bc

Janji Lintas Dimensi

book_age0+
943
FOLLOW
5.4K
READ
time-travel
goodgirl
dare to love and hate
prince
princess
tragedy
multiverse
supernature earth
like
intro-logo
Blurb

Seorang gadis yang bernama Lintang Haditya harus terseret dalam sebuah misi rahasia sang kakak dan teman-temannya. Mereka sedang meneliti ledakan supernova yang memiliki dampak pada kota lombok.

Gempa pun terjadi, lubang cahaya pun muncul dari benda luar angkasa yang jatuh. Membawa Lintang melewati lubang dimensi dan terdampar di sebuah kerajaan yang bernama Samudera, dapatkan Lintang kembali?

chap-preview
Free preview
Chapater 1 : Kejutan Tak Terduga
Di sini, di ruang yang lapang dengan banyak perobatan bernuansa feminim, dengan tanganku menopang dagu. Memandang hamparan petak sawah yang membentang dari atas sekitar rumah. Beberapa padi menguning, tinggal menunggu sampai saatnya memanen dan beberapa petak masih menghijau, melambai-lambai dengan mudah saat terterpa angin musim kemarau. Ada lebih dari satu sungai kecil mengalir dengan suara gemericik rendah, kawanan ikan kecil berlarian kesana-kemari, keong sawah yang berkeliling dengan pelan. Puluhan pohon pisang berada di sekeliling sawah, nampak sengaja ditanam di sana. Pemandangan ini bertambah elok, saat kawanan burung pipit mendarat, cakarnya mencengkram dahan pohon dan dedaunan padi, hanya untuk mematuk satu atau bahkan lebih bulir padi. Siang yang terik dengan angin sepoi yang berhembus menyegarkan, tapi ini tak berlangsung lama. Entah aku terlalu lama mengamati atau memang semenjak tadi awan seputih kapas itu telah berganti menjadi suram. Pekat dan padat, hanya menunggu waktu sampai saat satu bahkan mungkin lebih, tetesan hujan jatuh membasahi bumi. Di susul dengan suara guntur menggelegar dan cahaya menyilaukan dari kilat yang menyambar-nyambar, seolah berusaha untuk membelah langit. Aku menghembuskan napas panjang. Dengan terpaksa, aku harus menutup jendela. Menghentikan aksi penghiburan diri dari penatnya aktifitasku sepanjang hari. Sungguh, aku tidak mengerti kenapa semuanya tak dapat di prediksi. Meskipun terkadang banyak teori yang di gunakan tetap saja tidak ada jawaban pasti tentang hal ini. Sesungguhnya, aku tidak perlu pusing-pusing untuk bertanya kepada kakakku, ayah atau bunda, tapi aku tak begitu dekat dengan mereka hanya untuk menanyakan sesuatu yang tak penting seperti ini. Mereka hanya akan menanggapi pertanyaanku jika itu sesuai dengan ekspektasi mereka. Aku memang terlahir tidak sejenius mereka dan aku sangat muak melihat mereka berbicara tentang kualitas udara, keadaan iklim, struktur bumi, tanah, batuan gempa, alat, sistem kerja, maintenance, kalibrasi, dan rekayasa. Kurasa sudah cukup untuk berbicara tentang istilah aneh ini dan izinkan aku untuk memperkenalkan diriku. Hai, perkenalkan namaku Lintang Haditya seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi Ekonomi di kotaku yang mengambil jurusan Akuntansi. Cukup aneh karena kedua orang tuaku adalah seorang gelar doktor yang berkerja di BMKG, tapi aku sebagai salah satu anak dari mereka berdua memilih untuk tak mengambil jurusan yang sama karena aku tak ingin berakhir seperti mereka dan kakakku yang sekarang melakukan hal sama seperti mereka yaitu meneruskan ke jenjang perguruan tinggi SMTMKG dan ia berada disemester akhir. Mereka sibuk dengan pekerjaannya tanpa mengenal waktu dan tempat, membuatku merasa sendirian sepanjang waktu. Seperti saat ini, aku hanya ditemani oleh seorang bibi penjaga yang menjaga ku semenjak kecil. Berdua di dalam rumah besar itu sangat tidak nyaman. Terkadang aku membawa teman-temanku untuk sekedar menginap semalam saja di sini. Memiliki keluarga namun seperti tak memiliki keluarga dan aku tidak pernah bisa protes terhadap kedua orang tuaku tentang hal ini karena kami selalu tinggal terpisah. Benar-benar terlihat seperti tumbuh sendiri dan mengalami banyak kesulitan sendiri. Mungkin dari hal ini setidaknya aku bisa sedikit lebih dewasa dalam menangangi banyak hal. Mungkin ketika perkuliahan dimulai, aku pasti akan merasa sibuk dengan berbagai tugas yang harus ku selesaikan tapi jika sampai di rumah, aku akan merasakan bosan yang teramat. Apa lagi saat usaha terakhirku untuk mengatasi kebosanan harus berhenti karena cuaca yang tak mendukung. Kali ini aku sangat merasa bosan dan jika seperti ini aku akan melakukan beberapa hal tidak berguna. Membaca Webtoon, nonton drama korea atau mengedit beberapa foto. "Non, den Bintang pulang." Eh, itu suara bibi? Aku tidak salah dengar, kan? Kak Bintang pulang. Kok tumben amat. Bukannya Kak Bintang sudah semester akhir. Seharusnya ia sibuk dengan tugas akhirnya, kan? Aku pun bergegas turun dari kamarku yang berada dilantai atas. Melihat kak Bintang yang berjalan melewati pintu dengan tas rangselnya, kemudian seorang cewek? Eh, cewek? Gila! Kak Bintang berani banget bawa cewek pulang? Wah, perlu aku aduin sama bunda ini. Aku pun berjalan melewati tangga dengan tenaga yang sedikit berlebihan. Entah ini karena kelewat senang atau kesal? Kak Bintang itu jarang pulang dan kebanyakan teman-temannya adalah cowok. Sangat aneh jika saat ini ia pulang dan membawa seorang cewek. Apa coba kalau bukan pacarnya. Dan mereka akan berbuat kemesuman di sini? Jangan berharap! Selama ada diriku di sini, tidak akan ku biarkan mereka berlaku seenaknya. "Kak Bintang!" pekikku saat sampai tempat di hadapan kakakku itu dan sungguh aku tidak menduganya. Ada lebih dari dua orang di ruang tamu. Jadi bukan hanya cewek itu saja, masih ada dua cowok asing dan hebatnya sekarang mereka sedang memandangku dengan tatapan gelinya. Menyebalkan, bukan? "Apaan coba? Bukannya nyambut gue pakek pelukan hangat, ini malah teriak-teriak?" Itu kan, kak Bintang itu hobi sekali membuat aku malu di depan teman-temannya. "Sini, nggak mau peluk ini?" katanya yang terus mencoba untuk menggodaku dan teman-temannya itu hanya tertawa melihat kekonyolan kak Bintang. "Mau aku tendang!" ancamku dan kali ini Kak Bintang terbahak. "Tu kan, jangan ketipu sama wajah polosnya si Lintang. Dia itu preman."  Apa coba? Dia berusaha ngerusak imageku di depan teman-temannya itu. "Uda lah Bin, jangan terus godain adek lo. Oh ya, kenalin gue Tiffany temen sekelas Bintang." Cewek berkacamata dengan rambut lurusnya yang tergerai itu mengulurkan tangannya kearah ku dan aku pun segera mengulurkan tangan ku untuk menyambutnya. "Lintang, kak!" sambutku dan kak Tiffany tersenyum manis, terlihat tambah manis saat memakai kaca mata hitam. "Hai Tang, gue Saga." Aku mengangguk sambil tersenyum kepada sosok kak Saga dengan karakteristik rambut gimbalnya, kulit sawo matang dan kaca mata besar yang ia pakai. Kayaknya temen-temen kak Bintang tipe-tipe anak jenius gitu. Dan kali ini tanpa sadar, pandanganku teralih pada satu sosok pria berkulit putih, mata sipit, tinggi seperti kak Bintang dan sepertinya ada dua tiang bergerak di rumahku mulai dari sekarang. "Gue Barra," ungkapnya sambil sedikit tersenyum. Aku membalasnya dengan senyuman biasa saja sama sepertinya dan perkenalan pun berakhir. "Jadi ... Kak Bintang mau liburan di sini?" Aku mengalihkan pandangaku pada sosok kak Bintang yang cukup ku rindukan dan ia hanya menggendikkan bahunya. Wah, ini orang dari dulu memang menyebalkan dari ujung kaki sampai pucuk rambutnya. Suka banget bikin aku kesel. "Nggak mau jawab nih?" Aku berusaha menunjukkan kekesalanku kepadanya. "Kepo lo, sana bantu bibik buatin kita makanan!" Lagi-lagi, kak Bintang selalu bertingkah seenaknya dan aku tak memiliki pilihan lain kecuali menurutinya. Percayalah, jika dia pulang sendiri tanpa teman-temannya mungkin aku sudah mencubitnya habis-habisan. Dengan langkah berat, aku menuju dapur membantu bibi untuk membuat minuman dan camilan untuk mereka. Jarak dapur dengan ruang tengah tak terlalu jauh dan aku bisa mendengar beberapa obrolan mereka. "Jadi kapan kita gerak?" Sepertinya itu suara kak Barra. "Besok, jadi jangan bongkar isi tas kalian. Besok pagi siapin bahan dan habis magrib berangkat." Kak Bintang menjawab. Penasaran, sebenarnya apa yang sedang mereka bahas ya? "Gue rasa para ilmuan uda berdatangan di Lombok deh. Tapi sebenernya lo dapet info dari temen lo yang ilmuan New York, kok bisa sih?" tanya kak Tiffany.  Eh, Lombok? Ilmuan New York? Tunggu, jangan katakan itu om Antonio yang pernah menginap di rumah selama beberapa bulan. Om Antonio adalah teman ayah saat pertukaran mahasiswa di Amerika dulu. "Bukan temen sih, lebih kek om gitu. Dia temennya bokap dan dia juga yang membuat gue tertarik tentang ruang angkasa kek gini. Kebetulan om Antonio bergabung dalam ilmuan di New York yang sedang meneliti Supernova. "Nah, benar bukan? Itu om Antonio temannya ayah. Jadi dulu saat mereka berdua mojok di halaman belakang, cuma bahas tentang Supernova. Bukannya Supernova itu bintang mati yang meledak? Terus apa hubungannya sama Lombok? "Gue nggak sabar liat peristiwa yang bakalan terjadi. Jadi bintang itu akan meledak menjadi lubang hitam. Membuat rotasi bumi akan melambat, menyebabkan kecelakaan ruang dan waktu. Wormhole akan tercipta dan Time to Travel akan segera dimulai!" Kali ini suara kak Saga kenceng banget, sambil senyum-senyum mendongak menatap langit-langit atap rumah. Aku tau karena aku mengintip mereka barusan. Jadi bintang itu akan meledak? Menjadi lubang hitam dan melambatkan rotasi, ruang dan waktu jadi kacau dan bisa melakukan perjalanan kemasa lalu gitu?  Yang benar saja! Kebanyakan nonton film sci-fi mereka ini. Haduh! Kak Bintang kebanyakan di asrama, jadinya cupu dan pulang-pulang menjadi radak sinting? Duh, sepertinya aku perlu hubungin bunda sama ayah tapi mereka pasti nggak akan percaya. Kok gini banget ya punya kakak? Ganteng iya, jenius benar, tapi sintingnya itu kenapa harus ikutan juga sih? "Hebatnya lagi pusatnya di 116° - 117° Bujur Timur dan antara 8° - 9° Lintang Selatan dan itu adalah Lombok timur. Sejarah baru akan tercatat di sini, kita harus nemuin fokus gaya gravitasi maksimumnya." Bahkan aku bisa melihat Kak Bintang mengatakan ini penuh keyakinan. Kak, ada apa denganmu? "Tapi kita juga harus memikirkan kemungkinan terburuk, jika tarikan gravitasi dapat membuat gempa bumi atau Tsunami." Dan aku melihat kak Barra terlihat serius. Seketika aku melihat keempat orang itu bergantian, mereka manusia dan terlihat begitu normal, tapi kenapa mereka membahas hal seperti ini seperti kebanyakan ilmuan? Mereka cuma mahasiswa dari Sekolah Tinggi SMTMKG. Ah, pusing rasanya mendengarkan bahasa-bahasa sain. Pada akhirnya kau memilih untuk mengabaikan perbincangan mereka dan meneruskan membantu bibi di dapur tapi meskipun begitu, aku masih saja memikirkan hal ini. Untung saja aku sedikit memahami tentang pembahasan mereka. Meskipun pada akhirnya diriku memilih untuk mengambil jurusan ekonomi dibandingkan sama dengan kedua orang tuaku atau kakak, kenyataannya aku masih sangat suka tentang astronomi dan memiliki beberapa koleksi CD film tema ini. Sekarang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari saat mataku masih terbuka lebar. Jujur, aku tidak bisa tidur dan masih sangat terganggu dengan percakapan mereka semalam. Bahkan saat ini fikiranku mulai berandai-andai tentang dua kemungkinan. Yang pertama jika perkiraan mereka tidak terbukti, maka akan sangat mudah untuk menerimanya karena hakekatnya setiap penelitian untuk mencapai pembuktian yang nyata itu kita akan melewati ribuan kegagalan dalam percobaan bukan? Dan yang kedua adalah jika perkiraan mereka terbukti? Aku sungguh tidak bisa membayangkannya. Jika ledakan Supernova itu menjadi lubang hitam dan menciptakan, apa tadinya? Wormhole kata kak Saga dan setelahnya pada saat gravitasi mencapai titik maksimum kita akan dapat melakukan perjalanan waktu. Ke masa depan atau masa lalu? Tapi tetap aja itu nggak mungkin? Bagaimana jika itu malah hanya akan memberikan dampak negatif seperti gempa dan tsunami seperti kata kak Barra? "Kok gua jadi kek sedang mecahin rumus kimia sih? Ah bodo amat! Biarin mereka dengan kegilaan mereka dan gue mau tidur, capek. Hidup gue bakalan susah kalau Kak Bintang masih aja di sini dan merintah-merintah seenak jidatnya. Dikira gue pembantu dia kali ya, lebih cepet mereka pergi lebih baik. Entah ke Lombok atau dunia antra brata pun dan dengan misi aneh macam apapun! Yang penting mereka pergi dari sini!" Itu kan? Aku menggerutu sendirian dan semua ini karena Kak Bintang dan kelompok anehnya itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

The Seed of Love : Cherry

read
111.1K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.0K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.0K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.0K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
120.7K
bc

(Bukan) Istri Pengganti

read
48.8K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
111.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook