bc

AIRLYN (sincerity of heart)

book_age18+
41
FOLLOW
1K
READ
second chance
badboy
goodgirl
doctor
bxg
genius
realistic earth
like
intro-logo
Blurb

"Kapan aku dapat merasakan bahagiaku? Aku sendiri, tak ada seorang pun di sisiku. Bolehkah aku meminta pada Tuhan untuk mengakhiri segala penderitaanku?"

~ Alyn ~

"Kamu hanya milikku. Apa yang sudah menjadi milikku tidak boleh di miliki orang lain"

~ Xavyer ~

"Kamu tidak sendirian. Ada aku yang selalu menemani kamu."

~ Ellard ~

"Penderitaanmu belum selesai little girl"

~Someone~

chap-preview
Free preview
Prolog
    Ketika suara petir saling bersahutan disertai hujan angin. Suara tangis serta teriakan anak kecil menemani dinginnya malam.     "Sudah daddy. Hiks... sudah. Alyn tidak kuat lagi. Panas daddy panas. Hiks... Hiks.." ucap airlyn kecil sesegukan     "Sudah saya bilang diam! Ini hukuman untuk anak nakal seperti kamu!" teriak sang ayah.     "Hiks... Hiks... Tapi itu bukan kesalahan Alyn daddy."     "Tidak usah membela diri kamu anak kecil! Sudah jelas kamu yang mendorong anak saya. Sekarang terima hukuman kamu."     Setelah memasukkan tangan kecil Airlyn ke dalam air panas yang mendidih. Kemudian pria itu menarik tangan kecil Airlyn dan menyeretnya ke dalam gudang tempat penyimpanan barang di rumah mewah itu yang sudah lama tidak terpakai.     " Au... Sakit daddy... Hiks... Lepasin tangan airlyn daddy... Hiks... Tangan Airlyn sakit... Hiks... Hiks..."     "..."     Setelah menuruni anak tangga, pria itu membuka pintu gudang tersebut.     Kriet... (suara pintu terbuka)     "Hiks... Daddy.. Hiks... Kenapa kita ke sini?" ujar Airlyn kecil sesegukkan     "Masuk kamu!"     "Tidak daddy... Hiks... Alyn tidak mau masuk." ujar Airlyn kecil masih sesegukkan Pria itu dengan tega mendorong tubuh kecil Airlyn masuk ke dalam gudang itu hingga tubuh kecil itu jatuh di atas lantai.     Blam... (suara pintu tertutup dengan kasar)     "Daddy buka daddy... Daddy di sini gelap... Alyn takut... Daddy buka" teriak Airlyn     Saat Airlyn berbalik badan.     Tiba-tiba... Amerika Serikat, 08.00 a.m     "Hush... Hush... Hush... Mimpi itu lagi" gumam Airlyn.     Tok... Tok... Tok...     "Vill... Wake up honey."     "Ya Kak. Aku sudah bangun."     "Saya tunggu kamu di meja makan."     "Astaga... Orang tua itu. Kapan nikahnya sih?Ckckckck."     15 menit kemudian     Setelah mandi dan berpakaian, airlyn segera menuju ruang makan. Sesampainya di ruang makan, Airlyn menempati kursinya.     "Hm... Viellete."     "Ya kak Lou"     "Ehm... begini. Ini mengenai kepulangan kamu ke Indonesia."     "Baiklah. Apa ada masalah?"     "Lebih baik kita sarapan dulu. Pembicaraan ini kita lanjutkan di ruang keluarga." kata Louis     10 menit kemudian, di ruang keluarga     "Huft... Apa kamu yakin pulang ke Indonesia? Maksud saya.. Kamu bisa melanjutkan pendidikan kedokteran atau apapun itu di sini. Kamu tidak takut akan di siksa kembali, seperti apa yang kamu ceritakan pada saya? Lalu bagaimana dengan pekerjaan kamu nantinya?"     "Kak... Jika boleh jujur sebenarnya aku takut kembali di siksa. Tapi apa boleh buat, mereka akan kembali dalam waktu dekat. Lagi pula aku akan melanjutkan sekolahku, sebagai manusia normal seperti remaja pada umumnya. Kau tahu umurku masih terlalu muda untuk menjadi seorang dokter." kata Airlyn tegas     "Sepertinya kamu minta dicibir. Ayolah kamu itu sudah lulus. Bahkan sudah menjadi dokter di usia muda. Untuk apa kamu menjadi anak sekolahan lagi? Lebih baik kamu melanjutkan pendidikan spesialis kamu." kata Louis tidak percaya dengan keputusan airlyn.     "Masalahku di sana belum selesai di sana. Aku harus menyelesaikannya terlebih dahulu. Lagi pun setelah aku menyelesaikan masalah di sana aku akan kembali lagi ke sini untuk mengambil spesialis. Kamu tidak perlu khawatir okay." ucap Airlyn dengan senyum meyakinkan Louis.     "Oke fine. Saya menyerah dengan keputusan kamu. Jika terjadi sesuatu di sana jangan sungkan untuk menghubungi saya. Paham adik kecil." kata Louis sambil tersenyum. "Sekarang kamu siap-siap. Sebentar lagi saya akan mengantarkan kamu ke bandara" kata Louis bangkit dari duduknya dan mengacak rambut Airlyn. Boston Logan International Airport     "Well, Kamu disana baik-baik. Jaga diri, jaga kesehatan, jangan lupa.." sebelum Louis menyelesaikan ucapannya Airlyn memotong ucapannya.     "Sstt... Ok kak. Aku sampai hafal apa yang akan kamu ucapkan. Sepanjang perjalanan kau selalu mengulangnya." kata Airlyn jengah.     "Hehehe... Baiklah adik kecil. Saatnya kamu check ini. Tidak apa kan jika saya tinggal?" kata Louis terkekeh     "Aku bukan anak kecil kak. Sampaikan permintaan maafku pada para dokter jika selama ini aku menjengkelkan. Kau sudah seperti saudara laki-laki ku, lou. I love you lou." kata Airlyn menitihkan air mata di pelukan Louis .     "Jangan menangis adik kecil. Kau terlihat jelek kalau menangis. Nah lebih baik kau tersenyum seperti ini. I love you more Vill. Ok, sekarang lebih baik kamu masuk." kata Louis sambil tersenyum pada Airlyn .     "Bye big bro." kata Airlyn melambaikan tangannya.     "Bye little girl. Jika ada waktu nanti aku akan berkunjung." gumam Louis     Di dalam pesawat"Aku akan selalu merindukanmu Louis Alexander. Terima kasih Tuhan. Kau sudah mengirimkan malaikat penolong seperti mereka. Jika aku tidak bertemu mereka, aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Sekarang yang harus aku pikirkan adalah bagaimana menghadapi masalah yang ada di depan. Aku percaya pada Mu Tuhan. Kau selalu berada di sisiku. Good bye Amerika Welcome Indonesia." -TBC-

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Mafia and Me

read
2.1M
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M
bc

f****d Marriage (Indonesia)

read
7.1M
bc

Marrying Mr. TSUNDERE

read
379.8K
bc

Mrs. Rivera

read
45.2K
bc

Akara's Love Story

read
257.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook