bc

MY LOVELY BRANDAL BOY

book_age12+
1.4K
FOLLOW
7.2K
READ
family
arrogant
badboy
tomboy
student
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

"Semur Toge, Semur Tempe!! Eh cumi luh-luh PADA LAGI NGAPAIN DI BELAKANG GUE????" Wajah Arni sudah merah padam, pasalnya di belakangnya kini terdapat empat orang lelaki tampan yang sedang menatapnya malas-malasan.

Perjanjian konyol yang di sepakati Arni sang ketua OSIS yang terkenal siswa rajin, baik dan cerdas, membawa malapetaka besar bagi kerja jantungnya. Ditambah, Arni selalu dibuat pusing tujuh keliling oleh keempat lelaki ganteng tapi songong dan cuek yang paling parah mereka merupakan siswa brandal di sekolahnya. Perlahan kisah penindasan berubah menjadi kisah asmara masa remaja yang konyol tapi menyenangkan.

Antara cinta dan gengsi haruskah mereka memilih salah satunya?

chap-preview
Free preview
CHAPTER 1. KETUA OSIS
Gadis itu berjalan dengan tegak, lengkap dengan almamater biru dongker yang melekat pas di tubuhnya. Disepanjang jalan banyak yang menyapanya dia pun membalas dengan high five ataupun hanya anggukan dan seulas senyum singkat. Brakkkkkkkk Suara bantingan keras membuat gadis tersebut langsung menoleh menuju sumber suara, disana terdapat sepasang anak dan ibu yang sedang berdebat. "Udah abang bilang! Pokoknya abang ga mau sekolah disini!!!" Seorang remaja lelaki yang mengenakan seragam berbeda dari yang lain membanting pintu mobil berwarna silver dengan penuh amarah. kulitnya yang putih terpantul oleh cahaya matahari, hidungnya yang mancung dan matanya yang tajam membuat siapapun akan menolehkan padangan mereka kepada remaja tersebut dan secara spontan mereka akan mengatakan satu kata Tampan! "Biar kamu sadar. Hidup di kota pergaulannya melenceng buat kamu!" Suara wanita yang tampak matang dan berpenampilan modis ikut turun dari mobil dan memandang wajah remaja tersebut dengan sangat arogan. Ketika gadis tadi melihat pemandangan tersebut ia mengernyitkan sedikit alisnya, melihat remaja yang sangat menyilaukan mata didepannya membuat dia berpikir keras, karena dia belum pernah melihat sosok remaja tersebut di lingkungan sekolahnya. Terlebih jika siswa tersebut bersekolah disini mana mungkin siswa tersebut tidak menyapanya mengingat dia sangat populer si sekolah, tapi ada kemungkinan jika lelaki tersebut merupakan siswa kelas 1 yang baru masuk. Wajar gadis tersebut berpikir seperti itu Lagi pula siapa yang tidak mengenal Arni Syanastasya, perempuan supel dan simpel namun tampak tegas itu adalah ketua OSIS di SMA Mawar Bangsa yang merupakan salah satu sekolahan favorit di daerahnya tersebut. Melihat bahwa itu hanyalah konflik antara Ibu dan anak, Arni hanya mnegedikan bahunya dan melanjutkan perjalanan menuju tujuannya. Saat dia akan melewati Ibu dan anak tersebut, seseorang memanggilnya dengan sangat tergesa-gesa. "Ehhhhh nak saya boleh tanya ga?" Arni menoleh kesamping dan memperhatikan seorang Ibu-Ibu yang turun dari mobil bersama Siswa baru tadi. Mata Arni melirik sebentar kearah Siswa tampan tersebut yang sedang bersender ke mobil dengan tangan yang di masukan ke dalam saku celananya, meski baju dan rambutnya acak-acakan dan terlihat urakan, hal tersebut tidak menutup pesona ketampanannya. Ekspresi Arni menunjukan keirian yang tampak jelas, karena kalau boleh jujur Siswa baru tersebut memang sangat tampan dan memikat. "Iya bu kenapa?" Arni menjawab dengan nada yang sesopan mungkin "Anu anak saya mau daftar sebagai anak baru, kemana ya?" Ibu tersebut melirik anaknya dengan tajam, namun kembali tersenyum ketika melihat Arni. Siswa tadi hanya memutar bola matanya dan mulai mengotak-atik ponselnya dengan cuek. Arni melihat interaksi antara Ibu dan anak di depannya. dia sedikit memberikan sumpah serapah kepada remaja tampan di depannya. Dasar anak yang ga ada akhlak!! "Oh itu, mari bu saya antar ke ruang TU" Mendengar jawaban Arni, Ibu tersebut tersenyum lebih lebar, kemudian dia melihat anaknya dengan tajam "Kamu! ayo ikut Mami!" "Males!" Tanpa melihat sang Ibu remaja tersebut masih tetap sibuk dengan ponselnya. "Ya udah, kamu tunggu mami ya! Awas loh kalau nyariin!" Remaja tersebut hanya mengangguk dengan malas dan mulai menutup matanya. Arni mengantar ibu-ibu tadi untuk menuju ruang TU atau ruang Tata Usaha, karena di sekolahnya memang selalu di ruang tersebut jika ada berkas atau perihal kepentingan menyangkut siswa. Arni menyalami satu-persatu guru yang ada di ruangan tersebut dengan sesekali bercanda namun masih di batas wajar seorang Siswa. Ibu tadi mengucapkan perihal kedatangannya tersebut ke sekolah setelah bertemu dengan Staff di bagian kepengurusan siswa baru. Sedangkan Arni tengah asyik melipat surat-surat untuk rapat orang tua nanti. Tiba-tiba satu suara menyentakan dia dari kegiatannya. "Ehh nak, kamu bisa ga bantu anak saya buat keliling sekolah ini? yah harap di maklum dia baru" Pertanyaan yang terlontar dari bu Hani dengan nada memohon membuat Arni tidak dapat menolak. Arni mengetahui nama Ibu tersebut setelah sedikit mencuri dengar saat diskusi di ruang berkas tadi, sebelum akhirnya dia sibuk melipat surat-surat. Mau tidak mau Arni mengangguk dan mengikuti bu Hani menuju tempat parkir, dimana disana remaja tadi masih berdiri dengan posisi yang sama, yaitu terpejam dan mendengarkan musik dengan tangan yang masuk kedalam saku celananya. "Bang kamu sama teman baru ini keliling sekolah gih!!" Perintah bu Hani membuat remaja tersebut membuka matanya dan tanpa melirik Arni dia bersiap untuk mengajukan keluhan. "Mi-" "Ga ada bantahan! Nanti kalau mau pulang telphone Mami biar Pak Joko langsung jemput! Udah sana-sana!" Suara tajam milik bu Hani membuat remaja tersebut tidak bisa menolak dan hanya bisa mendengus tajam. "Makasih ya nak udah nganter saya. Mari duluan!" Bu Hani tersenyum manis kepada Arni dan langsung pergi dengan mobilnya tanpa melirik anaknya lagi.  Arni balas tersenyum kepada Bu Hani, setelah mobil di depannya hilang, Arni menolehkan wajahnya kepada remaja di depannya dan menunjukan ekspresi datar. "Nama?" "Kevin Andrensyah Alvaro" Kevin masih memejamkan matanya tanpa melirik gadis di depannya. Dia sungguh membuat Arni sangat tidak di anggap. Meskipun Arni kesal, namun dia masih berusaha untuk bersabar. "Mulai" Ucapan Arni semakin datar dan cepat. Mendengar ucapan gadis di depannya, Kevin langsung membuka matanya dan tepat menatap tajam kearah Arni, Alis Kevin dekit mengkat sebelah pertanda dia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Arni. "Mau mulai dimana jelajah sekolah tercintanya?" Arni balas menatap tajam Kevin, saat mendengar jawaban gadis di depannya Kevin merilekskan alisnya dan mendengus dengan tajam. "Terserah!" Jawaban singat dan padat milik Kevin, langsung di pahami oleh Arni, mengingat kelakuan Kevin yang sudah seperti raja tadi. Mereka berjalan dan mulai berbelok menuju toilet sekolah, hal tersebut sontak membuat Kevin mengerutkan alisnya lagi dan mulai memandang Arni heran. Arni mulai berpangku tangan dan melihat Kevin dari atas sampai bawah, dengan santai dia nyeletuk "Masukin baju loe kedalam celana dan rapihin dandanan loe, karena gue ga mau jalan sama cowok busil dengan dandanan brandal kayak loe!" Jedarrrr Bagai guntur yang menghantam harga diri Kevin, dia sedikit tercengang menatap gadis pendek di depannya. Seorang Kevin Andrensyah Alvaro yang sebelumnya masuk kedalam jajaran the most wanted boy di SMAN 85 Jakarta diejek oleh gadis yang baru bertemu dengannya kurang dari satu jam. Biasanya gadis-gadis akan memuji dandannya yang keren dan modis. Bahkan tadi saja di parkiran banyak siswa-siswi yang curi-curi pandang ke arahnya dengan pandangan yang iri dan penuh kekaguman. tapi, oleh gadis asing yang bahkan Kevin tidak tahu namanya itu, dia dii nilai Brandal dan apa tadi Busil?? What the hell dengan gadis ini? Apakah matanya buta?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Romantic Ghost

read
162.2K
bc

OLIVIA

read
29.2K
bc

Mendadak Jadi Istri CEO

read
1.6M
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.7K
bc

T E A R S

read
312.6K
bc

Bad Prince

read
508.5K
bc

You're Still the One

read
117.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook