bc

Married with a Mute girl

book_age16+
4.3K
FOLLOW
40.9K
READ
drama
twisted
sweet
like
intro-logo
Blurb

"Ini gila, bagaimana bisa gue harus menikahi seorang gadis bisu hanya karena taruhan konyol yang gue buat saat SMA dulu?"

- Shakir

Tidak akan ada kebakaran jika tidak ada api sebagai penyulutnya. Mungkin begitulah perumpaan yang tepat untuk Shakir Andrian Ayah.

Bayangkan saja, dirinya bukanlah pria biasa yang akan tertarik pada gadis biasa juga. Namun akibat satu kesalahan bodoh yang ia buat bersama temannya saat SMA dulu, mau tak mau ia harus menikah dengan gadis bisu yang juga satu sekolah dengannya saat SMA.

Akankah pernikahan ini hanya sebatas taruhan atau justru akan menimbulkan rasa yang tidak di inginkan?

chap-preview
Free preview
Mimpi Buruk
MENIKAH hanya karena kalah dalam suatu taruhan sama sekali tidak ada dalam benak seorang Shakir Adrian Syah. Cowok berumur 26 tahun yang super angkuh, arogan dan tentunya hidup dalam kekayaan yang bisa di bilang tiada habisnya. Dan oh ya, jangan lupakan tampangnya yang di jamin dapat membuat gadis manapun yang melihatnya jatuh luluh lalu di buat jatuh sejatuh- jatuhnya. Sampai saat ini belum ada perempuan yang bisa menolak pesona maskulinnya, tubuh tinggi tegap yang atletis, perut six pack--yang katanya cewek-cewek sih pelukable banget-coba sebutkan cewek mana yang gak mau di kekepin sama cowok seperti Shakir? Belum lagi wajahnya yang di anugerahi tampang manis dan ganteng secara bersamaan,sorot mata yang tajam yang mampu membuat perempuan tertarik hanya sekali kedipan mata---catat---bisa buat cewek jadi auto keGRan hanyan karena di tatap olehnya---tak jarang banyak cewek yang bahkan rela memberikan segalanya untuk Shakir, tapi sayangnya Shakir yang bisa di katakan si trouble maker itu tidaklah semudah dan sebodoh yang orang pikirkan. Senakal-nakalnya dia, tak pernah sekalipun Shakir merusak perempuan. Hanya saja mulutnya terlalu menyakitkan ketika bicara, jujur dan menusuk. Yup, awalnya semua berjalan normal sesuai scenario yang Shakir inginkan. Sampai hari itu tiba,hari yang akan terus di kutuk olehnya sepanjang sejarah hidup seorng Shakir ,bagaimana tidak? "Setan emang! Cuma karena gue kalah taruhan terus gue harus nikahin cewek bisu itu apa?! Gila aja." Ini hanyalah sebuah cerita cinta tentang cowok yang super angkuh dengan seorang gadis bisu. Ratih dan Shakir. [MIMPI BURUK] WAKTU sudah menandakan bahwa pagi telah datang, cahaya matahari mulai menembus tingkap-tingkap jendela. Di apartemen yang luas itu, hanya terdengar bunyi berisik alarm dari handphone milik lelaki liar itu . Lelaki yang belum menyadari tentang status yang di milikinya sekarang. Shakir pov Bunyi alarm begitu mengganggu di telinga, gue pun sesegera mungkin mematikan benda super berisik itu , "Huammm, berisik banget elah." Gue menggeliat, menutup mata gue dengan tangan, cahaya matahari mulai menyilaukan mata gue. "Ngg... Jam berapa sih ini?" Gue mulai mengubah posisi yang menurut gue kurang enak , sekedar mencari posisi yang nyaman, tapi.... Wait wait!? Kenapa rasanya di sebelah gue ada orang ya? Dengan posisi mata yang masih merem, gue meraba-raba tempat di samping yang gue pikir kosong. Awalnya gue pikir gue Cuma tidur sendiri kayak biasanya. Tapi kali ini gue kaget bukan main. Dalam detik ke - tiga, gue langsung melek saking kagetnya. "ELO... kan?!" " mata gue membulat terbelalak kaget. Gimana gue gak kaget, pas gue buka mata udah ada cewek yang tidur di samping gue. Spontan gue membuka selimut gue dengan cepat,mencari tahu kira-kira semalam gue habis ngapain aja,semoga gak ada kekhilafan yang terjadi. Bisa mampus gue kalo gue beneran tidur sama nih cewek. Gue amati cewek yang tidur pulas dibungkus selimut itu. "Lah iya? kok ada nih cewek di kasur gua?"gue berusaha mengingat-ngingat kejadian semalam. Mungkin aja ada kejadian penting yang terlewat sama ingatan gue. OK inget baik-baik Shak, semalem lu habis ngapain? Tapi bagian bawah gue masih di 'kurung' aman kok kayaknya,orang gue masih pake boxer sepaha. Sejenak gue mikir keras sampe gue menemukan kenyataan penting yang ternyata udah gue alami tadi malam. Sialan! GUE UDAH MARRIED TERNYATA! Udah kawin, gak single lagi. "Parah sih ini gila,gilak!" gue mengacak rambut guefrustasi, "gue nyampe lupa kalo gua udah resmi jadi nih cewek bisu semalam." Masih dengan rasa gak percaya, gue mulai menatap cewek berbadan unyil yang lagi bobo disamping gue , asli deh gue benar-benar gak menyangka kalo dia yang bakal jadi istri gue. "Monyet emang si Si Fahmi!"gue mengumpat gak terima,nyebut nama orang yang jadi dalang dari semua ini . Jujur gue sangat sulit nerima kenyataan ini, bagaimana mungkin seorang Shakir yang terbilang high class , dengan wajah yang gak bisa di bilang pas-pas an, akhirnya harus menikah dengan seorang gadis bisu yatim piatu kayak cewek ini. "b**o,kenapa gue pake acaran ikutin taruhan itu sih?" kalo gue gak ikut kan gue gak bakal nikah sama cewek bisu ini. Tolong garis bawahi 'seorang gadis bisu' Double s**t Man! "Arghh b*****t!" gue memukul kasur gue untuk melampiaskan kekesalan gue. Kesel level dewa. Gue kenapa jadi begini sih ? Itu yang gue rasain sekarang. Semuanya ini gak akan terjadi kalo bukan karena taruhan konyol itu, taruhan b**o yang bikin gue harus terperangkap dalam ikatan pernikahan dengan cewek bisu ini. Gue kembali mengingat taruhan gila yang pernah gue lakuin lakuin delapan tahun lalu bersama orang-orang yang menyebut dirinya " Seorang sahabat" Sahabat pala lu kotak. Kalo bukan karena mereka ,gue gak akan berakhir di Kasur ini dengan cewek kayak dia. 180 derajat jungkir balik jauh dari tipe cewek idaman gue. ________ Flashback on Ini tentang taruhan gila plus konyol yang gue lakuin sama sohib-sohib gue delapan tahun yang lalu. Di saat kami masih pake seragam putih abu-abu,zaman dimana masih bebas main cewek sana sini,ngedugem sampai subuh,ketawa kwtiwi kayak gak ada beban hidup sama sekali. Ya lah ,orang semua kebutuhan gue masih di tanggung orangtua,mau mikir susah juga gak sempat. 07.46 Dengan buru-buru gue memarkir mobil sport kebanggaan gue di tempat yang memang di sediakan untuk kalangan atas seperti kami. Bukannya mau menyombongkan diri, tapi sekarang gue mau ngomongin soal fakta hidup gue. Gue memang terlahir dari keluarga yang terbilang kaya, gue memiliki ayah yang seorang pengusaha sukses di Jerman. Nyokap? Gak hebat-hebat amat kok, dia cuma seorang desainer terkenal di Prancis,rancangan baju buatan nyokap sering muncul di Fashion Week berbagai negara. Satu lagi yang penting, gue ini anak tunggal. So....udah pasti semua yang gue minta bakal di kasih.Mau minta ini itu semuanya pasti ada, termasuk segelimang harta buat main cewek. That's easy untuk seorang Shakir. Kala duit ada, celana dalam cewek pun bisa terbuka dengan mudah. Setuju? Bukan niat gue mau rendahin kaum perempuan,tapi kenyataannya hidup di Jakarta emang gak semudah itu , banyak cewek yang rela ngasih keperawananya ke cowok yang berstatus bukan suaminya,parahnya untuk uang pun mereka mau. Gue gak bilang semua cewek itu sama kayak mereka,Cuma sampai sekarang gue belum pernah ketemu tuh sama cewek lugu yang perawan. Itulah realita hidup gue yang gak jauh dari kata b******k! terdengar seperti pria yang ada di novel mungkin, pria bad boy dengan harta melimpah tapi miskin etika. Tapi gue cuma mau bilang pada siapa pun cewek yang nantinya bakal jadi istri gue "Welcome to The Hell" karena itu artinya siapa pun cewek yang bakal jadi istri gue, gak ada bedanya sama babu buat gue. Ups sorry kalo ucapan gue terlalu kasar, mungkin ini karena salah asuh dari orangtua gue juga yang gak pernah ada waktu buat gue,gue paran ya sekedar pacaran tanpa pake hati. Menurut gue,gue bisa buang cewek kapan pun gue mau dan bosen. Hujat aja kalo mau hujat, jangan tahan-tahan. Waktu tempat menghujat di buka,jangan sungkan. Gue udah terbiasa di hujat Shakir Adrian Syah. Nama yang di kasih spesial sama Bokap gue. Nama yang bagus tapi kelakuan astaghfirullah. Panggil aja Shak, tapi bukan baby Shak dududu... Sebelum ada yang jatuh cinta sama gue, lebih baik gue bicara secara gamblang! Gue bukan pangeran impian seperti yang gadis-gadis remaja impikan, why? Honestly, gue bukan tipe cowok yang begitu peduli dengan makhluk serba benar yang bernama WANITA " Ah masa bodo lah " menurut gue wanita itu gak ada artinya, asal lu punya uang mereka bakal datang dan nempel kayak lem. *** Gue tau pagi ini gue udah telat Lima belas menit, but it's okey, bukan suatu masalah yang perlu di gede-gedein. Denngan santai, rilex dan tanpa rasa takut sedikit pun gue melangkahkann kaki ke dalam kelas, dan yang pasti udah ada guru di dalam sana. Tapi bodo amat lah! paling gurunya juga bolehin masuk, secara gitu anak nya "Firman Syah". Tok tok Gue mengetuk dua kali di pintu kelas yang terbuka. "Masuk." jawab Guru Matematika yang saat itu lagi ngajar. Gue jadi pusat perhatian satu kelas sekarang. "Tadi dijalan macet."ucap gue tanpa basa basi. Tanpa ada rasa bersalah atau sekedar bilang maaf. Semua udah tau siapa gue. Jadi guru sekalipun gak berani tuh hukum gue. Tanpa menunggu jawaban dari guru itu ,gue melenggang pergi gitu aja kearah tempat duduk gue. Ini perasaan gue apa gimana ya? Kayak ada sepasang mata yang dari tadi melihat ke gue dengan tatapan gak suka. Gue melihat sinis kebangku yang ada di sebelah gue. "Eh bisu, Liat apa lu? Hah?!" bentak gue tanpa merasa bersalah ke cewke bisu berbadan kecil yang ada di samping gue. Tingginya paling sedada gue doing.kurang nutrisi apa gimana ya pas kecilnya,kok jadi bantet gitu. Ya tapi wajar sih ya,namanya juga anak yang tinggal dipanti asuhan. Karena mungkin takut mendengar bentakan kecil dari gue, dia langsung pura-pura baca bukunya, oon banget dah. Baca buku aja kebalik gitu. Emang gue nyeremin banget apa ya? mungkin aja dia ngerasa guru tadi pilih kasih kali ya,ah tapi bodo amat. Orang dari dulu gue emang di perlakukan beda kok. Kita ini hidup di dunia yang keras. Di sini uang yang berbicara. ***** "Eh bro! Ke kantin yok, lapar nih gue," ajak gue ke sohib-sohib gue yang bisa di katakan kurang waras,walaupun muka bisa dibilang cakep,tetap aja orang cakep itu ada g****k-gebleknya. Leon, Reza, Fahmi , dan Athala. Empat sahabat gue dari dulu. Partner berbuat dosa. "Elah Shak, lagi asik main juga. lu aja dah ama yang lain, gua mau di kelas aja udah," Tolak Fahmi yang asik sendiri sama permainan digadgetnya. "Ah ga asik lu, main mulu ama Games, maen ama cewe kapan? " canda Reza yang terkenal dengan sifat sesatnya . sesat karena memang dia yang hobi merawanin anak orang. "Astagfirullah, gak baik nak maen-maen cewe,Kata Mama dede nanti dosa." ucap fahmi sambil tertawa garing. Sok-sok an inget dosa, padahal tiap detiknya udah berbuat dosa. Cuih! "Woy , Mau ke kantin aja udah kayak ibu-ibu arisan lu pada. Kalo mau ke kantin yaudah ayo. Gue yang bayarin deh." Leon akhirnya membuka suara, emang deh nih bocah paling bisa kalo masalah ginian, emang sih dari antara kita berlima dia yang paling mendingan, secara gitu walopun terbilang anak bandel, dia tetap berprestasi plus tajir juga, lah apa kabr sama gue ama yang lain?boro-boro rajin, dapat nilai pas-pasan aja udah berpuas diri. Bodo amatan ama nilai, toh ujung-ujungnya bakal lulus juga, apa sih yang gak kalo udah ada uang di tangan? Ijazah aja udah bisa di beli sekarang. "boleh juga tuh tawaran lu, hahha ayoklah kuy ke kantin! Suka nih gue kalo gratisan gini." ajak Athala, kalo sohib gue yang satu ini emang mental gratisan. Kaya sih iya, tapi sayang malas keluar duit kalo gak penting-penting banget. "Ayolah ke kantin." gue dan yang lainnya pergi ke kantin buat makan siang.s Sesampainya di kantin... Gua sama temen-temen yang lain udah pada asik nikmatin makanan sambil sesekali kita ngebahas topik yang gak penting tapi asli bikin ngakak. Siapa aja yang lewat kita jadiin leluon. "Eh bray, liat dah cewek yang lagi mesen bakso," Fahmi mulai membahas topik yang guae bilang gak penting tadi, sambil nunjuk ke arah cewek yang lagi berdiri mesan bakso. " arah jam sembilan."otomatis kita berempat noleh dong ke arah cewek itu. Gue, Leon , Reza , sama Athala udah liat-liatan sambil ngangkat alis, soalnya pada bingung maksud si Fahmi apaan. "Apaan sih maksud lu Fahm, gak nalar gue." Tanya Reza gak connect. Di susul oleh Athala yang justru gak nyambung sama sekali,"Kenapa emangnya Fahm? Tuh cewek mesen bakso telor ya?" Fahmi langsung menoyor kepala Athala. "Sok polos lo semua! Masa lo pada gak paham juga sih ama maksud gue?" "Apaansih nih bocah" gue mendengus kesal sambil meminum air mineral. "Woilah gitu aja gak ngerti! Cetek otak lu pada! Sini makanya, gua jelasin!" Fahmi mulai menginstruksikan supaya kami mendekat ke arah dia. "Apaan?" Tanya Athala gak sabar, muncul dah kepo-annya. Ini kenapa gue ngerasa kayak cewek-cewek yang doyan gibah ya? "kalian laitin deh tuh cewe"Serentak kami merhatiin cewek itu dari ujung kaki sampai kepalanya. Perasaan gak ada yang salah ama tuh cewe.Gue balik ngeliatin Fahmi sekarang. "kenapa sih Fahm?" Fahmi tertawa m***m, "Lambang OSISnya bulet gede ,bro. hahahhahah" sekarang gue udah paham maksud dia,dasar Si Fahmi,otaknya gak jauh-jauh dari tete sama s**********n. Teman gue yang lain memasang muka kesel. "mantep banget kan ya, menurut kalian, kira kira berapa ukuran gunung kembarnya? " Wah udah gila ya si Fahmi , emang sih dari dulu otaknya emang rada m***m alias OMES(otak m***m). Perlu di sedot pake vacuum cleaner deh kayaknya. "Lah gila lu ya, yang kaya gitu aja lu bahas,ini nih tanda-tanda kekurangan s**u sejak bayi. " Athala balas menoyor kepala Fahmi . " 36 keknya, dari ukurannya sih keknya itu ukuran pas di tangan gue,tapi bisa aja itu Cuma beha busa,gedenya gak wajar."Reza menjawab dengan santai nya sambil mensruput minumannya. Seakan dia udh jadi pakarnya dalam hal beginian. Emang udah bukan rahasia sih kalo sohib gue yang satu ini sering one night stand ama cewe. Mau cewe bayaran kek, mau pacar dia kek, semuanya di sikat. Jadi dia udah mengenal lika liku tubuh cewek. "Iyain deh yang udah megang sana megang sini, gue mah apa atuh yang nyentuh tangan cewek aja keringat dingin nyampe kejang-kejang. "canda Fahmi dengan wajah nakalnya, semua juga tau dia termasuk ke dalam list playboy kelas kakap. Tentunya setlah Reza. Puas dengan topik bahasan yang bisa dibilang cukup v****r tadi,kami melanjutkan makan siang kami, tapi lagi-lagi si Fahmi bersuara, emang demen gibah ya manusia yang satu ini. "Eh cuy, bentar lagi kan kita lulus sekolah ya, lu gak mau apa bikin sesuatu yang berkesan banget gitu? " " berkesan gimana maksud lu?"s gua mulai curiga nih ama si Fahmi, pasti ada aja rencana anehnya. Kadang dia suka buat challenge yang diluar batas. "Dengerin gue selesai ngomong dulu makanya,jadi gini-" kita berempat masih sibuk ngunyah makanan masing-masing, sampai akhinya Fahmi kembali melanjutksn kalimatnya yang sukses ngebuat kami berhenti makan. "jadi gini,gue mau bikin challenge yang bakal kita ingat nyampe tua,gue mau kasih tantangan,tapi yang kalah harus bayar konsekuensi ya.ummm, dengan kata lain sih ini taruhan." Kami menatap bingung ke arah Fahmi. "Taruhan apaan? Kita udah gede Fahm, Come on, kita terlalu kekanakan untuk sebuah taruhan iseng gitu,kenapa gak coba challenge yang lebih bermutu? Selain taruhan maksud gue." Nah betul tuh kata Athala, gue setuju. Udah berbulu gini masih aja mau main taruhan kayak bocah. Tapi namanya Fahmi ya mana mau dengerin pendapat orang,dia itu keras kepala. "Eh, liat deh ke cewek yang lagi duduk sendirian sambil baca buku itu. " Fahmi menunjuk ke arah belakang gue. Spontan gue menoleh kea rah yang di tunjuk Fahmi,beberapa meja dari tempat gue duduk,ada seorang cewek yang duduk sendirian di pojokan kantin. Jajan enggak,tapi kayaknya Cuma numpang makan bekal. Elah, dia lagi dia lagi. Bosen gue liat dia mulu. Nyampe enek tau gak sih. Gimana gak coba? Kalo Cuma dia yang duduk di samping gue terus selama tiga tahun berturut-turut, udah gitu kalo tugas kelompok biasanya berdua terus. sama dia. Males banget gatuh. "Maksud lu si Ratih? cewek bisu yang tinggal di panti asuhan itu?" Tanya Leon yang dari tadi cuma diam,dia emang gak suka banyak ngomong. Fahmi menaik turunkan alisnya dengan sebuah cangiran , yang artinya jawaban Leon tepat sekali. "Emang mau taruhan apaan lu? Terus hubungannya ama tuh cewek apa?"Tanya reza, yang sepertinya mulai tertarik dengan taruhan ini. Jujur, gua mah bodo amat, gak peduli gua ama itu cewek. Gak penting. Mau dia di jadiin bahan taruhan kek,itu derita dia. "Jadi gini bro-"Fahmi menjelaskan cara main taruhannya yang sontak membuat kita berempat kaget. "jadiin cewe itu buat taruhan kita? Situ sehat walafiat?" Ucap Leon yang paling awal menunjukkan ktidaktertarikan dengan taruhan konyol Fahmi. "kalo lu mau main-main, ya setidaknya jangan nyampe bikin cewek gak bersalah itu sebagai korban lu. Fix, gue gak ngikut." bantah Leon yang mulai kesal, dia emang tipikal orang yang gak suka orang lain di rendahin. "Aelah Le, payah lu . yaudah, emang lu ga mau ikut yaudah gak usah ikut, ribet amat. Gue ngasih taruhan gini buat orang-orang yang menyukai tantangan,karena laki-laki itu harus punya jiwa menantang,ya kecuali..." Fahmi menjeda kalimatnya,lalu menatap tajam kearah Leon "keculi elo bukan laki-laki. Banci." Leon yang mendengar bualan fahmi barusan hanya memasanng muka datar,lalu bangkit berdiri dari tempat duduknya, "laki-laki itu mainya ke gunung ,bro. bukan mainin cewek." Ucap Leon sambal menepuk bahu Fahmi. Raut wajah Fahmi memerah nahan amarah."Bro, taruhannya kita mulai ntar malam ya di tempat nongkrong biasa. Bye,gue mau nemuin cewek gue dulu." Fahmi ninggalin kantin. Di susul sama yang lainnya,sedangkan gue c*m duduk sendiri sambal noleh ngeliatin cewek bisu itu. Tanpa sadar mata kami bertemu, dengan cepat gue buang muka dan speak-speak gak liat. Malu gue asli. Dan jujur walaupun gue gak tertarik sama sekali, gue tetep aja setuju ama taruhan konyol ini, karena gua emang suka hal menantang dan bukan Shakir namanya kalo gak punya tingkat PD yang tinggi, gue udah yakin gak akan kalah dalam taruhan konyol ini. Tapi , sayangnya dewi fortuna gak lagi berpihak ke gue. Gue gak pernah nyangka kalo hal inilah yang bakal ngikat gue sama cewek bisu itu dalam hal yang disebut perniakahan sialan. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sweetest Diandra

read
70.5K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Undesirable Baby 2 : With You

read
161.6K
bc

A Piece of Pain || Indonesia

read
87.3K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.1K
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.2K
bc

T E A R S

read
312.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook