BAB 3-Alasan

1237 Words
"hei, darimana saja kamu? aku pulang kamu tidak ada. Eh.. aku pergi beli makan sebentar, sudah muncul saja di kasur" sentak Farah "diem deh kak! tidak tau apa, aku baru saja mengalami kejadian aneh" jawab Naya yang masih terbaring di kasur "Maksud mu?" Farah bertanya dengan wajah bingung "Malas ahh cerita, paling juga kakak tidak percaya" sergah Naya "Cepat cerita! Nanti kalau ada apa-apa sama kamu yang repot aku lagi. bisa-bisa tidak dikirimin uang jajan lagi sama mama" ujar Farah Naya mendehum, ia pun bangun dari tidurnya dan duduk menyila di kasur. Ia yang berhadapan dengan Farah, menatap serius kakaknya tersebut. "aku pagi-pagi terbangun karena si kakek yang pernah aku temui dijalan itu kemari. setelah itu dia membawa ku ke rumahnya. waktu di mobil si kakek aku ketiduran kan, eh.. Tiba-tiba waktu aku bangun, sudah berdandan seperti pengantin saja" jelas Naya "lalu?" tanya Farah yang penasaran "lalu aku dinikahkan dengan anaknya yang namanya... Siapa ya aku lupa.. Tapi keren sih" lanjut Naya Farah justru tertawa lepas mendengar penjelasan Naya, "kamu tidur terlalu lama sampai mimpi indah" Farah beranjak dari kasur seraya menepuk punggung Naya, "ahh sudahlah jangan menghayal terus. cepat mandi lalu makan barsama, aku tau kamu belum makan kan sejak pagi" ucap Farah didehumkan Naya Naya beranjak dari kasur untuk pergi mandi, ia lalu menyantap makanan yang telah disiapkan Farah. "Kakak tadi pagi-pagi kok sudah menghilang saja, darimana?" Tanya Naya disela-sela makannya. "Tadi pagi Robby mengajakku lari pagi" jawab Farah "Ehm.. kamu tadi pagi juga sudah menghilang saja, tidak biasanya. kamu juga darimana?" lanjut Farah bertanya "Sudah tidak perlu dibahas, tadi aku sudah cerita juga kakak tidak percaya" sergah Naya ---- Argha tengah mengemudikan mobilnya seraya menggerutu. Ia kesal saat baru tiba di rumah setelah mengantar Naya ke kosan, ayahnya justru meminta Argha menjemput Naya kembali. Teng teng teng Ketukan pagar mengganggu Farah yang sibuk dengan ponselnya, ia dengan rasa kesal menghampirinya. "Siapa?" Tanya Farah secara langusung "Saya ingin menjemput Naya" jawab lelaki itu dari depan pagar yang terkunci "Naya?" ucap Farah dibenarkannya "Maaf, tapi ada keperluan apa anda mencari adik saya?" Tanya Farah kembali "Kita bisa bicara di dalam? Tidak baik jika berbicara seperti ini" ujar Argha "Oh, maaf" Farah pun pergi mengambil kunci lalu membukakan pagarnya. "Siapa anda? Tiba-tiba mencari adik saya?" Tanya Farah kembali setelah ia bertatapan langsung dengan lelaki yang mengetuk pintu pagarnya "Saya Argha, suami Kanaya" jelasnya Sontak Farah tertawa mendengarkan jawaban dari Argha, "ini memang menjelang malam tapi masih sore kok.. kalau mimpi nanti saja sewaktu tidur.. kamu ini tampan tapi aneh" sahut Farah tanpa berhenti tertawa "Siapa kak?" Tanya Naya yang baru saja melewati pintu kamarnya dengan menggeliat dan menguap Farah berputar menatap Naya terkejut dengan mata melotot, "Nay, kamu!" "Ada apa?" Tanya Naya dengan santai "Lihat itu pakaianmu!" jawab Farah memberinya isyarat untuk segera kembali ke kamar "Kenapa memangnya? Kita biasa seperti ini juga kan kalau hanya di depan kamar" jawab Naya kembali "Tapi.." "Naya" sapa Argha seketika membuat Naya memiringkan kepalanya untuk melihat asal suara yang berada di balik punggung Farah "Kamu.." ucap Naya "Kamu kenal Nay?" Tanya Farah yang Naya mengangguk "Ouh ya.. siapa dia? Temanmu? Aku baru kali ini melihat temanmu ini.. Dia aneh.. masa mengaku suamimu" kata Farah "Memang dia suamiku" jawab Naya santai nemun seketika membuat Farah berteriak kaget "Kamu bercanda kan?" Tanya Farah yang tidak percaya "tidak" jawabnya menggeleng tanpa dosa "kan Naya sudah cerita ke kakak kalau Naya tiba-tiba menikah dengan anak bapak tua yang Naya temui di Jalan" jelasnya Farah menatap Naya tidak percaya, ia pun menjatuhkan tubuhnya dan duduk di latar serta bersandar di dinding. "Mati! Jadi itu betulan?! bagaimana menjelaskannya ke mama" gumam Farah sembari meremas rambutnya Farah mendongak menatap Naya dengan tajam, "kamu tidak lagi hamil kan Nay?" "gila! tidak lah!" Sentak Naya Farah berdiri dengan kesal. Ia mengusap wajahnya yang terciprat air liur Naya, "air liur mu kemana-mana bodoh! Ya siapa tau kamu tidak main aman" ucap Farah "Hei! aku tidak sebodoh itu!" Sentak balik Naya "lalu?! Kenapa bisa kamu tiba-tiba menikah dengan orang yang tidak aku kenal?" Tanya Farah "aku juga dak tahu?! aku sendiri juga tidak mengenalnya!" Jawab Naya bersilang tangan Melihat Naya yang juga kebingungan, Farah pun beralih menatap lelaki di balik punggungnya itu. "Saya akan jelaskan, tapi bisakah kita berbicara di dalam?" Ucap Argha Farah mendehum lalu mempersilahkan nya untuk masuk ke dalam kamarnya. Argha menjelaskan pada Farah dengan detail bagaimana ia bisa menikah dengan Naya. Farah pun hanya terdiam mendengarkan penjelasannya. "Kalau begitu kalian bercerai saja, masalah selesai" ujar Farah "Maaf tapi kami tidak bisa bercerai" "Kenapa?" Tanya Naya menyahuti jawaban Argha "Karena di keluarga saya pernikahan bukan untuk main-main tetapi untuk menjalani tanggung jawab besar" jelasnya "Jika pernikahan bukan untuk main-main kenapa mencari pengantinya sembarangan Hah?!" Sahut Farah mengangkat dagu sembari bersilang tangan "Ayah saya memang menikahkan anaknya dengan orang yang sama sekali tidak kami kenal. Tapi ayah saya pasti memiliki alasan kenapa beliau menikahkan anaknya dengan orang tersebut" terang Argha "lalu alasannya apa?" Tanya Farah kembali "Saya juga belum tau" jawab Argha seketika membuat kedua saudara itu tertawa bersama "Kalau begitu sudah disepakati kalian bercerai!" Ucap Farah dengan tegas "Disetujui" sahut Naya dengan senyuman lebar "Maaf tapi akte nikah ada pada saya. Selama saya tidak menyetujui, itu tidak akan terjadi" sahut Argha Sontak membuat mereka pun ternganga dan Farah melontarkan tatapan tajam pada Naya "Bodoh! Kalau benar sudah menikah kenapa tidak membawa buku nikahnya tadi?!" Ujar Fara berbisik dengan melototi Naya "memang cerai harus menunjukkan buku nikah dulu ya? Bisa kok kalau tidak pakai" sergah Naya "aku juga tidak tau Naya. Aku belum pernah menikah apalagi bercerai" sahut Farah "Besok lah kita ke KUA" ucap Naya "mau apa?" Tanya Farah kembali "Kakak ini bagaimana sih.. ya tanya prosedur perceraian lah" jawab Naya "Ouh iya ya.. memang catatan pernikahan mu di KUA mana?" Tanya Farah Naya langsung tersenyum lepas, "Naya juga tidak tau" jawabnya polos "Bodoh!" Sentak Farah membuat Naya menutup mulut diam "Hei! kalian menikah dicatatan KUA mana?" Tanya Farah dengan ketus "Hei! kamu!" Sentak Farah saat Argha hanya diam tak mengeluarkan sepatah kata pun untuk menjawab pertanyaan Farah "Saya tidak akan menjawabnya" jawab Argha santai "Fix dia tidak bodoh dan tidak akan memberitahu kita" ujar Farah menahan amarahnya "Sudah kamu keluar dari kamar ku sekarang!" Ucap Farah berdiri dari sisi kasur dan mendorong Argha "Saya akan keluar, tapi saya harus mengajak Naya ke rumah saya" ucap Argha "tidak! aku tidak ingin diculik meskipun kamu tampan tapi kamu itu penculik" sahut Naya menolak "Saya tidak akan memberikan adik saya ke kamu. Meskipun adik saya bodoh, nakal dan tidak berguna tetapi mama saya pasti akan marah kalau sampai saya tidak menjaganya" sahut Farah "Kalau begitu bantu saya membuat mama kalian menerima pernikahan ini" ucap Argha "Saya tidak akan membantu anda karena alasan kalian memaksa adik saya menikah tidak jelas" jawab Farah "Baik saya akan menanyakan pada ayah saya alasannya dan meminta restu mama kalian. Kalau saya berhasil melakukan itu Naya harus menerimanya" Farah bergeming memikirkan ucapan Argha, "setuju" jawab Farah "Kak!" Sentak Naya "Baiklah saya akan pergi sekarang" ujar Argha Argha berbalik dan tak sengaja tatapan matanya tertuju pada satu foto yang terpajang di dinding mereka. "Itu foto siapa?" Tanya Argha menunjuk satu foto "Itu saya.. kenapa? Sudah tidak perlu banyak tanya.. kamu pergi sana!" sahut Naya Argha tersenyum simpul dan menatap mata Naya, "saya sudah tau alasannya" jawab Argha yang kemudian ia pergi meninggalkan kosan kedua bersaudara itu
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD