PROLOG

189 Words
Seorang gadis cantik menangis histeris seraya menggoyangkan tubuh pacarnya yang sudah tidak bernyawa di atas ranjang rumah sakit. Dia berusaha keras membangunkan lelaki itu dari tidur panjangnya. Seribu sumpah dia katakan agar Tuhan mau mengembalikan nyawanya. Walaupun dokter dan beberapa suster menghentikannya, tapi gadis itu tidak mau melepaskan tangan pacarnya. "Sudah kubilang golongan darahku sama dengan Jevan! Kalian terlambat menolongnya!" Jeritnya menangis sejadi-jadinya. Jevan ... aku minta maaf, ini salahku, kamu tertusuk, aku mohon ... jangam, tidak mungkin, tidak boleh!, ucapnya dalam hati sambil mencengkeram pinggiran ranjang. "JEVAN!!!!" teriaknya terus menerus. Lalu keanehan pun terjadi. Detak jantungnya kembali lagi. Bahkan secara mengejutkan jemari tangan laki-laki itu perlahan bergerak. Semua orang yang ada di ruangan bereaksi dengan memasangkan kembali alat pernapasannya. Akan tetapi semua orang dibuat kaget setengah mati karena dia langsung membuka mata, mencengkeram dadanya, berusaha bernapas panjang seakan baru saja tenggelam di dasar laut. "Jevan!!!" Panggil gadis itu terkejut. Suster langsung mengusirnya agar dokter bisa langsung memberikan penanganan kembali. Bagaimana pun, pria paruh baya itu merasakan antara kaget, takjub, sekaligus panik. Kini dia melihat sendiri bahwa pasien yang sudah dinyatakan meninggal barusan sedang memandangnya dengan tatapan lemah. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD