Story By banyususan
author-avatar

banyususan

ABOUTquote
anak kelima dari tujuh bersaudara, mempunyai 2 jagoan yg berumur 11 tahun dan 14 bulan, berhenti bekerja karena ingin fokus ngurus anak, mempunyai hobi menulis dari dulu nya, sayang ga tersalurkan, sejakga kerja ga ada pemasukan dari kantong sendiri, suka baca novel dan ingin coba jadi penulis, kerja yg ga ngikat waktu, tapi insyaAllah bisa menghasilkan pundi2 rupiah amiiinnn
bc
wanita yang kau sakiti itu aku
Updated at Dec 21, 2021, 14:55
mau jadi pelatih fitnes, tapi yang privat aja, itu ucapan suamiku, aneh kok tiba tiba dia bicara begitu?, dulu 5 tahun silam dia juga jadi instruktur fitnes di salah satu fitnes terkenal kotaku, kecintaan nya pada dunia binaraga membawa banyak prestasi yang gemilang, tak sedikit kejuaraan yang di ikutinya, dari kejuaraan daerah, PORDA sampai tingkat Nasional, dan semua nya meraih juara satu dan dua pada umumnya, aneh saja setelah lama fakum di dunia binaraga tiba tiba dia ingin aktif kembali. tak segera ku jawab, kok mendadak ucapku, dia beragumentasi ingin cari tambahan untuk uang dan keperluan lainnya. dengan helaan nafas berat ku utarakan ketidak setujuanku, apalagi yang akan dia latih adalah seorang wanita. adek ga setuju kalau uda ( nama panggilan utk suami di daerahku )mau ngelatih wanita, emang kenapa katanya yaa ga etis aja rasanya kl nanti uda yg latih, nanti pasti akan saling bersentuhan, sekelebat terlintas di fikiran apakah ini karma? karena banyak diluar sana terjadi begitu, apalagi dunia gym, seringnya bertemu dan adanya sentuhan akan memjadikan rasa itu tumbuh. toh aku dan uda bersatu karena dulunya kami kawin lari, itulah yg aku takutkan......... nasib yg buat hidupku begitu, aku yang di jodohkan orang tuaku, akan melangsungkan pernikahan, tapi di masa akan mendekati hari H suamiku sekarang sering curhat tentang rumah tangga nya yang ga bahagia, dari curhat dan komunikasi yg intens setiap hari, lahirlah rasa kasihan di hatiku,, dan ternyata rasa kasihan itu sangat dekat dengan rasa sayang, yg akhirnya rasa itu berubah. aku yang tiba tiba membenci calon yg dijodohkan orang tua untukku, dan akhirnya aku memutuskan meninggalkannya, aku lari dengan suami orang yang sekarang jadi suamiku. pelakor bahasa keren sekarang, cap itu menempel di diriku sampai saat ini. keputusan suamiku yg ingin jadi instruktur privat kembali aku debat, aku tidak setuju kl wanita yg dilatihnya. aku kemukakan pendapatku, kalau melatih wanita pasti bersentuhan,, dan dalam agama kita dilarang karena bukan muhrimnya. tiba tiba dengan nada yg sedikit tinggi suamiku berkata, kenapa ga dari dulu adek larang uda melatih, toh dulu jadi pelatih uda juga melatih perempuan dan itu banyak jumlahnya, dengan hela an nafas aku berkata, duluu adek belum begitu paham tentang agama tapi sekarang adek mulai memahaminya, sudahlah kalau itu ga perlu adek larang, suamiku berkata dengan intonasi yang naik satu oktaf, seeerr bunyi darahku, kok tiba tiba suaranya jadi meninggi dan marah, memang sejak aku ga kerja lagi, semua urusan rumah tangga suamiku yang menyediakan, baru 3 bulan ini aku memutuskan tidak kerja, karena aku baru saja melahirkan anak kedua kami. selama 14 tahun menikah,, suamiku kubuat senang, tak pernah ku menuntut nafkah lahir darinya, karena dari gajiku saja sudah sangat mencukupi, sehingga tak pernah kuminta jatah uang untuk keperluan di rumah, dari tiga bulan belakangan inilah dia mulai berubah kurasa... suara nya sering kali keras dan tak jarang dia mulai membentakku, dulu hampir tidak pernah dia melakukan hal tersebut, dia selalu mengalah.... mungkin dia merasa banyak beban setelah aku memutuskan untuk berhenti bekerja. aku yang biasanya tidak pernah meminta uang kepada suamiku, sekarang harus menjadi kewajiban nya memenuhi keperluan di rumah. tak enak memang rasanya meminta walaupun itu pada suami sendiri, padahal itu juga kewajibannya... dengan menahan buliran air mata yang sebentar lagi akan turun, aku redam saja rasa sedih di hati, kenapa dia bertanya kalau dia sendiri yang akan memutuskan sesuai keinginannya.. aku pasrah kalau dia selingkuh dibelakangku.. karena dulu aku pernah berkata, kalau dia mau cari istri lagi silahkan ceraikan aku.. pada saat itu dia menjawab... takkan uda cari istri lagi, semua yg uda inginkan sudah ada sama adek... itu katanya dulu... tapi sekarang bisa saja berubah.. toh dia laki laki yang masih muda dan berwajah yang mampu memikat wanita, apalagi dia orangnya gampang dekat dengan semua orang... dulu dia menikah dengan istri pertamanya di usia yang sangat kecil 16th, di awal pernikahan merekapun sudah terjadi banyak percekcokan, maklum usia segitu masih labil, kadang dia bercerita tentang rumah tangganya dulu membuatku berfikir kalau mereka menikah hanya mengikuti hawa nafsu... dengan hati yg sedih kubopong anakku yang kecil untuk masuk kekamar, karena dia tertidur dalam dekapanku... akhirnya.... tangisan itu tumpah juga setelah aku masuk ke kamar.. ya Allah jika hal terburuk dalam hidupku harus terjadi maka kuatkan aku yaa Rabb... membathin aku memohon kepada Allah.. yaa tak bisa kupungkiri kalau suatu saat suamiku akan direbut oleh orang lain, toh aku juga lari dengan nya dulu,, sama saja aku juga merebut suami orang, dan itu yang aku takutkan akan terjadi padaku.. apa yang kau tanam itulah yang kau tuai walaupun dia berkata takkan berpaling, zaman sekarang siapa yang percaya mulut lelaki.. aku pasrah jika itu harus terjadi dalam biduk
like
bc
jodoh yang dijodohkan
Updated at Dec 4, 2021, 22:04
Bismillah.. Hidup memang tak selama nya sesuai dengan keinginan hati, kadang hidup berpihak sesuai keinginan terkadang juga jauh dari keinginan, yaahh begitulah yg terjadi padaku saat ini, sauna namaku entah dasar apa aku dinamakan demikian akupun tak tau, ketika kutanyakan makna dari nama itu pada orang tuaku mereka tak menjawab, hanya senyum indah yang tergaris di bibir mereka, akhirnya aku berpendapat sendiri bahwa nama tersebut pasti lah bagus artinya. aku anak kelima dari tujuh bersaudara, perempuan paling kecil dan paling di sayang, karena ibuku pernah bercerita kalau dulu ketika aku lahir sangat lah susah, ibuku hampir saja kehilanganku karena ketuban yg hampir kering, dan tidak ada penanganan yg cepat dari pihak rumah sakit, maklum kami bukanlah dari keluarga yg mampu, setelah aku lahir,di usia 3 tahun aku terkena radang rabu basah, dan di wajibkan rutin untuk minum obat sampai usia 6 tahun, alhamdulillah sampai sekarang penyakit itu tak pernah kambuh lagi, mungkin karena itu lah orang tuaku terutama ayahku sangat menyanyangiku. dan ceritaku di mulai saat usiaku menginjak 23 tahun, ketika aku di jodohkan oleh orang tuaku, maklum didaerahku diumur segitu belum juga berumah tangga di anggap gadis tak laku. dan perjodohan itupun terjadi, usiaku dengan calon yg di jodohkan dengan ku terpaut lima tahun, dia orang kaya di kampung halaman nya dan sukses juga di rantau sebagai pedagang kain, mungkin itulah yang membuat orang tuaku mau menerima perjodohan itu, mereka beranggapan aku nanti nya akan bahagia dengan materi yang alhamdulillah sudah ada, karena calon suamiku sudah mapan. akhirnya pernikahanpun terjadi, dengan masa saling mengenal selama empat bulan, dari proses lamaran sampai hari akad akan berlangsung, hampir lupa nama suamiku adalah aksara, laki laki dengan perawakan tinggi dan kulit sawo matang hidung mancungmembuat dia layak nya laki laki sempurna, hidup yg sudah mapan sebelum menikah denganku menjadikan itu nilai plus lagi, tapi entahlah bagiku dia memang pria ideal untuk setiap wanita tapi bagiku biasa saja, karena jujur sebenarnya aku tak menginginkan perjodohan ini, aku menganggap zaman sekarang bukan lah zaman siti nurbaya yg dipaksa kawin dengan datuak maringgih, lain pasal aku di nikahkan dengan uda aksara (akhirnya aku memanggilnya UDA), atas dasar uda aksara yg mau sementara aku sendiri menurut karena orang tua yg tak menginginkan anak gadis nya jadi perawan tua,, aahhh sudahlah untuk perasaan aku harus mengalah toh nanti lama lama aku juga bisa sayang sama uda aksara, dan aku berharap itu bisa tercapai, toh hati ini yg punya Allah Dialah sang maha pembolak balik hati, ketika Dia berkehendak tak satupun yg bisa menghalangi. Bismillah hari ini akad itupun terlaksana, aku dinikahkan oleh Ayahku sendiri, dan sekarang namaku sudah menjadi nyonya dari uda Aksara, aku cuma mampu berharap semoga pernikahan kami langgeng seperti orang tuaku yg selalu jadi panutan untuk berumah tangga, karena dengan usia beliau yg tak muda lagi, beliau berdua selalu bersama dan hampir tak ada pertengkaran. setelah akad kami langsung melaksanakan pesta yang alhamdulillah lumayan besar, didatangi tamu undangan kerabat serta teman2 dekatku serta kerabat dan teman2 uda aksara, alhamdulillah akad dan pesta berjalan lancar, hingga malam sudah menunjukan angka sembilan malam, saatnya pengatin beristirahat, huuff inilah yg paling kutakuti, sekamar dengan laki laki yg sekarang sudah jadi suamiku, membuatku gugup, apalagi tadi kakak kakak ku sempat bercerita kalau malam pertama itu menyakitkan bagi perempuan, mengingat itu membuat hatiku gelisah dan pikiran buruk mulai menjalar di kepalaku. akhirnya malam ini terjadi juga, suamiku mulai meminta hak nya sebagai suami, aku sebagai istri hanya mampu menerima saja. dek.. bismillah uda menginginkan kamu sebagai istri uda, dan uda berharap kita secepatnya di beri momongan, deg... hatiku langsung menciut. aku jawab dengan rasa yang entah apa.. iyaa uda adek udah siap sebagai istri akan menjalani kodrat adek da.. yaitu melayani uda lahir dan bathin. perlahan uda membuka kancing baju tidurku,, aku hanya pasrah walaupun dalam hati ada ketakutan setelah mendengar cerita kakak kakak ku tadi, dan malam itu suamiku mengambil hak nya,, dia mulai menciumi ku dan bibi kami saling menyatu, aku yg masih kaku hanya bisa pasrah mengikuti irama lidah nya yg menari2 di dalam mulutku, kuakui dia sangat lihai, mungkin karena aku bukanlah pacar pertamanya dan aku berfikir itu mungkin hal biasa bagi nya melakukan dengan pacar pacarnya dulu, entahlah....
like