Bagian 1

1299 Words
Mulai detik ini Eve benci ulang tahun. Dulu, hari ulang tahun adalah yang paling ia tunggu datangnya. Karena saat ulang tahun, ia mendapatkan banyak cinta. Mendapatkan banyak kebahagiaan dari orang - orang terdekatnya. Kini semua berbanding terbalik. Eve justru membenci hari ulang tahunnya sendiri sekarang. Ia benci telah terlahir ke dunia. Bila Eve tidak memiliki tanggal ulang tahun, Adam pasti masih ada di sini. Jika Eve tidak pernah dilahirkan ke dunia, Adam tidak akan pernah mengenal Eve. Dan tidak akan pergi secepat ini. Eve benci ulang tahun. Eve membenci dirinya sendiri. Eve benci Adam pergi sebelum dirinya. Eve benci jalan hidupnya yang seperti ini. Sudah dekat sekali. Sebentar lagi. Sebentar lagi Eve akan bertemu kembali dengan Adam. 'Tunggu aku. Aku benar - benar rindu kamu. Kita akan segera bertemu,' ucapnya dalam hati. Eve mendengar bunyi klakson yang sangat keras. Supir truk tronton itu membunyikan klakson berkali - kali supaya Eve pergi. Supir itu pasti terkejut melihat Eve tiba - tiba berdiri di tengah jalan. Ia menginjak rem sedalam apa pun, tidak akan mungkin jika truknya akan berhenti mendadak. Eve tidak peduli. Siapa pun supir truk itu, Eve akan sangat berterima kasih padanya, karena sudah berjasa mengantarkannya pada Adam. Karena sudah membuatnya menggapai apa yang ia inginkan. Ini sudah sangat dekat. Sebentar lagi. Eve menarik napas dalam. Bisa jadi ini adalah napas terakhirnya. Eve lalu memejamkan matanya. Membayangkan rasa sakit yang akan ia terima setelah ini. Tapi hanya ini satu - satunya cara agar bisa kembali bertemu dengan Adam. Bunyi klakson semakin keras dan semakin sering terdengar. Silau dari lampu truk itu bisa tertangkap Indra penglihatan Eve Meski ia memejamkan mata. Tubuh Eve pun pada akhirnya terlempar. Dan bunyi klakson masih senantiasa terdengar. Namun anehnya suara itu terdengar semakin jauh. Eve juga mendengar suara seorang laki - laki yang berteriak. "Cari mati Lo, ya!" Eve juga belum merasakan sakit apa pun. Hanya tubuhnya saja terasa tertabrak sesuatu, kemudian terlempar. Atau jangan - jangan ia sebenarnya sudah mati? Eve pun coba membuka matanya. Ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Eve bingung karena tubuhnya masih utuh. Padahal ukuran truk tronton yang begitu besar, bisa saja membuat tubuhnya hancur lebur berantakan. Dan di sini ... masih lokasi yang sama dengan tadi. Hanya saja aku berada di pinggir, di antara semak - semak. "Lo udah gila, ya?" Terdengar satu suara lagi. Juga suara laki - laki. Eve berusaha mencari sumber suara. Oh, ada laki - laki yang berada tak jauh dari Eve. Ia sedang sibuk membersihkan kotoran yang menempel di pakaiannya. "Lo masih muda perasaan. Ngapain cari mati, sih? Coba tadi gue nggak dorong Lo, Lo pasti udah hancur lebur bertebaran di jalanan." Laki - laki itu memaki - maki Eve sambil terus berusaha membersihkan kotoran di sekujur pakaiannya. Eve justru salah fokus. Kotoran yang menempel di baju laki - laki itu berasal dari tanah yang bercampur air hujan. Jadi mana bisa hilang hanya dengan dibersihkan menggunakan tangan seperti itu. Bodoh sekali orang itu pikir Eve. Eve kemudian baru memikirkan kata - kata laki - laki itu. Ia tadi menolongnya? Oh ... jadi Eve tidak mati itu karena ulah laki - laki itu? Apa - apaan dia itu? Ia pikir ia itu siapa? "Lo kenapa dorong gue sih?" Eve akhirnya menyuarakan hatinya. Tentu saja laki - laki bernama Noah itu langsung naik pitam. Sudah diselamatkan, bukannya berterima kasih, malah teriak - teriak. "Masih nanya pula. Ya jelas gue dorong Lo buat selametin Lo. Gue nggak bisa bayangin gimana bentuk Lo sekarang seandainya gue nggak dorong Lo." Mendengar Noah bicara dengan berapi - api, membuat Eve kehilangan minat untuk menjawab apa pun yang ia katakan lagi. Untuk itu, dari pada telinganya semakin panas dan hatinya semakin dongkol akibat kata - kata Noah, Eve memutuskan untuk pergi saja. Eve masih tak habis pikir. Dari mana datangnya orang itu tadi. Padahal ini adalah jalanan sepi yang terkenal angker. Bahkan penerangan saja amat jarang. Belum lagi semak belukar serta pepohonan yang rimbun. Kebanyakan orang akan malas lewat sini di malam hari. Kecuali truk atau pun kendaraan besar lainnya. Makanya jalan aspal di sini dipenuhi lubang akibat yang lewat semuanya berat - berat. Itu lah sebabnya tadi Eve memilih tempat ini untuk melakukan eksekusi atas tujuannya. Karena yakin tidak akan ada orang yang melihat atau pun menolongnya. "Hey ... hey ... tunggu!" Noah berusaha mengejar Eve. Eve menoleh ke belakang. Kesal karena orang itu malah mengikutinya. "Hey ... berhenti lah. Hey ...." Terdengar suara rem kendaraan yang diinjak mendadak dan begitu dalam. Sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras. Eve merasakan tubuhnya kembali terdorong dengan keras. Dan ia pun kembali terjatuh tersungkur. "Kalau jalan itu lihat - lihat sekitar dong. Mau cari mati Lo!" Seorang supir truk yang hampir menabrak Eve langsung marah - marah. Eve baru menyadari situasi yang terjadi. Ternyata ia baru saja hendak Ditabrak oleh truk untuk kedua kalinya di malam yang sama. Bedanya tadi ia sengaja, sekarang sama sekali tidak sengaja. Makanya Eve cukup terkejut kali ini. Laki - laki itu kembali mendorong Eve -- menyelamatkannya. Sialnya ia kembali terjatuh dalam kubangan air hujan. Yang membuat pakaiannya semakin kotor. Sementara Eve masih beruntung karena jatuh di tempat yang tepat. Eve merasa lega karena ia diselamatkan kali ini. Ia lega karena tidak tertabrak. Seharusnya Eve senang jika ia mati. Tapi ini di luar rencananya. Eve memang sudah memikirkan akan kembali melakukan aksi yang sama. Namun tidak sekarang. "Lo ngga apa - apa, Mbak?" tanya Noah. "Lo lagi ada masalah hidup apa sih sebenarnya? Kenapa hobi banget ketabrak truk?" Eve hanya menggeleng. Untuk menjawab pertanyaan Noah yang pertama. Eve kali ini memperhatikan Noah dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ternyata orang itu berpostur cukup tinggi. Eve tidak ingin salah fokus. Tapi wajah rupawan orang itu memang membuat sulit fokus. Eve masih penasaran dari mana datangnya orang itu tadi. Dan kenapa mau menolongnya bahkan sampai dua kali. "Terima kasih." Eve akhirnya berterima kasih padanya. Kemudian segera berbalik pergi setelah itu. "Hey ...." Noah kembali memanggilnya.   Membuat Eve merasa kembali kesal. Sebenarnya orang ini ada urusan apa. Padahal Eve sudah berterima kasih. Habis perkara. Tapi Noah malah memanggilnya terus - menerus. Eve terus saja berjalan. Ia mulai curiga. Jangan - jangan orang itu adalah seorang predator malam yang sedang mencar mangsa untuk melampiaskan hasrat seksualnya. "Hey!" Noah kembali berteriak memanggilnya. Eve semakin mempercepat langkahnya. Dan Noah kembali memanggilnya, serta mengejarnya. Kecepatan berlari Eve dengan seorang laki - laki pasti lah tak sepadan. Noah pun berhasil meraih pundak Eve. Wanita 28 tahun itu mau tak mau akhirnya menoleh juga. Eve terus menunduk. Tidak berani menatap Noah. "Gue udah nolongin Lo sampe baju gue kotor semua kayak gini. Lo harusnya inisiatif buat bantuin gur balik, lah. Gue harus anterin pesenan makanan ke pelanggan. Tapi baju gur kotor banget kayak gini. Nanti pelanggannya nggak mau Nerima." Eve kini tahu. Ternyata orang ini adalah driver ojek online. Eve tak mau langsung percaya. Jika benar, lalu di mana ia meletakkan motornya? Dan ia juga tidak mengenakan jaket khas driver ojek online. Orang ini pasti berbohong. Itu hanya akal - akalan saja supaya Eve terperangkap tipu muslihatnya. Eve langsung terpancing kembali emosinya. "Urusan kita udah selesai. Jangan coba kejar gue lagi, atau gue akan panggil polisi!" ancam Eve. "T - tapi ...." Noah ingin melanjutkan bicara, namun sudah dihentikan oleh Eve dengan kata - katanya. "Jangan coba bicara apa pun lagi. Gue bukan cewek bego, ngerti Lo. Lo maju selangkah aja, gue bakal langsung telepon polisi!" Eve bicara dengan suara yang tegas dan keras, supaya Noah takut. Ia kemudian segera berlari pergi. Meninggalkan Noah yang sedang dalam kondisi emosi tinggi. "Dasar cewek nggak tahu diuntung. Udah ditolongin malah ngancem - ngancem. Mana bikin gue terancam kehilangan pelanggan. Nyesel gue udah nolong Lo. Awas aja kalau kita sampai ketemu lagi. Gue bakal bikin perhitungan!" *** Sepasang Sayap Untukmu - Sheilanda Khoirunnisa ~~~ -- T B C --
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD