When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Alamanda memutuskan untuk menerima kunjungan Hale. Setelah menghabiskan setangkup sandwich dan lagi-lagi beberapa butir penenang, ia pun menyilakan kakak nomor dua kekasihnya itu datang ke rumah. Bahkan Alamanda sudah menunggunya sembari duduk manis, memandangi abu Bobi dalam bejana emas tiga kaki. Peringai kakak nomor dua Bobi itu berbeda jauh dari Eliot si tukang onar. Hale manis dan sedikit naif. Ia sering menjadi korban penipuan baik kawan atau pun orang yang baru ia kenal. Saat lelaki itu mengetuk pintu rumahnya yang terbuka dan mengucap sebuah salam dengan gayanya yang canggung, Alamanda bergegas berdiri dan menyilakannya masuk dan duduk. Ada satu keranjang buah segar berwarna-warni di tangan kirinya dan satu buket lavender di tangan kanannya. Pemuda itu melangkah masuk dan memberi
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books