Bunga yang bingung dia bisa hanya menganggukkan sebuah saja. Dan mereka berdua berjalan santai.  Dengan tatapan datar Ansel memandangi Bunga dengan sendirinya. Tidak di sangka semuanya yang telah di rencana Ansel hanya ingin dia Ciptanya menjadi manusia.  Senyuman Ansel membuat Bunga tersipu malu, rasa jantung ini bergetar begitu hebat melihat tatapan pria yang berada di sampingnya ini, "Hei ... kenapa kau menunduk saja, kamu masih takut jika bersamaku?"  "Hm... tidak! Aku tidak takut, cuma aku masih heran dengan ucapan kau siang tadi, tiba-tiba saja. "  " Hahaha ... Kau ini masih menanyakan itu kepadaku, ada yang salah? " Tanya Ansel dengan senyuman miringnya. "Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya lagi. Sekarang mau sampai kapan kau ingin menemani aku? Tanya Bunga mengajukan pertanyaan dari Ansel.  "Sampai kau bosan hahaha ..." Ucap Ansel sambil tertawa. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD