bc

Tasks Bring Disaster

book_age18+
494
FOLLOW
2.1K
READ
dark
tragedy
twisted
serious
mystery
scary
friendship
spiritual
like
intro-logo
Blurb

Awalnya Doni dan keempat kawannya memang tidak tahu kalau KKN kali ini membawa mereka pada sebuah petualangan maut yang menyisakan trauma berkepanjangan.

Mereka berangkat dengan embel-embel tugas. Namun harus bertarung dengan sejuta tanda tanya yang akhirnya terkuak, menyisakan sedikit demi sedikit jawaban. Hanya saja, semua itu tidak gratis, nyawa jadi taruhannya.

Doni dan keempat kawannya datang ke kota itu dengan niat sebagai Mahasiswa biasa. Tasik adalah tempat penentu kisah mereka antara hidup atau mati. Lalu Galunggung yang kokoh serta tegak itu menjadi saksi, bagaimana nyawa manusia tak lebih dari sekedar mainan kematian.

Tugas yang membawa mereka pada petaka itu akhirnya datang juga.

Siapakah yang akan lolos dari maut ini? Atau bahkan tak ada sama sekali?

chap-preview
Free preview
Prolog
Matanya membulat seketika setelah dia meratapi potongan mayat di hadapannya. Tangannya yang dekil, refleks menutup mulut mungilnya itu rapat-rapat. Genangan air di pelupuk matanya yang sembab tiba-tiba mulai penuh dan mengalir deras hingga pipi, kemudian jatuh di bajunya yang sudah kotor berdebu. Tubuhnya bergetar hebat, mentalnya terguncang. Bagaimana tidak, seorang gadis yang tengah dihadapkan dengan sebuah kejadian tragis yang dialami teman-temannya. Ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, jelas dan sangat nyata. Satu per satu mereka hilang. Kembali dengan tubuh yang tak utuh. Penuh sayatan serta nyawa yang hilang tinggal nama. Belum sempat gadis itu merangkul jasad di hadapannya, sebuah suara dari dalam hutan jelas terdengar lagi.  Lolongan, raungan serta teriakan yang menakutkan itu semakin dekat. Dengan susah payah dia menutup kedua telinganya rapat-rapat. Terlalu takut mendengar lolongan penuh teror itu. Selama dua hari suara menyeramkan itu terus saja didengarnya, suara yang sama seperti ketika satu per satu temannya hilang. “Kh ... hentikan.” Dia berhenti berlari. Tubuhnya merunduk sambil masih menutup kedua telinga. Matanya terpejam sembari membayangkan makhluk mengerikan yang akan muncul menghabisi dirinya. “Hentikan,” teriaknya memohon. Gadis itu bangkit, lantas mencoba berlari lagi, menjauhi suara yang tengah mendekat padanya. Langkahnya sempoyongan. Tak hanya lelah yang dirasakannya. Namun juga rasa takutnya membuat kokoh kakinya bergetar. “ Tolong, siapa pun.” Sambil berlari dia terisak, menyebut nama teman-temannya. “Teman-teman ....” Area sekitarnya gelap. Dari semua sudut yang bisa dilihatnya, terdapat kelibatan bayang yang terus mengintainya diam-diam. Gadis itu tahu, nyawanya tak bisa lagi selamat. Kapan pun makhluk itu datang padanya, saat itulah dia harus siap hidupnya berakhir. Dalam hati berdoa, agar kematian itu tak menyakitkan. Karena dia yakin, dengan melihat darah dan air mata serta jeritan teman-temannya, kematian yang tengah menjemputnya akan penuh dengan penderitaan. Ia menyeka air mata di pelupuk matanya, kemudian bersembunyi di balik batu besar yang ditemuinya setelah berlari cukup jauh dari asal suara yang didengarnya beberapa menit lalu. Setengah berharap, dia menyandarkan tubuhnya di batu itu sambil memejam dalam getar tubuh yang dahsyat. Jangan datang padanya. Jangan menghampirinya. Begitu yang dia mohon dalam hati. “Kalian ....” Dia merintih sembari menangkup kedua tangan. Masih merasa frustrasi dan takut. Ke kanan dan ke kiri dia mengawasi. Walau remang-remang, dia tetap waspada. Kilasan kejadian itu terbayang di ingatannya. Cara sadis yang dilakukan makhluk itu, teriakan itu ... terngiang di telinga. Semua kejadian tentang bagaimana teman-temannya meninggal, berputar lagi dalam ingatannya. Dia berteriak, menjerit dalam bungkaman tangan. Sambil mengembuskan napas agar tenang, gadis itu bangkit, kemudian bersandar di batu besar yang ditemuinya beberapa waktu lalu. Pandangannya diarahkan pada sesuatu di baliknya. Ia mengintip, mencaritahu jika makhluk itu sudah tidak ada, lebih tepatnya tidak lagi mengikutinya. Tak ada apa pun di sana. Keheningan melanda. Sejenak hanya ada embus angin malam yang dingin menusuk ulu hati. Secepat angin itu muncul, secepat itu pula kengerian menyelimutinya lagi. Membawa bau darah yang menyengat ke lubang hidung. Dia meringis. Namun masih tak bisa menemukan apa pun di balik batu tempatnya bersembunyi. Untuk beberapa saat dia merasa lega karena makhluk yang sedari tadi mengikutinya tak lagi terlihat. Pikirnya, ini sudah aman. Kali ini dia terbebas dari hal mengerikan itu. Mungkin ini saatnya untuk bergegas. Dirinya berusaha tenang dan berbalik dari posisi awal, kemudian …. “Aaa ....” Ada sesuatu yang berdiri di hadapannya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.3K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.7K
bc

MY DOCTOR MY WIFE (Indonesia)

read
5.0M
bc

Bastard My Boss

read
2.7M
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

Penjara Hati Sang CEO

read
7.1M
bc

BRAVE HEART (Indonesia)

read
90.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook