Armita Larasati frustasi mengetahui pacarnya tidur dengan wanita lain. Diapun pergi ke bar bersama temannya. Entah bagaimana bisa dia terjebak ons dengan seorang pria yaitu Dewa. Mita pun meninggalka Dewa begitu saja disaat pagi hari. Karena tidak ingin terlibatnya jauh dengan pria tersebut. Sementara Dewa yang merasa bersalah telah merenggut kesucian seorang wanita, dia menyuruh asistennya mencari tau tentang wanita tersebut. Namun yang mereka temui malah Amrita atau Rita yaitu kakak kembar Mita.
Bagaimana selanjutnya kisah mereka??
Belum habis masa nifas, belum kering luka jahitan bekas lahiran, malah suami tega menikahi seorang janda secara diam diam. memang sudah terbukti kaya orang orang bahwa janda memang paling terdepan. apa lagi janda muda, begitu mudahnya para suami menjandakan istrinya hanya karna tertarik dengan janda.
Oriyzasativa, gadis cantik yang rupawan. semua wanita memandang iri padanya. dan setiap lelaki pasti ingin memilikinya. Dia adalah gadis nan ramah. memiliki kehidupan sempurna, tidak membuatnya sombong dan angkuh. dia adalah gadis periang yang sangat ramah terhadap siapa saja. namun begitu, masih aja ada yang ingin menjatuhkannya dan sengaja ingin menjebaknya. Oryzasativa dijebak oleh sahabatnya sendiri yang sengaja ingin membuat orang orang yang menyayanginya berbalik membencinya.
" ber..jan.ji lah al...,ber..janji..lah kau a kan..
men ja..ga. adikkuh..." ucapan Erwin terputus putus.
"bertahan lah win, aku akan menjaga adikmu semampuku".
dia tersenyum lemah, diambilnya tanganku dan digenggamnya,
" dia can tik dan ba ik..., nika..hi lah dia"
tatapannya melemah, dan akhirnya matanya tertutup. genggamannya pun terlepas. aku terkejut, kuarahkan jaruku ke pernafasannya, ternyata dia sudah tak bernafas. kusentuh lagi nadinya, sudah tak berdetak.
Damar
bip bip
suara handphone ku bergatar, mengganggu konsentrasiku dalam belajar.
kubuka chat masuk
08******
' yank..
sayang...'
aku bingung, siapa yang memanggilku dengan sayang. padahal aku tidak pernah menembak cewek.
tapi, jiwa keisenganku terganggu. segera kubalas pesan itu
saya
'iya sayang....'.
tak berapa lama
bip bip., kubuka lagi handphone itu
08*****
' ih.., kamu selalu begitu. singkat singkat aja. aku kangen yank..., lagi sakit juga'.
hah, kangen katanya
siapa kamu yang berani rindu padaku.
oke, baiklah. jariku mulai berselancar lagi.
saya
' sama yank, aku juga kangen. kamu sakit apa? udah berobat belum??'
08*****
' sakit biasa yank, tamu bulanan. biasa kamu yang elusin perut aku sampai sembuh'
saya
'aku lagi sibuk yank, gak bisa nemuin kamu'.
" Abang..., kakak, adek.... cepat...,
nanti bisa terlambat. ini sudah siang".
terdengar suara cempreng sang ibu meneriaki anaknya. rumah itu selalu terdengar ramai oleh suara anak anak.
baik pagi, siang ataupun malam. rumah itu adalah rumah ibu Rita.
" cepat anak anak, nanti tidak sempat sarapan." kata sang ibu itu lagi sambil sedang memasak untuk sarapan anak sebelum sekolah.
anak anak pun bersiap. si abang dan si kakak sudah siap dengan seragam Sd nya. siadik belum memakai seragam paud nya.
bergegas ibu Rita memakaikan seragam si adek. setelah selesai, si ibu menyiakan sarapan hanya satu piring saja, dan membawanya kedepan. sambil anak anaknya memakai sepatu, si ibu pun menyuapi anak anaknya bergantian.
" jauh dari kata matang untuk berumah tangga ra, kenapa kamu belum mau dijodohkan oleh abimu, sementara kamu tidak pernah mengenalkan calon suami kepada abi dan umi"
rara terdiam mendengar ucapan uminya, suapan nasi goreng tak lagi mampu melewati tenggorokannya, seaaka tercekat saat uminya lagi lagi membahas tentang perjodohan.
bukan tidak mau dijodohkan dengan orang lain oleh abinya, tapi Rara merasa belum siap setelah penah gagal oleh beberapa pria yang telah menolak perjodohan yang telah dilakukan.
setelah sering putus asa dengan perjodoha n, apakah Rara akan mendapatkan jodoh yang benar-benar mampu menerimanya apa adanya.
"mas,, orang tuaku sudah menanyakanmu. kapan kamu mau melamar aku???" nadia bertanya pada Hadi, pacarnya.
"aku belum tau sayang, kan kamu tahu sendiri bagaimana kondisiku, dan orang tuaku yang tidak suka padamu".
jawab Hadi.
Nadia diam, tak mau lagi bersuara. dia tau, dia bukanlah wanita yang diinginkan ibu Hadi untuk jadi menantunya. namun Nadia dan Hadi sudah lama menjalin hubungan.
hidup dengan keluarga yg berkecukupan tidak menentukan kebahagiaan seseorang. apalagi setiap saat menyaksikan orang yang paling kita sayangi mengurai air mata, oh sangat menyiksa hati rasanya.
Namaku Zia Nafisa, usiaku 18 tahun. papaku keturunan cina, ibuku jawa. wajahku manis berkulit putih dan hidung mungil, bibir tipis menggoda. kata mereka begitu. tinggiku 160cm, berat badan 45kg. kata orang tubuhku asik dipandang, apalagi wajahku. ahhh,,, aku merasa terbang.
oke itu dia ciri ciriku. tapi, bukan itu sebenarnya yang ingin aku ceritakan.