When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Muda, tampan, kaya, perfeksionis, namun dingin. Itulah gambaran yang paling tepat untuk Dylan Pradipta Lafewa. Namun, kadang kala ia juga cerewet seperti ibu-ibu hamil, sehingga sering membuat orang di sekitarnya merasa jengkel. Ia juga tidak tahu berterima kasih pada orang yang sudah menolongnya.
- Habis manis sepah di buang -
Wajah pas-pasan, muda, polos, lugu, ngangenin, sembarau, pintar menebak. Itulah gambaran yang paling tepat untuk gadis yang bernama Virly Dwi Sari Iskandar. Sifatnya yang terlalu polos, membuat ia sering di manfaatkan banyak orang. Sehingga, tidak jarang jika ia sering menelan kekecewaan dari orang di sekitarnya
- Bocah tengik, tidak tau sopan santun -
Sinosis My Maid
18 ++
"Aku akan mengajarimu menjadi pencium dan pemain yang handal" - Jordan
"Aku tidak sudi diajari oleh orang tua cabul sepertimu" -Azhura
***
Riva tidak percaya akan cinta. Baginya cinta hanya sepenggal kata yang tiada berarti.
Hidup Riva terlalu kelam sehingga kata romantis itu tak berharga baginya.
Baginya, semua hanya tipuan belaka. Tak ada yang berkesesungguhan. Yang ada hanyalah tipu daya dan saling menjatuhkan.
Riva menyukai permainan yang menyenangkan, tentu saja dia sebagai pemenangnya.
Riva mengatur sebuah permaiann yang tidak biasa. Menghancurkan sebuah keluarga bahagia yang dilihatnya hanyalah sebuah drama.
Riva mengaturnya. Riva merencanakannya sebaik mungkin. Riva memasuki keluarga itu. Riva mendekatkan diri pada mereka.
Tujuannua hanya satu. Memenangkan permainan dan menghancurkan mereka.
Namun semua berubah. Tahun berganti tahun, Riva sama sekali tidak bisa menggoyahkan mereka. Riva tidak bisa meraihnya. Riva tidak bisa menjamahnya.
Riva terjebak dalam kubangan permainannya. Riva tak bisa menyentuh hati gadis incarannya.
Gadis itu keras kepala dan semaunya. Riva tidak sanggup menakhlukkannya.
Riva menunjukkan dirinya yang sesungguhnya. Namun gadis itu semakin mencemoohnya.
Riva tercekat.
Riva terdiam.
Riva tenggelam.
Riva terlarut.
Riva tak kuasa.
***