bc

My Lovely Pet

book_age16+
550
FOLLOW
4.5K
READ
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Seri Kedua Keluarga Bayu :

Tentang kisah cinta penyuka kucing dengan seorang dokter hewan.

Ocean dan Gibran dalam mencari arti cinta yang sesungguhnya dengan bantuan hewan kesayangan masing-masing.

chap-preview
Free preview
My Lovely Pet
               Kucing kecil nan mungil ini aku temukan sedang meringkuk kedinginan di atas ayunan, Leana berusaha menjangkaunya dengan tangan mungilnya.                  "Don't touch honey, nanti mama kamu ngomel lagi sama aunty kalau lihat tangan kamu penuh kotoran," aku berusaha menahan tangan Leana yang mencoba menjangkau kucing kecil yang kami temukan.                  "Ncing... cyuuu.. ntyyy au ncing," Leana dengan wajah unyu-nya meminta aku mengizinkan dirinya untuk menyentuh kucing yang entah kenapa bisa nyasar ke rumah ini.                  "Hmmm... kamu mau?" tanyaku, Leana langsung mengangguk, kasihan sih selama ini Leana hanya ditemani Mommy dan Daddy yang selalu ribut siapa yang berhak menggendongnya kalau kak Aisha dan kak Biyan sibuk dengan kegiatan mereka, mungkin kucing lucu ini bisa menjadi teman bermain Leana selain kakek dan neneknya.                  "Oke, Leana tunggu di dalam dulu ya, kucingnya aunty mandikan dulu supaya kotorannya hilang dan Leana nggak alergi dengan bulunya yang kotor," bocah berusia dua tahun ini langsung kegirangan dan menciumku bertubi-tubi.   ****                  "Saya mau kucing ini dimandikan," aku menyerahkan kucing itu ke petugas petshop yang akan memandikannya, awalnya kucing ini tenang saat aku menggendongnya tapi langsung berontak saat petugas itu baru mau mengambilnya dari gendonganku.                  "Nama kucingnya siapa mbak? Saya butuh nama untuk menjinakkan kucing ini," tanya petugas itu dengan ramah.                  Nama? Bukankah cukup memanggilnya ‘pus’ saja? Atau kucing pun seperti manusia yang butuh nama untuk jatidirinya?                  "Namanya … Gibran, ya namanya Gibran Hidup Sentosa," balasku asal, hanya nama itu yang teringat di benakku kalau berhubungan dengan hewan.                  Nama yang hampir lima tahun ini hilang bak ditelan bumi, mungkin salah satu hewan peliharaannya sudah memangsanya. Aku bersyukur kalau itu benar-benar terjadi.                  "Hahaha nama yang lucu, Gibran Hidup Sentosa. Tapi melihat penampilan kucing ini hidupnya nggak ada sentosa-sentosanya yang ada menderita," balas petugas itu menyindir kondisi kucing ini, aku menyunggingkan senyum sinis dan mencoba menyerahkan kucing ini lagi.                  "Grtttttttt," suara kucing tadi semakin menyeramkan, lebih menyeramkan daripada auman kak Aisha saat bertengkar dengan Daddy masalah pola pengasuhan kedua ponakanku.                  "Kucingnya galak ya, mbak galak juga nggak?" kali ini petugas itu mulai sok dekat seakan mengenalku, bukannya membalas aku malah menyunggingkan senyum sinis lagi.                Aih mas-mas ini bisa-bisanya menggombaliku, aku menunjukkan wajah galak bin judes dan mengangguk.                  "Galak," balasku singkat.                  "Oooo kalau yang galak-galak dokter ini nih rajanya untuk menjinakkan, sebentar mbak," petugas rese itu masuk ke dalam sebuah ruangan, aku mengelus kucing yang terlihat jinak kalau bersamaku.                  "Gibran..." aku sengaja memanggil nama kucing itu dan lucunya kucing ini seperti mengerti dan menoleh ke arahku.                  "Ya, ada yang bisa saya bantu?" aku melihat laki-laki berjas putih keluar dari ruangan itu, auranya sangat berbeda dari petugas rese tadi. Nametag yang terpasang di dadanya bertuliskan                Drh. Gibran S.                  Oh tidak, diakah? Tapi kenapa wajah mereka berbeda, Gibran S ini terlihat lebih mature, sexy dan sedikit misterius.                  "Saya mau..." kenapa aku gugup ya.                  "Kucingnya kenapa?" tangannya mengelus kepala Gibran (kucing) tapi aku kembali mendengar geraman dari mulut kucing ini.                  "Mau saya mandikan," balasku, tanpa sedikitpun memandang wajahnya.                  "Bro, gue pinjam kucing lo dong. Ada lomba nih tapi si Ocean lagi ngambek, maklum lagi bunting besar," suara laki-laki di belakangku membuat jantungku berdetak cepat.                  Deg                  Suara itu rasanya tak asing di telingaku, tapi tunggu dulu.                  What!                  Namaku yang keren dijadikan nama kucing! dan gilanya kucing itu lagi bunting!                      Aku memutar tubuhku dan yeah aku melihat mantanku sedang berdiri tepat di depanku, aku melihat namanya di nametag untuk memastikan mereka orang yang sama, penampilannya sedikit berubah semenjak terakhir kali kami bertemu lima tahun yang lalu. Kacamata berganti softlens, tubuhnya yang dulu kurus kini mulai terbentuk dan sedikit berisi, tubuhnya yang dulu sering tercium bau ayam kini sudah wangi parfum.                  Gibran G.                  Nama yang tertulis di nametag-nya dan aku yakin dialah Gibran yang dulu aku pacari saat masih muda.                  Gibran Ganteng, selalu itu jawaban setiap aku bertanya arti G di belakang namanya dan sampai sekarang aku sama sekali nggak tahu kepanjangan G itu apa.                  "Hai mantan, long time no see," sapanya, aku mendengus dan melewatinya begitu saja, niatku untuk memandikan Gibran (kucing) batal.                    "Ayo Gibran, kita pulang. Gerah di sini," sindirku tajam.                  "Belum move on ya, kok kucingnya diberi nama Gibran?" sindirnya, aku menghentikan langkahku dan ingin memberi pelajaran untuk manusia sok kegantengan ini, iya sih memang ganteng dan dulunya aku tergila-gila karenanya.                  "Gigit dia," bisikku di telinga kucing yang aku pegang tadi.                  "Ah rugi rasanya capek-capek datang tapi nggak jadi mandi, ya sudah kamu mandi dulu ya nanti kakak jemput," aku menyerahkan Gibran (kucing) ke Gibran (manusia).                  "Nih mandiin, awas kalau nggak bersih!" kataku sewot.                  Aneh, Gibran (kucing) sedikitpun nggak mengeram marah, bahkan dia menjilat-jilat tangan Gibran G (manusia).                  "Oke, let's get a shower," ujar Gibran (manusia) lainnya.                Oke terlalu banyak Gibran di ruangan ini, kepalaku langsung pusing saking banyaknya nama itu dalam satu tempat.                  Gibran (kucing)                  Gibran G                  Gibran S                  Dan kenapa mereka berada di satu tempat dan kenapa aku bertemu mereka di waktu bersamaan.                  Arghhh gara-gara Leana nih! Rutukku dalam hati.   ****

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Guru BK Itu Suamiku (Bahasa Indonesia)

read
2.5M
bc

Om Tampan Mencari Cinta

read
399.3K
bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

PEMBANTU RASA BOS

read
14.6K
bc

Nur Cahaya Cinta

read
357.9K
bc

RAHIM KONTRAK

read
417.8K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
111.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook