“Hati-hati dengan apa yang kau pikirkan. Bisa saja, yang kau pikirkan itu menjadi sebuah kenyataan”.
Adit adalah siswa kelas tiga SMA yang memiliki kehidupan biasa karena memang ia adalah anak yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja. Berwajah biasa pula, memiliki kehidupan yang awalnya biasa sama seperti orang kebanyakan namun di kemudian hari memiliki kehidupan yang tak biasa karena sebuah kebetulan yang tak disengaja. Suatu hari setelah pulang sekolah Adit melihat seorang kakek yang menjual berbagai pernak pernik barang pecah belah dan menghamparkannya di bawah sebuah pohon besar di sudut jalan yang sering ia lalui ketika pulang sekolah. Padahal Adit sering melalui jalan itu dan ia tidak pernah menemui sosok kakek yang baru saja ia temui tersebut. Entah mengapa, Adit begitu tertarik untuk menghampiri kakek itu , kakinya melangkah pasti menuju ke tempat si kakek berada.
Banyaknya petualangan kehidupan yang dijalani oleh Adit tak membuat dirinya lelah untuk menjaga sumpit ajaib tersebut hingga akhirnya sumpit tersebut menghilang karena sudah terpenuhi semua keinginan Adit. Lepaslah segala ancaman dan marabahaya yang mengintai Adit setelah hilangnya sumpit tersebut. Adit beserta keluarganya pun hidup bahagia, Om Suryo akhirnya mendekam di penjara karena ulahnya yang menyebabkan orang lain celaka.
Niyala Silvani, gadis manis yang bekerja sebagai guru honorer ini membuka garis takdir yang membuatnya bertemu dengan sosok idola yang di idam-idamkannya. Pertemuan yang tak terduga menjadi awal mula perkenalan Niyala dengan Andromeda, atlet anggar yang diidolakannya ketika sang idola memenangkan lomba anggar tingkat internasional. Kesempatan yang ia dapatkan untuk pergi menimba ilmu di Jakarta juga dibarengi dengan berlabuhnya hati di dermaga cinta.
Andromeda Wijaya adalah sosok lelaki idaman para wanita. Bagaimana tidak, selain dianugerahi wajah tampan nan rupawan Andromeda juga memiliki karir yang cemerlang. Selain menjadi atlet anggar andalan di setiap turnamen, Andromeda juga menjajal dunia iklan dan model. Hidupnya nyaris sempurna dengan limpahan materi dan ketenaran yang dimilikinya.
Ketika getar-getar cinta telah hadir, bisakah tiap insan menghindarinya? Lantas apakah cinta memandang strata sosial? Kaya atau miskin hanya sebuah label pembeda untuk sebuah identitas diri. Andromeda yang seorang anak orang berpunya berbanding terbalik dengan gadis pujaannya yang bernama Niyala seorang perempuan sederhana. Hanya berstatus sebagai guru honorer, yang gajinya sebulan akan habis untuk dua tiga kali Andromeda nongkrong di kafe bersama teman-temannya.
Pertemuan tak sengaja yang membuat dua insan ini saling merasa tertarik satu sama lain, sepertinya akan terkendala masalah jarak dan ketidak setujuan mami Andromeda karena menganggap Andromeda dan Niyala tak selevel.