bc

Sweet Tamarind

book_age16+
730
FOLLOW
5.5K
READ
love-triangle
drama
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Fiona meraih secarik kertas kecil yang terselip di antara buku-bukunya. Kertas itu sudah sangat lusuh. Ia pun membaca tulisan yang ada di sana.

1. Melody

2. Tristan

3. Richard

Fiona mengerutkan kening, berusaha berpikir keras apa maksud kata yang dulu ditulisnya ini. Beberapa menit kemudian, ia tersenyum.

"I'll do it"

chap-preview
Free preview
Prolog
Fiona menatap mading dan menulusuri dengan jari tangan mencari namanya. Murid-murid disampingnya pun juga melakukan hal yang sama. Fiona harus rela berdesak-desakan dengan yang lain demi melihat namanya ada di kertas yang menempel di mading. Namun, walaupun sudah berkali-kali mencari, namanya tetap tidak ada di bagian kolom 'LULUS', begitu pun dengan nama seluruh murid di kelasnya. Ia mengerutkan kening. Pasti ada yang salah, pikirnya. Lantas  menjauh dari kerumunan orang-orang sambil mengeluarkan ponsel. "Carol, lo di mana? Udah sampe sekolah?" ucap Fiona setelah menempelkan benda pipih itu ke telinganya dan sambungan terhubung. "Baru mau jalan. Kenapa?" "Nama kita gak ada di mading. Nama anak-anak juga gak ada." Fiona menggigit jarinya cemas seraya mondar-mandir. "Maksud lo? Nama apa?" "Lo lupa hari ini pengumuman kelulusan? Ya jelas nama yang lulus, lah. Dan nama kita gak ada." "Gak bakat jadi pelawak lo, ah! Udah, ini gue udah di jalan, Bye!" Dan dengan begitu, sambungan terputus, menyisakan Fiona yang menatap layar ponselnya dengan menggigit bibir. Ia melangkahkan kaki pada belakang mading yang tadi dilihatnya. Masih dengan mengigit bibir dan menggenggam ponsel, ia menatap berani mading itu. Berharap tak ada namanya, nama Carol, dan nama teman-teman sekelasnya di kolom dengan tulisan besar di bagian atas 'TIDAK LULUS'. Hatinya berdegup kencang. Ia benar-benar takut.  Dan sedetik kemudian, Fiona seakan sulit bernapas. Matanya membulat ketika melihat dengan jelas namanya dan nama Carol yang berdekatan.  'De-demi apa?!! Ini gak bener! Iya, ini gak bener! Pasti ada kesalahan! Gak mungkin gue gak lulus!' batinnya. Dengan cepat, matanya kembali menelusuri nama-nama yang berada di kolom itu hingga sebuah suara menghentikannya. "Lho, lo kenapa liat namanya di sini?" tanya sebuah suara cowok yang begitu dekat. Suara yang sangat dikenal Fiona. Cowok itu berada tepat di sampingnya dan kalo bisa, ia ingin sekali bumi ini menguburnya hidup-hidup. Mata cowok itu mengarah ke depan Fiona lantas mengeluarkan senyum sinis lalu berucap, "Fiona Anastasia," ia berhenti sejenak untuk melihat bagain atas kolom, "tidak lulus." Fiona mengepalkan kedua tangannya. Rasanya ia ingin menonjok mulut cowok ini yang sekarang tengah tertawa terpingkal-pingakal, yang mengundang banyak tatapan aneh di sekitarnya. "Lo ..." Cowok itu masih tertawa sebelum kembali mengatur napasnya. "Lo beneran gak lulus, Na? Demi apa? Astaga, kasihan banget lo." Lagi-lagi, cowok itu kembali tertawa membuat Fiona meliriknya tajam. "Okay, okay." Cowok ber-nametag Bryan itu berdeham pelan lantas mengulurkan tangannya. "Selamat ya, atas ketidak lulusan lo," ucapnya yang lagi-lagi sambil memamerkan senyum sinis. Fiona kembali melemparkan tatapan tajamnya kemudian berbalik dan berjalan pergi. Fiona berdiri di ujung rooftop dengan mata yang berkaca-kaca. Ia membayangkan bagaimana reaksi kedua orang tuanya nanti saat sampai rumah. Mereka pasti kecewa.  Fiona menunduk. Ia juga kecewa. Kecewa pada dirinya sendiri. Karena sudah dengan seenaknya membuat namanya berada di kolom TIDAK LULUS, juga karena telah mengecewakan orang tuanya yang sudah bekerja keras menyekolahkannya. Ia menatap halaman depan sekolah yang sekarang sudah penuh dengan muri-murid bersama orang tua masing-masing.  Bayangan Papa dan Mama yang sedang tersenyum bangga menantinya di rumah seketika lenyap.  "Pa, Ma, maafin Fiona. Fiona hanya bisa nyusahin kalian," ucap Fiona pelan sambil menahan tangis. "Apa gue mati aja?" ucapnya lagi seraya maju selangkah. Fiona menoleh ketika mendengar langkah kaki seseorang dan melihat cowok tinggi dengan bomber jacket berwarna hitam tengah berjalan ke arahnya. Entah kenapa, ia sangat yakin kalau cowok itu adalah teman sekelasnya. Tapi, siapa? Mata Fiona terus memandang cowok itu sampai ia tepat berada di sampingnya. Tapi tetap saja ia tak bisa melihat wajahnya karena sinar matahari yang tepat di atas kepalanya.  Cowok itu sama sekali tidak menunjukan senyum atau apapun. Fiona bisa melihat itu walau samar-samar. Dan gadis berambut lurus sebahu itu berusaha melihat apapun yang bisa dilihatnya dari cowok itu. Cowok itu memakai sebuah gelang berwarna cokelat gelap di tangan kirinya serta tangan kanannya menggenggam sepasang pin Stitch. Juga ada bekas luka kecil di sudut sebelah kanan bibirnya. Sangat kecil, sampai Fiona harus benar-benar menyipitkan mata agar dapat melihat dengan jelas. "Kita gak lulus," ucap cowok itu. Fiona sama sekali tak menemukan nada lain selain datar dalam suaranya. Dan suara pria itu tampak sangat familiar. 'Ini suara kenapa gak asing banget? Tapi siapa?' batin Fiona. "Gimana kalo mati bareng?" Cowok itu merangkul Fiona lantas menoleh. "Hah?" Tempat mereka berdiri yang memang sudah diujung pembatas, membuat cowok itu dengan mudahnya menjatuhkan diri tak lupa dengan menarik tangan Fiona sehingga kini keduanya terlihat sama-sama melompat. Fiona mengeratkan pegangannya pada lengan cowok itu. Tangan sebelah cowok itu malah memeluk Fiona erat. Keduanya melayang cukup lama, hingga… BRUKKK!!! *** Hai hai! Zypherdust's here! Mohon dukung kami dengan cinta! Terima kasih

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HELP ME - BAHASA INDONESIA (COMPLETE)

read
9.9M
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
199.7K
bc

Bastard My Boss

read
2.7M
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.3K
bc

Guru BK Itu Suamiku (Bahasa Indonesia)

read
2.5M
bc

Naughty December 21+

read
509.0K
bc

AHSAN (Terpaksa Menikah)

read
304.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook