Tolong!!! Siapapun, help me, please!!!
Tubuhku sakit sekali. Panas! Panas! Suara sisa-sisa percikan api memekakkan telingaku. Ya Tuhan, beri aku kekuatan!
"Toloong!!" Aku berucap lirih. Mengharapkan pertolongan yang kini sangat aku butuhkan. Panas! Panas! Wajahku... Oh tuhan, wajahku!
"Ini lah akhir hidupmu! Gunakan sisa nafasmu untuk mengucapkan selamat tinggal untuk dunia," ucapan suamiku itu terbersit dalam benakku. Dan setelahnya, pandanganku hitam. Gelap temaram menenggelamkan diriku dalam sebuah kesunyian. Tersesat, gelap, sepi.
******
"Lalalalala Lalalalala.... Hihihihi," Suara itu? Suara anak kecil itu? Semakin mendekat padaku. Siapa mereka? Tampak bersahutan merdu memenuhi telingaku. Berhenti kalian! Suara kalian menakutiku!
Mereka semakin dekat! Oh tuhan! Matanya, mata mereka mengeluarkan darah dengan wajah yang remuk tak berbentuk. Apa mereka hantu? Tidak mungkin! Ini tidak mungkin. Selamatkan aku Tuhan.
"Aaaarrrggghh!!" pekiku ketika tangan mungil nan dingin mereka menarik kakikku. Semakin yakin lagi jika mereka bukanlah manusia. Mengingat anak kecil sekecil botol bisa menyeretku keluar dari gedung tua ini. Apa mungkin aku sudah menyusul mereka ke alamnya? Aaarrghh, tidak! Siapapun, tolong katakan tidak!
Reza Verali Ardian dan Reza Prillya Arista, dua makhluk "sableng" ini adalah sepasang insan yang dipertemukan di bangku SMA. Kelakuan mereka bikin geleng-geleng kepala. Celetukan ajaib, tingkah pecicilan, dan kehidupan di sekolah yang kemungkinan relate buat siapa aja yang baca.
Happy reading, enjoy!
Penggalan-penggalan / serpihan quotes yang terkandung dalam cerita 'Boleh Lirik, Jangan Kedip' :
"Cowok itu nggak usah video bokep buat belajar bikin anak, soalnya cowok udah belajar eksklusif sama Allah lewat mimpi." - (1/3)
"Cowok itu ibarat serabi. Sepolos-polosnya serabi, di dalamnya pasti ada kelapanya. Sama kayak cowok. Sepolos-polosnya otak cowok, di dalamnya pasti ada unsur ngeresnya." - (2/3)
"Cowok sealim apapun matanya pasti langsung beremot love-love kalau lihat Paha sama Dada. Yang membedakan adalah cara dia lawannya. Dia memilih lirik tahan kedip, atau alihin pandangan?" - (3/3)