bc

when Love meets ( season 2 ) 18+

book_age18+
7.6K
FOLLOW
320.4K
READ
billionaire
possessive
sex
dominant
sensitive
hollywood
sweet
EXO
like
intro-logo
Blurb

Mencintai seseorang yang ada di dalam lukisan merupakan keahlian seorang Damon, Ia memiliki kecerdasan, keahlian dan kemandirian yang sulit terbaca baik untuk orang lain ataupun keluarganya.

Hidup di tengah gadis yang tinggal bersamanya sejak kecil, menciptakan sebuah luka, melindungi sesuatu yang ia lukai adalah sebuah prioritas.

Namun, sampai kapan ia berfikir demikian ? Adakah satu hal yang mampu membuat Damon menyerah ? .

chap-preview
Free preview
Water
Glory..... Glory.... Glory ... Orang-orang tampak berkumpul di lapangan kampus sembari membawa spanduk dan berteriak kencang disana. Mata hazel itu tampak liar melihat ke tiap sudut lapangan tanpa peduli sedikitpun. "Menghabiskan waktu saja." Ucap Damon melewati kumpulan orang-orang itu sembari melepaskan kacamata hitamnya. Mata itu beberapa kali bertemu dengan sosok yang langsung kagum menatap nya saat ini. "Oh apa dia mahasiswa baru disini?" "Dia sudah menjadi bahan pembicaraan sejak kemarin, kau terlalu lama mendapatkan informasi" "Stefano's family?" "Yah, pelukis handal itu." "Wah-- Aku bisa melihatnya setiap hari." Orang-orang mulai membicarakannya membuat Damon merasa muak, sangat muak mendengar para manusia penjilat itu memuji tanpa henti. "Woah--- kita harus pesta malam ini, kau ikut kan Ruth?" tanya Seseorang sambil melihat wajah gadis itu tampak tersenyum dengan sangat setuju. "Sure, aku tidak sabar untuk ikut pesta pertama ku. Semasa berada di undergraduate aku terlalu fokus pada nilai dan Yeahh-- aku sudah dewasa sekarang." Mendengar Suara Ruth Damon langsung memutar tubuhnya, meneliti sosok gadis itu dan mendengar jelas apa yang sedang mereka bicarakan. Pria itu menajamkan matanya saat melihat seorang pria tampak mencoba mendekati Ruth dan entah kenapa rasanya seperti sesuatu terbakar di hatinya. "Benarkah ? Jadi selama kuliah 4 tahun undergraduate kau tidak pernah berpesta atau-----" Mariah menghentikan ucapannya saat melihat Ruth menggelengkan kepalanya dengan polos. Ya dia memang sangat polos dan hanya memikirkan pelajaran serta kegiatan modeling nya. "Jangan bilang kau juga masih Virgin Ruth?" tanya Mariah sambil melihat ke tiap sudut tempat lalu memperhatikan wajah gadis itu sangat merah. Ia menggigit ujung jarinya dan mengangguk pelan. "Ohh--- Jarang sekali ada seseorang perempuan yang masih virgin di Amerika se-usia yang cukup matang. Yaa seharusnya matang. Baiklah nanti malam aku akan menjemputmu." "Aku punya mobil dan aku akan datang sendiri Mariah." Ucap Ruth memotong ucapan teman wanita yang baru saja ia temukan di wilayah kampus nya hari ini. "Okay. Good Job." Mariah langsung pergi berjalan ke arah Damon yang kini berdiri dengan pandangan berbeda hingga gadis itu melewatinya. "Apa ada pesta untuk mahasiswa baru malam ini?" tanya Damon pada Mariah membuat gadis itu terhenti dan langsung melihat ke setiap sudut dengan rasa tidak percaya karna Damon tampak bicara dengan nya. "Aku bertanya." Sambung Damon sambil melihat gadis itu menelan Saliva nya dengan kuat. "Ya, sebernanya hanya untuk--- "Dimana?" tanya Damon sangat penasaran dengan rencana yang tidak seharusnya ia datangi. "BlackGlow Club." Jawab Mariah sambil menggigit bibirnya dengan kuat lalu tersenyum malu. Oh s**t! Siapa yang tidak kenal Damon di tanah Los Angeles ini? Dia bukan hanya seorang mahasiswa tampan, tapi Damon anak dari Alex yang notabene nya pria berpengaruh di negara bagian California, belum lagi kemampuan melukis yang artistik cukup membuat siapapun terpukau dan di hargai ratusan hingga jutaan dollar. "Okey." Damon mengedarkan mata hazelnya ke arah Ruth yang tampak berkumpul bersama teman-teman barunya, terlihat manis dan selalu menjadi gadis yang menonjol diantara yang lainnya lalu melirik ke arah Maria yang masih berdiri sembari tersenyum sendiri di sana. "Ohhhh my god, this big news. Seorang Damon bicara pada ku." Maria tersenyum dengan bangga lalu menutup mulutnya seakan tidak sabar. "Thanks." Damon membuat wanita itu semakin melambung hanya dengan sebuah kata lalu langsung meninggalkan Maria yang rasanya sangat senang. Ingin sekali ia berlari di seluruh lapangan kampus ini sampai pingsan untuk mengatakan bahwa ia sangat bahagia. Sungguh bahagia. ____ Ruth membalik-balikkan pena nya di atas meja sambil mengingat ucapan Mariah tadi. Oh memang benar, jika seorang wanita perawan pada usia 20 tahun itu akan menjadi bahan ejekan dan Ruth? Oh-- dia sepertinya terlalu banyak berfikir selama ini. Ia melirik ke arah Damon yang asik memperhatikan pelajaran, ia tersenyum kecil lalu kembali mengarahkan pandangan nya ke arah dosen yang sedang memberikan materi. "Gila saja, pria dingin itu bahkan tidak ingin melihat ku apalagi--- Hey apa yang kau fikirkan Ruth? Aku tampak nya sangat gila." Batin Ruth sambil tersenyum sendiri dengan beberapa fikiran kotornya. "Tapi-- aku berharap untuk menciumnya." Batin Ruth sambil melihat ke arah Damon kembali, wajahnya tiba-tiba memerah saat melihat pria itu membalas tatapan itu sangat tajam. "Okay, sekarang waktunya kita berpisah. Selanjutnya aku butuh kalian untuk mengumpulkan apa yang aku perintahkan tadi." Suara yang terdengar lantang di dalam sana membuat Ruth terkejut, ia melihat orang-orang langsung mengemas bukunya hingga ia segera melakukan hal yang sama dan serupa. "Ruth, aku akan menunggu mu nanti malam. Pakailah sesuatu yang bagus aku akan mengenalkan mu dengan seseorang." Teriak Mariah terlihat bersemangat dan melihat beberapa teman yang sudah berjanji untuk pergi nanti malam. "Hmm--okay. Aku akan datang."Ruth tersenyum tipis lalu melihat Damon langsung meninggalkan kelas itu tanpa peduli dengan apapun. "Hmm---Mungkin dia malu jika orang-orang tau bahwa aku tinggal serumah dengan nya. Okay-- tidak masalah Ruth." Batin wanita itu lalu kembali menghiasi wajah nya dengan senyuman yang manis. Malam harinya... Ruth bersiap untuk menghadiri sebuah persta pertamanya. Ohh ini sangat menyenangkan dan Ia antusias dengan hal tersebut. Sejak tadi ia mengganti pakaian nya dan membuat ia merasa frustasi hingga akhirnya menemukan sebuah pakaian yang cukup baik untuknya. "Uuhhh--- ini sangat bagus." Ruth segera mengganti pakaian nya dan benar-benar mempersiapkan dirinya untuk pestanya sebentar lagi. Tok tok tok!! Ruth menoleh ke arah pintu lalu berjalan kesana dan membukanya dengan cepat. Ia mengedipkan mata saat melihat Damon berdiri disana sambil memegang segelas minuman. "Punya catatan yang tadi?" Ruth mengerutkan kening karna pria itu tidak biasanya menanyakan sebuah catatan, ia sangat tau Damon yang tidak ingin tertinggal apapun. "Aku tidak memperhatikan." "Kau mau kemana ? Kenapa tampilan mu seperti itu?" tanya Damon melihat bagian tubuh gadis yang menurutnya cukup terekspose. "Bukan urusan mu, ayah sudah memberikan izin untuk ini." Ruth memasang wajah tidak senang pada Damon lalu melihat pria itu tersenyum tipis ke arahnya. "Okay." Damon menarik nafasnya dan sedikit bergerak di hadapan Ruth. Crakkk!!!! Damon menyiramkan air yang ia pegang ke pakaian Ruth hingga gadis itu langsung berteriak kencang. "Ahhhhhh---- Damoooonnnnnn!" "Aku tidak sengaja, kau tidak lihat tadi aku hampir jatuh?" tanya Damon terdengar sangat di buat-buat lalu melihat gadis itu langsung mengusap-usap pakaian nya dan membanting pintu kamar dengan kuat. "Keluarlah dengan pakaian sopan."Batin Damon sambil tersenyum sedikit dan melihat gelas yang masih ada di tangan nya lalu berjalan masuk ke kamar pribadinya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.0K
bc

HOT NIGHT

read
603.6K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.0K
bc

BILLION BUCKS SEASON 2 (COMPLETE)

read
334.5K
bc

Sexy game with the boss

read
1.1M
bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
569.1K
bc

Nafsu Sang CEO [BAHASA INDONESIA/ON GOING]

read
884.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook