bc

FAKE COUPLE

book_age18+
68
FOLLOW
1K
READ
friends to lovers
goodgirl
sweet
humorous
witty
female lead
city
sassy
friends with benefits
office lady
like
intro-logo
Blurb

{ DALAM PENGAJUAN KONTRAK }

Baru saja putus dengan Rama dua bulan yang lalu, mantan kekasih Ajeng yang sudah dipacarinya selama 12 tahun itu mengirimkannya surat undangan pernikahan.

Pantang diledek jomblo ‘ngenes’ di awal usia tiga puluhan, Ajeng nekat menggandeng Arbi — seorang pria yang baru menyandang status duda setelah menikah selama 12 tahun -- itu ke pesta pernikahan dan mengenalkannya sebagai pacar ( palsu ) barunya.

Sama-sama punya mantan dan sama-sama ditinggalkan.

Ajeng yang patah hati dan stress dijuluki perawan tua, dengan Arbi yang digosipkan dicerai oleh istrinya karena mandul, mereka berdua mencoba untuk berdamai dengan masa lalu. Berpura-pura menjadi pasangan lalu saling mengobati luka bersama.

Apakah hubungan ini akan berakhir manis? atau bubar jalan karena hubungan yang tak pasti?

"Pura-pura jadi pacar kamu di beberapa kesempatan yang kamu butuhkan, itu nggak sulit. Tapi emangnya kamu bisa pura-pura nggak cemburu saat orang yang kamu suka ngomongin mantannya terus?"

chap-preview
Free preview
PROLOG
“Mas mau nggak jadi pacar bohongan saya?” Ajeng tampak serius dengan ucapannya. Itu terlihat dari bagaimana Ajeng menatap Arbi tanpa berkedip sedikitpun. “Kamu segitu hopeless banget yah? Sampai nggak rela mantan kamu nikah duluan,” sindir pria itu yang langsung membuat Ajeng mengerucutkan bibirnya. Arbi tersenyum di sebalik kaleng soda yang tengah ia minum. “Bukan hopeless, mas. Cuma nggak mau dia bahagia. Selama ini dia selingkuh di belakang saya,” terang Ajeng, tampak jengkel. “Tapi nggak mesti pura-pura juga, kan?” sanggah Arbi lagi. Wanita itu terlihat semakin kesal karena permintaan konyolnya ditolak. Padahal Ajeng pikir bisa sedikit mendapatkan manfaat dari ketampanan duda di hadapannya itu, namun nyatanya Arbi memang sulit untuk diajak bekerja sama. Pria ini memang kaku dan kurang sosialisasi. Yang Ajeng pikir menggemaskan, kini Arbi tampak malah menyebalkan di hadapannya. “Sepertinya memang kekanakan. Ya sudahlah, anggap saja saya gila tadi ngajak mas jadi partner.” Ajeng bangkit dari duduknya lalu memakai sling bagnya untuk segera beranjak. Arbi lantas menarik tangan Ajeng untuk kembali duduk di sofa. “Kok marah?” “Saya nggak marah –“ “Itu wajah kamu ketekuk gitu. Apalagi kalau bukan marah?” Ajeng memalingkan wajahnya sambil menghela napas, “Saya nggak marah sama mas –“ “Kamu kan belum dengar jawaban saya.” Ajeng berdiri sambil menunggu kelanjutan ucapan Arbi yang menggantung. “Ok..lets do it.” Ajeng menoleh sambil membulatkan matanya tak percaya, “Serius mas mau?” Arbi mengangguk singkat. Ia kemudian mengambil ponselnya lalu menuliskan sesuatu. “Tanggal dua puluh sembilan kan? Saya pasti datang buat temenin kamu undangan. Tulis alamat kamu di sini.” Arbi menyerahkan ponselnya pada Ajeng. Dengan senang hati, Ajeng menuliskan alamat rumah dan nomor ponselnya untuk bisa dihubungi. Sambil menunggu Ajeng selesai menulis, Arbi memperhatikan gadis itu diam-diam dengan seksama. Tak lama, pria itu lantas mencondongkan tubuhnya kemudian bicara dengan Ajeng yang jarak diantara mereka itu bahkan bisa membuat napasnya menerpa poni Ajeng yang ada di hadapannya. Ajeng selesai menulis lalu menyerahkan ponsel Arbi yang tengah menatapnya serius. Ajeng sedikit menjauhkan wajahnya karena pangling. Aura pria yang menduda memang beda yah, gumamnya dalam hati. “Terus..saya dapat kompensasi apa dari hubungan palsu ini?” ###

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.4K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.9K
bc

My Secret Little Wife

read
98.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook