1

1090 Words
Sudah menjadi hal biasa bagi seluruh murid SMA Kharisma ketika melihat si penguasa sekolah yang dikenal ganteng tapi tengil tapi rada bloon itu kena jeweran dari si ketua kelas XII-2 IPS . Gak heran jika seorang Billy yang faktanya tidak pernah takut sama guru itu akan bertekuk lutut oleh seorang Raina yang notabenenya adalah ketua kelas dikelasnya sekaligus pacarnya . Entah apa yang bisa membuat Raina menjadi ketua kelas sejak kelas sebelas waktu pertama kali ia resmi pacaran dengan Billy . Sifat keduanya sangatlah berbeda . Raina yang galak tapi rada pendiem plus pinter dan hanya punya satu sahabat paling dekat bernama Kanya itu pun bisa pacaran dengan Billy yang rada tengil dan dikenal paling bloon disekolahnya itu . Bukan karena Billy yang dasarnya bodoh tapi memang anak itu aja yang males dan gak pernah mau dengerin pelajaran dari guru . Untung-untung nilai rapotnya pas-pasan semua sehingga ia masih bisa naik kelas . " Lama-lama kuping pacar lo yang ganteng ini panjang kayak pinokio tau gak ?!!" Geram Billy ketika Raina masih belum melepaskan jewerannya ketika mulai memasuki koridor menuju kelas mereka yang ada dilantai dua . " Sejak kapan pinokio kupingnya panjang ? Bloon jangan dipiara ." Balas Raina gak kalah galak . " Gue miara Mili tau sama Mala . Bukan miara bloon !" Billy masih gak mau kalah . " Awww !" Jeritnya ketika Raina makin mengencangkan jewerannya . Sepertinya telinganya akan putus sebentar lagi . Raina memutar bola matanya dengan kesal ketika Billy malah menyebut dua hewan piarannya dirumah . Jangan bayangkan Billy yang pelihara kucing ataupun anjing karena ia alergi dengan bulu kedua makhluk itu . Tapi Mili dan Mala kenyataannya adalah hanya dua ekor ikan cupang yang dibeli cowok itu waktu mereka kencan ke pasar malem beberapa bulan yang lalu . Walaupun hanya ikan cupang tapi Billy kelihatan sangat menyayangi mereka . Mungkin melebihi sayangnya ke Raina . Oke lebay . " Lo gak usah batu mulu deh kalo dibilangin ! Mau apa Mili sama Mala kesayangan lo itu gue goreng ?" Ancam Raina dengan tatapan garang . Billy melotot kesal bercampur takut ." Jangan . Lo kalo mau makan ikan nanti gue beliin deh ikan mas di bang Jefri ." Ucapnya yang malah ngebawa-bawa tukang ikan mas keliling yang suka lewat didepan rumahnya . Rumah Billy dan Raina memang berdekatan . Hanya berjarak beberapa rumah . Bahkan perkenalan mereka dimulai sejak Raina pindah kesana karena tadinya Raina tinggal di Bandung bersama kedua orangtuanya dan satu kakak laki-lakinya . Tapi setelah kepergian kedua orangtuanya karena kecelakaan naas itu , Raina pindah ke Jakarta bersama Vano , kakak laki-lakinya . Akhirnya mereka sampai di kelas dan Raina baru melepaskan jewerannya ketika b****g Billy sudah menempel dikursi yang tepat berada disampingnya serta memastikan cowok itu tidak akan kabur lagi kali ini . Pak Anwar tadi ternyata sudah keluar dan baru kembali ke kelas sekitar lima menit setelah Billy dan Raina masuk kelas . Ia membenarkan posisi kacamatanya sambil melirik Billy yang sudah duduk anteng disamping Raina dengan wajah kesal . Sementara dua bangku kosong dibelakang mereka menandakan dua siswa alias sahabatnya Billy berhasil lolos dari Raina . " Awas aja mereka . Gue abisin nanti pulang sekolah . Bisa-bisanya ngebiarin gue ketangkep sama mak lampir ." Celoteh Billy dengan suara pelan namun masih kedengeran sama cewek disampingnya . " Siapa yang mak lampir hmm ?" Raina melirik tajam kearah Billy tapi cowok itu malah melayangkan dua jarinya di udara membentuk tanda " Piss" . Raina hanya berdecak kesal dan kembali mendengarkan celotehan pak Anwar tentang sejarah perdagangan di Indonesia . Ketika jam istirahat Billy langsung ngacir ke taman belakang sekolahnya . Disana dua temannya , Glen dan Ryan sudah berada disana sambil menghisap rokok mereka . Beberapa murid disana hanya geleng-geleng kepala ngeliat kelakuan senior mereka yang gak bisa diatur itu . Guru-guru pun sudah kewalahan menangani mereka yang kerjaannya bolak balik ruang BK seakan ruang BK adalah tempat tongkrongan mereka . Billy terbatuk-batuk ketika asap rokok kedua sahabatnya itu gak sengaja terhirup . Untuk benda satu itu , Billy paling anti karena ia gak suka bau asep rokok . Untungnya kedua sahabatnya ini gak pernah memaksanya untuk mencoba benda yang katanya bisa menghilangkan stres mereka menjelang ujian nasional tahun depan . " Yehh nih orang baru nongol . Udah gak dipingit nyonya besar bro ?" Celetuk Ryan yang diiringi cekikikannya Glen . Mereka sama-sama mematikan rokoknya karena gak mau Billy ngamuk . " Asli cewek lo serem kalo lagi ngamuk gitu ." Ucap Glen yang membayangkan gimana wajah Raina saat menjewer kuping Billy tadi pagi . " Au gue juga heran dia dikasih makan apa sama emaknya sampe galaknya ngelebihin anjing buldog di rumah gue ." Ucap Billy sembari duduk disamping Ryan dan meneguk minuman milik sahabatnya itu tanpa ijin lebih dulu . " Lah lo miara buldog sekarang ? Bukan mili dan mala doang ?" Tanya Glen yang memang tau piaraan aneh sahabatnya itu . " Ya gak lah !" Jawab Billy langsung kemudian menoyor kepala dua sahabatnya itu ." Gue kan alergi bulu binatang ya kali miara anjing . Untung aja mili sama mala gak buluan ." " Iyalah mereka ikan cupang bodoh !" Gantian Ryan dan Glen yang menoyor kepala Billy , berharap otak sahabatnya itu bisa lebih waras dikit . " Gak dicariin nyonya besar lagi emangnya ? Gue pengen liat lo dijewer lagi masa ." Ucap Ryan sambil celingak celinguk nyariin Raina . Billy mendelik kesal kearah Ryan . " s****n ! Dia mah jam segini lagi diperpus palingan . Untung aja deh jadi gue gak disiksa lagi ." " Kok betah sih sampe hampir setahun ini kalian pacaran kan ? Gak bosen ?" Tanya Glen yang notabenenya adalah playboy SMA Kharisma yang kerjaannya gonta ganti pacar sebulan sekali . Itu pacaran apa paket internetan ? " Karena cinta gak mengenal kata bosan . Anjayy gak bahasa gue ?" Ucap Billy dengan gaya menjijikkan membuat kedua sahabatnya menatap jijik kearahnya . " Mending lo mandi sono . Bau ikan cupang tau ." Ucap Glen yang enek dengan kalimat yang sahabatnya ucapkan tadi . Billy memicingkan matanya kearah Glen . " Jangan-jangan lo pernah nyium mili sama mala ya ?" Ucapnya kemudian pasang tampang terkejut ." Ya ampun !!! Cupang kesayangan gue udah gak suci lagi ." Glen menoyor kepala Billy , lagi ." Anjir gue panggilin Raina juga ya nih biar lo dipingit lagi sama dia ." " Kalo dipingit sama Raina mah betah dedek ." " Dasar gila ." Ucap Ryan dan Glen berbarengan dihadiahi dengan kekehannya Billy .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD