bc

Sellalluna

book_age12+
804
FOLLOW
3.0K
READ
love-triangle
possessive
goodgirl
CEO
boss
student
sweet
highschool
brothers
friends
like
intro-logo
Blurb

Dulu aku merasa aneh, saat kamu menatapku begitu tajam di setiap pertemuan kita yang tidak disengaja. Tidak pernah menyapaku seperti saudaramu yang lain. Namun mengapa tiba-tiba aku mempunyai rasa kepadamu?

Bahkan kamu memiliki orang spesial yang selalu ada di sampingmu setiap saat, kurasa dia selalu membuatmu tertawa bahagia. Salahkah jika aku menyukaimu?

Mencintai dalam diam memang sangat menyenangkan, aku menyukaimu dalam diam dan hanya aku dan Allah lah yang tau.

Tiba-tiba garis takdir menyatukan kita, semuanya terbongkar. Kita bukan hanya sekedar orang asing, namun kita mempunyai sebuah kedekatan dulu. Sebelum tragedi itu terjadi, merenggut isi pikiranku membuatku berhasil melupakan kenangan manis bersamamu, semua SEMUA tentangmu aku tidak pernah ingat.

Kecewa, saat ternyata kamu sebenarnya mengetahui semuanya. Mengetahui jika kita pernah dekat dan saling bergantung. Namun kamu memilih diam seakan pura-pura lupa.

-Ada yang pura-pura lupa, tapi bukan Petrus Mahendra.-

chap-preview
Free preview
s a t u
Gadis dengan kerudung putih dan seragam putih–abu serta tas biru navynya tengah melangkah pelan di koridor sekolah SMA Satlantas. Pagi ini sebelum berangkat sekolah ia sempat memutar musik baru yang ia download tadi malam, tentu mengandalkan paket malam yang ia beli kemarin. Kakinya memasuki kelas XI IPA 1, tampak sudah ramai siswa/i yang tengah sibuk dengan aktivitas nya masing-masing. Ia berjalan ke arah pojok kelas tepat di bangkunya bersama Rena, sahabatnya. “Assalamualaikuk ugtea …” salamnya sambil meletakkan tas di atas meja dan mengambil benda pipih dari dalamnya. “Waalaikumsalam … tumben telat?” tanya Rena yang tengah memakan sandwich tentu buatan sang Ibunda. Rena Nozawa, gadis blasteran Amerika–Indonesia yang sangat cantik tentunya, ia bersahabat dengan Luna saat masa MPLS hingga sekarang berjalan dua tahun. Rena ini tentu beragama Islam, kesukaannya memakai jilbab berwarna peach. “Hehehe … biasa paket malam, terus ketiduran dan kesiangan deh.” cengir Luna. “Kebiasaan …” sinis Rena sambil menyodorkan sekotak sandwich. “Nih dari Mama, katanya buat girls of java.” “Ihhh … makasih loh, bilangin ke tante cantik. Besok aku mau main terus mau pinjem kamar kamu buat karaokean,” ujarnya exited. “Nggak!!!!! Suara kamu nggak enak,” kesal Rena, bohong! Bahkan banyak yang bilang suara seorang Selalluna Nugroho ini sangat merdu dengan aksen serak-serak basah. “Bercanda kali, Ren,” kikik Luna sambil menggigit sandwich nya. “Oh iya, kemarin Kakakku pulang, dia bawain banyak oleh-oleh karena aku sering cerita tentang kamu, dia bawain ini buat kamu,” terang Rena mengeluarkan beberapa hijab segi empat dengan berbagai warna, seperti hitam, abu, biru navy, coklat tua, army, kunyit. “MasyaAllah, kakak kamu yang kuliah di Bandung, yah, Ren?” tanyanya, Rena mengangguk mengiyakan. “Bilangin, yah, makasih banyak, yes! Akhirnya aku bisa hemat dan nggak beli kerudung lagi hitung-hitung tinggal beli warna lain,” girangnya, Rena hanya tersenyum manis. Ia sangat senang dan beruntung bisa bertemu dan bersahabat dengan Selalluna Nugroho ini. Dia baik dan selalu membuatnya tersenyum heran dan kesal dengan semua tingkah anehnya, apalagi saat mendengar lagu-lagu yang sering dinyanyikan oleh sahabatnya itu. “Mau denger nggak? Lagu baru yang aku download?” tanya Sella setelah memasukkan jilbab-jilbabnya ke dalam tas. Rena meringis dan menggeleng pelan, ia tahu pasti lagu berlirik Jawa, lama tinggal di Amerika membuatnya sedikit aneh mendengar lagu dengan lirik seperti itu. Namun terkadang ia iseng dan sering mendengarnya di rumah! “Bagus loh, judulnya 'Bojo Anyar sama Banyu Lantit',” katanya sambil ingin menyumpalkan heandset hitam di telinga kanannya sebelum bel pertanda masuk berbunyi, ia mendengus kecil. ––— Sella dan Rena tengah berjalan menuju kantin dengan tautan tangan mereka yang tidak terpisah sejak keluar kelas tadi, mereka memang seperti itu. Keduanya memasuki kantin yang sudah lumayan banyak orang, segera memesan sebelum antre dan bangku tempat duduk kosong. Sepiring empek-empek dan segelas es jeruk di pilih oleh mereka sebagai makanan cacing-cacing peliharaannya. “Pening banget, jam pertama udah di sambut sama rumus-rumus aneh yang sayangnya ada gitu,” ucap Rena, mengeluh. “Ngeluh terus … belajar makanya jangan makan terus di rumah.” Sella tentu tau, karena Rena selalu menceritakan hari-hari nya di rumah hampir tiap hari. “Hehehe … kapan-kapan kamu ajarin aku, ya? Sebentar lagi kan ulangan,” pintanya dengan pupy eyes. “Hem …” deheman Sella pertanda setuju membuat Rena senang bukan main, setelah belajar dengan Sella semoga saja ada perkembangan dengan nilai matematika nya nanti, ia sudah tidak sabar mendapatkan hadiah-hadiah menarik yang selalu di berikan oleh sang kakak saat nilainya naik. “Empek-empek mbak Titin makin hari makin sedep aja, di kasih goyangan cendol dawet, ya, mbak?” tanya Sella saat mbak Titin mengantar es jeruk pesanannya. “Iya dong sell,” ujar mbak Titin kemudian tertawa bersama Sella. ——— Kini jam pelajaran terakhir diisi dengan jamkos, karena para guru sedang rapat entah membahas tentang apa. Kelas XI IPA 1, terdengar sangat bising para lelaki memanfaatkan jamkos ini untuk mabar game online yang sedang marak di kalangan anak muda zaman sekarang ini, sedangkan para perempuan tengah mengosip ria di pojok kelas. Namun berbeda dengan Sella dan Ujip yang tengah mengatur suara dengan berdehem-dehem pelan di depan kelas yang sudah tersusun oleh meja-meja yang tertata menyerupai panggung pentas. Ujip dan Sella membawa botol minum yang sengaja mereka pinjam dari teman ceweknya. Sella dan Ujip mempunyai kesenangan yang sama, menyukai lagu pop Jawa. “Bojo Anyar Ujippp …” teriak Sella. “Dudu klambi anyar seng mbok pamerke neng aku …!!” berjalanlah lagunya yang sesekali di nyanyikan oleh Ujip dan Sella terkadang juga berbarengan. Ujip mulai bergoyang mengikuti musik dari hp Sella. Namun Sella memilih tidak bergoyang, ia cukup mendengarkan kata-kata Bundanya yang mengatakan jika 'jangan pernah bergoyang di depan lelaki itu seperti tidak sopan Sella'. “Koyo ngene rasane wong nandyang kangen …” suara serak-serak basah milik Sella membuat banyak pasang mata mulai asik memperhatikan dan mendengarkan tak ayal mereka tertawa dan bertepuk tangan. “Teles gebes netes eluh … Cendol dawet …Cendol … Cendol dawet segerr …” Di pertengahan lagu saat cendol dawet pintu ruang kelas terbuka lebar, menampakan sosok lelaki yang bersetelan rapi dengan tuxedo, dan seorang guru berkepala botak dan perut buncit tengah menatap Ujip dan Sella tajam. Segera saja Sella meloncat dan mengambil hpnya untuk di matikan. “Ehem … Panggilan untuk Rena.” semua mata menoleh pada sosok Rena yang kini berjalan pelan menuju kedua lelaki yang tentu berbeda usia itu. “Kakak kamu sudah izin karena ada urusan keluarga kamu boleh berkemas,” ujar guru itu. Rena mengangguk dan kembali berjalan ke bangkunya untuk mengambil tas, saat ingin berbalik ia melihat ke arah Sella yang tengah ketar-ketir. “Semangat untuk hukumannya Selalluna, bye bye,” ucapnya pelan dan tersenyum jahil. Sella hanya mampu meneguk ludahnya kasar. “Sellaluna! Ujip! Bersihkan Lapangan sampai kinclong!” teriak pak Bandon setelah Rena dan laki-laki ber-tuxedo itu pergi. Sella dan Ujip berjalan cepat keluar kelas, takut diomeli lagi. Dalam perjalanan mereka terkikik geli dengan apa yang telah diperbuat, seindah ini ternyata masa SMA. Lapangan yang lumayan besar membuat Sella dan Ujip tak hanya menghabiskan waktu satu jam hanya untuk menyapu, beberapa pohon yang memang daunnya rontok akibat musim kemarau membuat angin yang berhembus kembali membawa dedaunan itu jatuh pada lapangan, sebenarnya mereka berdua bisa saja langsung pulang karena anak-anak yang lainnya juga sudah tidak ada di sekolah. Namun tatapan tajam dari pak Bandon terus mengawasi keduanya, jadilah mereka hanya pasrah saja.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Husband My Step Brother

read
54.8K
bc

I Love You, Sir! (Indonesia)

read
260.4K
bc

Skylove (Indonesia)

read
109.1K
bc

THE DISTANCE ( Indonesia )

read
579.9K
bc

Wedding Organizer

read
46.7K
bc

Si dingin suamiku

read
490.1K
bc

Undesirable Baby (Tamat)

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook