Tidak Ada yang bisa menolongmu

1762 Words
Liora merasakan tangannya dingin setelah seseorang selesai meriasnya dengan cukup rapi. Jantungnya berdetak kencang dan ia sesekali mengigit bibir yang menjadi sedikit bengkak. “Sudah, kau sangat cantik.”Suara wanita itu lembut setelah memoles bagian rambutnya yang terurai panjang. “Apa kau bisa menolongku?”Liora menahan tangan wanita itu dengan erat, memohon dan berharap jika wanita itu mau menolongnya. “Nona, maaf aku tidak berani melawan Tuan Alex.” Wanita itu menatapnya dengan Iba, namun Ia juga punya keluarga yang harus ia beri makan dan jika ia berkhianat Alex tidak akan mengampuninya. Ia sangat tau tabiat Alex yang lebih parah daripada ayahnya. Perfeksionis, dingin dan tidak perduli dengan keadaan orang lain asalkan tujuannya tercapai. “Aku harus kabur dari sini, tolong pinjamkan aku uang sedikit saja dan berikan nomor ponselmu, aku akan menel-ponmu jika sudah mendapat pekerjaan.”Liora memegang tangan wanita yang terasa dingin itu dengankuat. Ditatap-nya mata sayu wanita itu agar ia sedikit saja dikasihani. “Kau tidak akan pernah mendapat pekerjaan di sini selama kau melawan Tuan Alex, Nona.”Mendengar itu, Liora melepas pegangan tangannya yang erat dari lengan wanita itu. “Maaf, aku harus permisi dulu.” Wanita itu memegang kotak make up-nya, namun Liora menahannya dengankuat agar tidak meninggalkannya. “Tolonglah aku, sungguh aku sangat takut.”Liora menangis sambil memegang erat tangan wanita yang tidak melihat ke arahnya sama sekali. “Nona, aku tidak bisa mempertaruhkan keluargaku sendiri demi oran lain.”Wanita itu menarik keras tangannya hingga terlepas dari cengkraman Liora dan langsung pergi meninggalkan Liora di sana. Liora terdiam saat melihat ponsel wanita perias tadi tergeletak di atas ranjangnya. Ia segera mengambil ponsel itu dan berlari keluar pintu dan berharap tidak ada seorang pun disana. “Mau kemana?” Deg! Liora terdiam saat melihat sosok tinggi dan besar dengan pakaian hitam lengkap menghadangnya. Lioramundur kebelakang dengan cepat hingga menabrak seseorang yang langsung memeluknya dengan erat. “Kau tidak sabar ya?”Alex memegang leher Liora dengan jemarinya membuat wanita itu semakin ketakutan. “Aku tidak jadi melakukannya.” Alex memutar tubuh Liora dan memegang erat lengannya. Ia melihat ponsel yang dipegang Liora dengan sangat erat ditangan halusnya. “Kalau begitu kembalikan apa yang aku berikan padamu tadi.”Alex mengancam Liora dengan kelemahan-nya agar ia tetap mendapatkan apa yang harusnya ia dapat. “Beri aku waktu satu bulan, aku akan mencari pekerjaan dan mengganti semuanya.” “Kau yakin bisa mendapat pekerjaan?”Alex tertawa mendengarkan ucapan yang menurutnya gila itu. “Tentu saja!” “Aku pemilik sebagian besar tanah dan bangunan disini Liora. Jika aku menelepon salah satunya mereka semua akan menurut.” Liora menelan salivanya dengankuat mendengar itu, Alex merampas ponsel dari tangan Liora lalu melemparnya ke lantai. “Kenapa kau takut sekali, Honey?” Sekali lagi, Alex menyentuh titik sensitif Liora membuatnya sedikit mengejangsambil memegang sudut kayu di belakangnya. “Tolong, lepaskan.”Suara Liora bergetar membuat Alex malah semakin bersemangat untuk segera membawanya. “Tidak akan sampai aku puas, kau terlalu menarik untuk dilepaskan.”Alex berbisik ngeri di telinga Liora yang bernapas dengan cepat. Liora tenanglah, kau tidak akan apa-apa, kau harus bertahan demi kelangsungan hidup. Sungguh aku terpaksa melakukan ini. Liora kembali membatin dan percaya setelah satu kali bercinta dengan Alex dia akan segera bisa kabur dari pria b******k di depannya ini. “Jangan membuatku terlalu lama menunggu, aku tidak suka!”Suara dingin Alex terdengar dekat di lehernya, membuat Liora sedikit terkejut hingga akhirnya terpaksa mengangguk. Liora tidak punya pilihan lagi. Ia datang kesini demi satu tujuan penting dan dia tidak bisa kembali ke tempat asalnya dalam waktu dekat,Liora juga tidak bisa pergi ketempat lain karena sekarang tidak memiliki apapun selain dirinya. Liora mengangguk dengan sedikit takut hingga Alex kembali tersenyum ke arahnya dengan miring. “Masuklah kekamarku.” Liora berjalan dengan pelan mendahului Alex, sesekali ia menoleh ke arah Pria itu. Ia melihat isi kamar Alex yang terlihat sangat mewah dan menoleh ke arah Alex saat pria itu mengunci kamarnya. “Duduklah disana dulu.”perintah Alex lalu masuk ke satu ruangan yang kecil untuk mengambil sesuatu.“Pengamanku habis.” gumamnya. Alex melirik ke arah Liora sejenak sambil mengigit bibirnya dan berpikir sesaat. Tidak masalah, Dia tampaknya bukan wanita yang suka berganti pasangan.Batin Alex lalu mengambil sesuatu yang sering ia gunakan saat ingin bercinta. “Kemarikan tanganmu.”Alex meminta tangan Liora yang sedang duduk dengan takut di atas ranjangnya. “Cepat!” Alex memerintah dengan tidak sabar karena Liora terlalu banyak membuang waktunya. Liora sedikit ragu dan akhirnya memberikan satu tangannya pada Alex. Alex mengeluarkan jarum suntik dan mengigit tutupnya sambil menarik paksa tangan Liora. “Itu apa? Jangan.”Liora menarik tangannya kembali saat melihat Alex mengeluarkan jarum suntik untuk diberi-kan ke arahnya. “Menurut saja, atau aku akan langsung menusuknya ke tubuhmu.”Mendengar ucapan Alex Liora setengah menangis dan kembali memberikan tangannya, ia menutup matanya karena takut sesuatu terjadi padanya. Liora men-desis saat Alex menyuntikkan cairan itu ke tubuhnya lalu membuang dengan cepat jarum itu. “Kapan kau terakhir datang bulan?” tanya Alex menarik dagu Liora agar ia segera membuka matanya. “Hampir tiga minggu yang lalu.” jawab Liora jujur membuat Alex diam dan hanya memberikan senyuman hangat. “Kau cantik dan menarik.” ucap Alex memuji Liorayang sedang dilanda ketakutan dan merasakan tangannya yang nyeri dan ngilu akibat suntikan dari Alex tadi. Pandangan Alex lekat menatap bagian tubuh Liora yang tampak berkeringat. Liora merasa sedikit takut, Namun ia mulai mengidamkan sentuhan tidak biasa dari Alex. Alex mencium bibir Liora dengan lembut, mengigit-nya sedikit agar Liora membuka mulut nya. Sungguh ini adalah kali pertamanya seorang pria menciumnya hingga Liora tampak menikmatinya. “Ahhhh.” Alex dengan lincah memasukkan lidahnya ke dalam mulut Liora dan memainkan lidah mereka didalam sana. Liora menutup matanya dengan erat sambil mendorong tubuh kekar Alex yang tetap menciumnya dengan penuh nafsu iblisnya. Liora perlahan menurunkan tangannya di sudut ranjang lalu meremasnya dengan kencang. “Akhhh.” Liora kembali berteriak lalu mendorong tubuh Alex dengan kuat saat Alex meremas kedua dadanya yang terasa pas di tangan pria itu. Alex melepas ciumannya lalu menangkap kedua tangan Liora untuk mendorong Liora dan menindihnya di atas ranjang empuk. Tubuh Liora serasa melemas, ia sayup menatap wajah Alex dan kini rasanya sudah tidak sanggup untuk melawan. Sudah mulai bekerja.Batin Alex melepas tangan Liora yang tampak lemas namun tetap terjaga di atas sana. sorot mata Alex yang tajam terus menyusuri tubuh indah itu dengan seksama. Sraakk !! Alex mengoyakkan gaun tidur satin maroon itu dengan kasar hingga Liora mempertontonkan lekuk tubuh mena-riknya yang berbalut underwear. “Alex.” panggil Liora merasa tubuhnya lemah dan menerima dengan pasrah sentuhan dari Alex dan itu membuatnya semakin fly dan merasa nikmat. Perlahan Alex melucuti tubuh Liora hingga full naked. Alex kembali aktif menciumi bibir Liora dan meremas kedua d**a Liora tanpa perduli dengan rasa sakit yang mendera tubuh gadis itu. “Kau suka kan?” tanya Alex tersenyum menang lalu menggigit d**a Liora dan memberi kissmark yang membuat Liora mengerjang hebat. Perlahan jemari Alex mulai memainkan k******s Liora dengan lihai sambil menautkan ciuman yang sangat dalam ke tubuh gadis yang sudah pasrah menerima rangsangan-nya. Lebih tepatnya di bawah pengaruh obat yang diberikan Alex tadi. “Ahhhh Alex....” Liora meliukkan tubuhnya dengan hebat sambil meremas sudut seprai yang semakin lusuh. Ia menggigit bibirnya dengan kuat hingga Alex sudah tidak tahan untuk menerobos masuk. Alex terlihat berdiri dan menarik Liora agar berada di sudut ranjang, Ia membuka kedua paha Liora dan mencium paha Liora hingga sampai di ruang kenikmatannya. Wanita itu mendesah semakin berat sambil menarik rambut Alex dengan kuat. Alex memegang miliknya yang sudah bangun sejak tadi dan tidak ingin membuang waktu lebih lama. “Dengan ini akan lebih nikmat, Honey.” Liora mendengar suara Alex yang samar. Ia ingin melawan tapi tubuhnya sangat lemah dan seakan tidak bisa bergerak banyak. Ada apa?Batin Liora terlintas karna tubuhnya terasa lemah dan tidak berdaya. Alex mulai menuntun junior perkasanya dan memainkan di luar organ intim Liora yang sudah basah. “Ahhh... !! Alex Sakit.” Liora bernapas dengan cepat sambil menatap Alex yang mulai ingin menerobos. Alex menekan miliknya sedikit masuk dan merasa milik Liora sangat sempit. “Akkkkkk Alex sangat sakitt, Hiks.” Alex bingung dengan tingkah Liora yang segitu menderitanya saat miliknya masuk, hingga ia sejenak berdiam diri untuk membuat fokus Liora buyar. “Kenapa kau kesakitan sekali, Honey?” Alex melirik ke miliknya yang sedikit lagi masuk dengan sempurna di sana. Lalu melihat ke arah Liora yang menangis menahan sakit. “Sebentar.” Alex menarik miliknya kembali dan membuat Liora tenang, ia mengelus wajah wanita itu lalu mendekatkan dirinya pada Liora. Hingga gadis itu menekan bahu kekarnya. Alex menyusup di sela paha Liora dan merasakan ini adalah kali pertamanya ia melakukan seks cukup lama hanya untuk foreplay. “Tenanglah, Apa sesakit itu?” Alex masih sabar menghadapi Liora. Ia mencium bibir Liora lalu menaruh kepalanya di sudut Leher Liora yang basah dan memberi rangsangan disana. Ia mulai kembali memegang miliknya dan menuntun untuk segera masuk tanpa menjauhkan dirinya dari Liora. Ia mendesak masuk miliknya perlahan sambil mencium bibir Liora yang sesekali mengigit bibirnya. “Ahhkkkkk Alex sa-kit, oh my God !” Alex menerobos masuk dengan sekali hentakan keras hingga Liora menangis dan berteriak garang menahan rasa sakit di bawah sana, ia menekan punggung Alex dengan kuat hingga kuku tajamnya membuat pungung pria itu terluka. “Hey, Aapa yang terjadi?”Alex menarik dirinya dari pelukan Liora dan menarik miliknya perlahan. “Liora, You’re a virgin??” tanya Alex tak percaya. Gadis itu tidak mampu menjawab ia hanya diam sambil menangis dan merasa sangat perih di bawah sana. “f**k!!” umpat Alex merasa sedikit bersalah atas tindakannya. Harusnya ia menanyakan hal itu dulu pada Liora.Namun sekarang, nasi sudah menjadi bubur. Bukan type Alex melepaskan begitu saja, lagipula mereka sudah sepakat kan? Alex tidak perduli. Ia kembali menjadi pria bastard yang bercinta dengan gayanya. Kasar dan Dominan. “Aku akan melanjutkannya, sebentar lagi akan sangat nikmat.” Alex mulai memompa milik Liora dan merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak ia dapatkan dari para pelacurnya. Ini membuat Alex gila ia sangat menikmati percintaan bersama Liora jauh berbeda dengan para wanita yang pernah tidur dengannya. Ini akan sangat lama membuatku bosan.Batin Alex mulai mendengar desahan Liora yang menikmati sela percintaan mereka. “Alex ahhhhh.” Alex semakin gila saat mendengar namanya terus di-panggil oleh gadis yang baru saja ia perawani. “Ahh! Kau sangat nikmat,Honey.” Alex mulai meracau dan terus memompa miliknya dengan kasar tidak perduli rasa sakit yang akan dirasakan Liora setelah mereka selesai bercinta. “Hahhh Alex!” Pria itu merasakan miliknya tercengkram erat membuat ia ingin mengumpat. Ia merasakan nikmat yang tidak biasa hingga Alex membanjiri rahim gadis itu dengan pelepasan yang terhebat. Tubuh Liora yang di bawah pengaruh barang terlarang itu terlihat semakin lemah. Ia melihat dengan kabur wajah pria bastard yang berhasil mengambil kesuciannya dengan senyuman menang. Alex merapikan rambutnya yang basah karena keringat lalu membuang napasnya kuat. Ia merasa sangat puas dan seakan tubuhnya bebas dari beban. Ia mengambil rokok yang ada di sudut lemari sambil memasang handuk di pinggangnya.Sementara Liora menyampingkan tubuh telanjangnya kesamping sambil menangis pelan disana. Ia tidak berdaya walau hanya untuk menarik dan menutupi tubuhnya itu. “Tidurlah, nanti kita akan lanjutkan kembali.”Alex menarik selimut untuk membantu menutupi tubuh Liora dan menatap wajah sembab Liora dari atas. “Kalau aku tahu kau perawan, Aku tidak akan membe-rimu barang laknat itu.”Kalimat terakhir yang Liora dengar sebelum matanya yang terasa berat tertutup dengan rapat. Tok tok tok... Alex menoleh ke arah pintu saat mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya. Ia mendekati pintu lalu membu-kanya dengan cepat. “Ayah anda di bawah, Tuan.” ucap pria dengan dengan setelan bodyguard kepada Alex yang langsung melirik ke arah Liora. “Tunggu sebentar, aku akan segera turun.”Alex kem-bali menutup pintu dan memakai pakaian dengan benar untuk menemui ayahnya, Sam
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD