When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Kamu harus tahu, di balik bodohnya sikapku dulu kepadamu, ada banyak sekali pesan yang tertahan demi kebaikan kita berdua. Maafkan aku yang sudah berbohong, tapi kuharap kamu juga bisa berbohong sekali lagi padaku.
Terima kasih untuk Karel, karena kehadiranmu, kita pernah saling kenal.
Untuk Selen, peluk hangat karena sudah membuat dia tak lagi bungkam.
Terima kasih untuk Aryo, karena sudah saling mengenalkan kami, meski aku tahu ada yang perlu dikorbankan
Untuk Mupi, semoga sehat terus dan sejahtera, dunia butuh manusia seperti kamu
Terima kasih untuk Raihan, aku selalu kagum dengan otak cemerlangmu meski kita hanya 2 kali bertemu
Untuk seluruh pembaca, semoga buku ini berkesan meski tidak selalu bagus
Altha Artakamelia, tidak akan bersikap sangat tidak elegan jika dia tidak memulai pertengkaran dan perang dingin. Dia pikir perempuan murahan sepertinya bisa memenangkan banyak hati untuk bisa menetap? Omong kosong!
Mimpi boleh, tapi jangan dibawa ke kenyataan. Karena kenyataan bisa berubah jauh lebih pahit dari yang pernah dibayangkan.
Tapi perlu diketahui, bahwa di dunia ini tidak ada protagonis dan antagonis sejati.