wanita yang kau sakiti itu akuUpdated at Dec 21, 2021, 14:55
mau jadi pelatih fitnes, tapi yang privat aja, itu ucapan suamiku,
aneh kok tiba tiba dia bicara begitu?,
dulu 5 tahun silam dia juga jadi instruktur fitnes di salah satu fitnes terkenal kotaku, kecintaan nya pada dunia binaraga membawa banyak prestasi yang gemilang, tak sedikit kejuaraan yang di ikutinya, dari kejuaraan daerah, PORDA sampai tingkat Nasional,
dan semua nya meraih juara satu dan dua pada umumnya,
aneh saja setelah lama fakum di dunia binaraga tiba tiba dia ingin aktif kembali.
tak segera ku jawab, kok mendadak ucapku,
dia beragumentasi ingin cari tambahan untuk uang dan keperluan lainnya.
dengan helaan nafas berat ku utarakan ketidak setujuanku, apalagi yang akan dia latih adalah seorang wanita.
adek ga setuju kalau uda ( nama panggilan utk suami di daerahku )mau ngelatih wanita,
emang kenapa katanya
yaa ga etis aja rasanya kl nanti uda yg latih, nanti pasti akan saling bersentuhan,
sekelebat terlintas di fikiran apakah ini karma? karena banyak diluar sana terjadi begitu, apalagi dunia gym, seringnya bertemu dan adanya sentuhan akan memjadikan rasa itu tumbuh.
toh aku dan uda bersatu karena dulunya kami kawin lari, itulah yg aku takutkan.........
nasib yg buat hidupku begitu, aku yang di jodohkan orang tuaku, akan melangsungkan pernikahan, tapi di masa akan mendekati hari H
suamiku sekarang sering curhat tentang rumah tangga nya yang ga bahagia,
dari curhat dan komunikasi yg intens setiap hari, lahirlah rasa kasihan di hatiku,,
dan ternyata rasa kasihan itu sangat dekat dengan rasa sayang, yg akhirnya rasa itu berubah.
aku yang tiba tiba membenci calon yg dijodohkan orang tua untukku,
dan akhirnya aku memutuskan meninggalkannya,
aku lari dengan suami orang yang sekarang jadi suamiku.
pelakor bahasa keren sekarang, cap itu menempel di diriku sampai saat ini.
keputusan suamiku yg ingin jadi instruktur privat kembali aku debat, aku tidak setuju kl wanita yg dilatihnya.
aku kemukakan pendapatku,
kalau melatih wanita pasti bersentuhan,, dan dalam agama kita dilarang karena bukan muhrimnya.
tiba tiba dengan nada yg sedikit tinggi suamiku berkata,
kenapa ga dari dulu adek larang uda melatih, toh dulu jadi pelatih uda juga melatih perempuan dan itu banyak jumlahnya,
dengan hela an nafas aku berkata,
duluu adek belum begitu paham tentang agama tapi sekarang adek mulai memahaminya,
sudahlah kalau itu ga perlu adek larang, suamiku berkata dengan intonasi yang naik satu oktaf,
seeerr bunyi darahku, kok tiba tiba suaranya jadi meninggi dan marah,
memang sejak aku ga kerja lagi, semua urusan rumah tangga suamiku yang menyediakan, baru 3 bulan ini aku memutuskan tidak kerja, karena aku baru saja melahirkan anak kedua kami.
selama 14 tahun menikah,, suamiku kubuat senang, tak pernah ku menuntut nafkah lahir darinya, karena dari gajiku saja sudah sangat mencukupi, sehingga tak pernah kuminta jatah uang untuk keperluan di rumah,
dari tiga bulan belakangan inilah dia mulai berubah kurasa...
suara nya sering kali keras dan tak jarang dia mulai membentakku, dulu hampir tidak pernah dia melakukan hal tersebut, dia selalu mengalah....
mungkin dia merasa banyak beban setelah aku memutuskan untuk berhenti bekerja.
aku yang biasanya tidak pernah meminta uang kepada suamiku, sekarang harus menjadi kewajiban nya memenuhi keperluan di rumah.
tak enak memang rasanya meminta walaupun itu pada suami sendiri, padahal itu juga kewajibannya...
dengan menahan buliran air mata yang sebentar lagi akan turun, aku redam saja rasa sedih di hati, kenapa dia bertanya kalau dia sendiri yang akan memutuskan sesuai keinginannya..
aku pasrah kalau dia selingkuh dibelakangku..
karena dulu aku pernah berkata, kalau dia mau cari istri lagi silahkan ceraikan aku..
pada saat itu dia menjawab...
takkan uda cari istri lagi, semua yg uda inginkan sudah ada sama adek... itu katanya dulu...
tapi sekarang bisa saja berubah..
toh dia laki laki yang masih muda dan berwajah yang mampu memikat wanita, apalagi dia orangnya gampang dekat dengan semua orang...
dulu dia menikah dengan istri pertamanya di usia yang sangat kecil 16th, di awal pernikahan merekapun sudah terjadi banyak percekcokan, maklum usia segitu masih labil, kadang dia bercerita tentang rumah tangganya dulu membuatku berfikir kalau mereka menikah hanya mengikuti hawa nafsu...
dengan hati yg sedih kubopong anakku yang kecil untuk masuk kekamar, karena dia tertidur dalam dekapanku...
akhirnya.... tangisan itu tumpah juga setelah aku masuk ke kamar..
ya Allah jika hal terburuk dalam hidupku harus terjadi maka kuatkan aku yaa Rabb...
membathin aku memohon kepada Allah..
yaa tak bisa kupungkiri kalau suatu saat suamiku akan direbut oleh orang lain, toh aku juga lari dengan nya dulu,, sama saja aku juga merebut suami orang, dan itu yang aku takutkan akan terjadi padaku..
apa yang kau tanam itulah yang kau tuai
walaupun dia berkata takkan berpaling, zaman sekarang siapa yang percaya mulut lelaki..
aku pasrah jika itu harus terjadi dalam biduk