Pertemuan tak sengaja antara Faza Amanda dengan wanita lewat paruh baya Sang Pemilik rumah sakit, mengantarkannya pada jalan hidup yang tak terduga sekaligus pada sesuatu yang amat ia benci. Dijodohkan, adalah salah satu dari sekian hal yang ia benci. Pada saat bunga cinta Amanda dengan sang kekasih tengah mekar, ia ditpaksa orang tuanya untuk menerima perjodohan ini. Dan meninggalkan pria berwajah tampan yang menemaninya tiga tahun terakhir ini. Penolakan pun tak terelakkan. Gadis itu berusaha sekuat tenaga mempertahankan hubungan cinta dengan kekasih hati. Sekalipun goncangan demi goncangan datang silih berganti untuk merusak hubungan cintanya. Sementara itu, Affandi; putra sulung pemilik rumah sakit, dikejutkan oleh sebuah permintaan sederhana Sang Ibunda namun cukup membuatnya dilema. Ia tak menyangka, di saat ia enggan mencintai seorang perempuan, justru ia dihadapkan pada perjodohan. Tidak jauh berbeda dengan Amanda, Affandi menolak perjodohan itu. Segala hal ia tempuh demi gagalnya niat baik orang tuanya. Akan tetapi, semua usaha penolakannya luluh lantak seketika kala Aninda menegaskan perjodohan ini menjadi permintaan terakhirnya. Mengatasnamakan wujud berbakti pada orang tua, nyatanya membuat Affandi melonggarkan pendiriannya. Iaharus rela menekan egonya untuk menikmati kesendirian. Dan mau tak mau menerima perjodohan yang ia benci. Jika Affandi akhirnya menyerah, bagaimana dengan Amanda? Akankah ia tetap menjaga pendiriannya? Atau justru mengikuti jejak Affandi? Lantas, akankah perjodohan ini mengantarkan Amanda untuk melabuhkan hatinya pada pria pilihan ibunya? Ataukah justru ia mempercayakan hatinya pada lelaki lain?