Prolog
Ada sebuah ikatan di dunia ini yang sulit untuk dilepaskan. Ikatan itu bernama keluarga. Dalam setiap kehidupan akan ada peraturan-peraturan yang harus dijalani oleh semua makhluk. Bukan hanya peraturan tentang bagaimana bersosialisasi antar sesama, dalam menikah pun ada peraturannya juga. Di dunia immortal tentunya sangat berbeda dengan dunia manusia yang menjungjung tinggi namanya toleransi. Tidak ada toleransi dalam dunia itu sendiri.
“Keputusanku ini adalah mutlak, bagi siapa saja yang melanggar akan mendapat hukuman yang berat, yakni kematian,” ucap Easter yang merupakan raja vampir sekaligus orang yang memegang kendali seluruh dunia immortal ini. Tentunya apa yang diucapkannya adalah mutlak, dan tak satu makhluk yang berani melanggar kecuali mereka ingin mengantar nyawa.
Setelah keputusan Easter itu, timbul bisikan-bisikan dari berbagai makhluk yang menjadi perwakilan setiap kaum. Mereka tentu saja tidak setuju dengan peraturan yang ada, namun protes yang ingin mereka sampaikan hanya bisa tertelan di dalam mulut saja. Easter berdiri dan meninggalkan ruang pertemuan tersebut. Dan barulah orang-orang yang hadir di persidangan itu langsung menyuarakan suara masing-masing.
“Apakah ini tidak terlalu mengekang? Pernikahan beda kaum dilarang? Sungguh itu melanggar takdir sang pencipta, bukan?” ucap salah satu bangsa werewolf di sana.
“Mungkin ini untuk menghindari anak yang lahir dari pernikahan silang,” sahut salah satu vampir di sana.
“Tapi tetap saja, aku kurang setuju mengingat kita tidak pernah tau makhluk apa yang ditakdirkan untuk setiap orang,” papar seorang pria yang memakai topi khas wizard. Dan di dalam ruangan itu pun timbul berbagai pendapat namun tidak berani mereka sampaikan langsung kepada Easter sendiri. Well, ini peraturan cukup aneh.
***
Di dalam hutan yang gelap terdapat seekor serigala besar sedang menggendong wanita yang memegang dua kantung bayi di punggungnya. Serigala besar itu berlari dengan hati-hati, begitu juga dengan si wanita yang memegang kantung bayi itu dengan erat agar tidak jatuh. Kaki sang serigala terhenti tepat di perbatasan wilayah werewolf dan wizard. Setelah dirasa aman, sang wanita pun turun dari punggung serigala dan dalam beberapa detik tubuh serigala tersebut berubah menjadi seorang pria yang tampan.
“Apakah kamu yakin ini sudah aman?” tanya si wanita tersebut dengan mata yang sesekali memperhatikan sekitar. Takut-takut jika ada orang yang melihat mereka.
Pria tersebut mengangguk karena saat berlari tadi dirinya sudah menggunakan insting serigalanya dan memindai sekitar perbatasan ini. Si pria pun mengambil salah satu kantung bayi itu dan menatap seorang bayi kecil yang nampak tidur tenang di sana. Pria tersebut mencium lama putri kecilnya sebelum akhirnya mereka akan berpisah jauh. Si wanita yang melihatnya pun nampak terharu. Wanita tersebut juga mencium seorang bayi yang ada di kantung bayi satunya, memperhatikan setiap jengkal wajah sang putri. Dan merekamnya dalam memori kepala.
“Ibu sangat menyanyangimu, Nak,” bisik wanita tersebut bersamaan dengan pria tadi yang mengatakan hal yang sama.
“Ayah sangat menyayangimu, putriku.”
Setelahnya, keduanya pun saling menukar kantung bayi itu. Seperti sebuah perpisahan yang menyedihkan, kedua orang tersebut nampak tidak rela jika hidup berpisah dalam kurun waktu yang tidak ditentukan.
“Jagalah Vele untukku, Cale,” ujar Albus sambil menatap sang istri dengan dalam.
Cale mengangguk, “Jagalah Vale untukku juga, Albus,” balas Cale yang tak kalah serius. Kemudian Albus melangkah mendekati istrinya, mengecup dahi sang istri lama dengan rasa bersalah yang teramat besar karena harus meninggalkan kedua orang ini.
“Maafkan aku,” lirihnya. Cale sudah tak bisa membendung air matanya. Albus berbalik dan pergi melesat membawa kantung bayi yang berisi seorang bayi perempuan cantik.
Cale pun memandang bayi satunya yang bernama Vele. “Kita pasti bisa, Nak,” ucapnya di mana kemudian wanita itu berjalan ke arah yang berlawanan dengan Albus tadi yakni wilayah wizard.
Albus dan Cale adalah pasangan yang memiliki takdir tak begitu baik. Keduanya dipertemukan di sebuah pertemuan kecil antar kaum yang mana di saat itu Albus sadar jika Cale adalah mate yang diciptakan untuknya, namun perasaan Albus khawatir karena status Cale yang berbangsa wizard. Tentunya ini akan menjadi masalah yang sangat besar nanti.
Peraturan yang Easter buat ternyata membuat pasangan ini menjadi tak bisa hidup bersama. Diam-diam mereka menentang takdir tadi hingga Cale mengandung bayi kembar yang saat ini telah lahir. Bayi kembar perempuan itu mereka beri nama Vale dan Vele.
Karena pernikahan hasil persilangan, maka status mereka juga berbeda. Vele sebagai kakak mewarisi bangsa sang ibu yakni wizard, sedangkan Vale merupakan werewolf, mengikuti bangsa dari sang ayah. Karena untuk menjaga bayi mereka tetap aman, keduanya memutuskan untuk hidup berpisah setelah bayi itu lahir. Albus akan kembali ke wilayah kaumnya, begitu juga dengan Cale. Kini mereka telah hidup berpisah dan mungkin tidak bisa bersatu kembali karena peraturan yang dibuat oleh Easter tidak akan berubah.
Namun, namanya ikatan saudara tidak akan pernah bisa dipisahkan sekalipun oleh peraturan.
-----
Hai, ketemu lagi nih >< semoga gak bosen ya hehe. Aku cuma mau ingetin kalau selain di innovel/dreame, kamu juga bisa menemukan ceritaku di app watpp*d.
Btw, ini adalah cerita fantasi kedua yang aku tulis. Seperti biasa, silakan tap love dan komen jika kamu suka. Dan ya, terima kasih banyak untuk yang sudah mensupport penulis.
NOTE PENTING: tokoh di dalam cerita ini namanya Vale dan Vele. Jadi ... kalau tiba-tiba aku typo/salah sebut nama tolong dikoreksi ya. Maklum penulis juga manusia yekan ✌
Jaga kesehatan dan tetap jaga jarak aman ya semuanya. Semoga cerita-ceritaku bisa menghibur dan bisa dijadikan kegiatan membaca selama masih pendemi ini. Kita doakan semoga bumi cepat pulih. Amin
H A P P Y R E A D I N G