bc

Pesona Liar Suamiku

book_age18+
89
FOLLOW
1K
READ
HE
billionairess
heir/heiress
mystery
loser
like
intro-logo
Blurb

Skandal satu malam menyebabkan Aletta terjebak pernikahan kontrak dengan Leon. Tidak ada hal baik di dalam diri Leon, selain hanya berganti kekasih sesering Leon berganti pakaian, dan Aletta sama sekali tidak berminat menjadi bagian dari wanita yang telah berhasil pria penggoda itu taklukkan.

Leon yang tidak pernah gagal mendapatkan hati banyak wanita, ternyata kesulitan mendapatkan hati Aletta, meski segala pesonanya telah Leon keluarkan. Namun saat Leon mengeluarkan sisi pesona terliarnya, akankah Aletta kehilangan kendali dirinya?

chap-preview
Free preview
Bab 1 - Awal Pertemuan
Aletta terbangun dengan kepala yang berdenyut nyeri, jari telunjuk dan ibu jarinya menekan keningnya untuk meringankan rasa nyerinya itu, sementara matanya menyapu sekelilingnya yang terasa asing olehnya. 'Di mana aku? Hotel? Apa ini hotel?' hatinya bertanya-tanya. Dengan panik Aletta bergerak duduk dan bersandar pada kepala tempat tidur, ia merasa keanehan pada tubuhnya sendiri. Tidak pernah sebelumnya ia tidur tanpa mengenakan busana sama sekali. Dan siapa yang menanggalkan pakaiannya? Aletta mencoba mengingat kenapa ia bisa berakhir di sana tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Ingatannya hanya samar-samar saat ia lebih memilih menghabiskan minumannya, alih-alih menjawab pertanyaan Leon mengenai hal pribadinya, saat mereka bermain truth or dare. Aletta mengerang pelan sambil merutuki dirinya sendiri, entah sudah berapa banyak gelas yang ia minum dan akhirnya berakhir di tempat yang asing. "Siapa yang membawaku ke sini dan memanfaatkan aku? Leon? Guzman? Tidak mungkin Leuis, kan?" Dan jawabannya berada tepat di depannya, ketika seorang pria melangkah keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan mengenakan sehelai handuk yang terlilit di pinggangnya, rambut basahnya mengalirkan tetesan air ke d**a terbuka pria itu. Sontak saja Aletta histeris karenanya, "Leon? Ya Tuhan! Apa kamu yang sudah merawanin aku?" Dari tiga orang pria yang bersamanya semalam, kenapa harus Leon? Pria yang sangat Aletta benci! "Tenang saja! Aku janji, aku akan bertanggung jawab!" jawab Leon sambil mengibas tangannya dengan santai. *** Dua bulan sebelumnya. "Zakkenroller! Thief! Dief! Copet! Jambret!" Perhatian Aletta dari deretan butik-butik teralihkan oleh suara teriakan seorang wanita paruh baya, yang tasnya baru saja dijambret. "Merde!" umpat Aletta. Tanpa pikir panjang, Aletta melewati wanita itu untuk mengejar seorang remaja pria yang lari sekencang mungkin menembus padatnya wisatawan yang lalu-lalang di sepanjang jalan Champs de Elysees itu. Meski Aletta berbadan kecil, namun gerakannya luar biasa lincah. Larinya pun tidak kalah cepatnya dengan sang jambret, hingga tidak butuh waktu lama untuk Aletta berhasil melumpuhkan anak remaja itu, "Jangan pernah ulangi perbuatanmu itu lagi!" ancam Aletta setelah berhasil membekuknya. Ia mengambil tas branded wanita tadi sebelum melepaskan jambret itu. Bukan tanpa alasan Aletta melepaskan anak itu begitu saja. Karena akan percuma jika menyerahkannya ke pihak berwajib, anak remaja itu hanya akan diberi nasihat dan sedikit ancaman, sebelum akhirnya dilepaskan karena masih berada di bawah umur. "Ini tas anda, Madame." Aletta mengembalikan tas itu pada pemiliknya yang masih berdiri di depan butik tadi. Seorang pria tinggi besar berdiri di sampingnya dengan lengannya yang melingkari bahu wanita itu dengan posesif. "Merci beaucoup," ucap wanita itu dengan tulus. "Dari Indonesia?" tanya Aletta. Meski asli orang Perancis, sejak kecil Aletta sudah diajarkan Suster Mary bermacam bahasa, dan salah satunya bahasa Indonesia. "Ah ya benar. Siapa namamu?" "Aletta, Madame. Silahkan anda periksa kembali tas anda, barangkali ada yang hilang, Madame," saran Aletta. "Tidak perlu. Saya percaya padamu. Ini tanda terima kasih kami. Ambillah," pinta wanita itu setelah mengeluarkan beberapa lembar euro untuk diserahkan ke Aletta, dan Aletta menolaknya dengan sopan, "Tidak usah, Madame. Saya ikhlas membantu." "Panggil saja saya Tante Ana dan ini Om Rick. Kalau kamu sungkan seperti itu, saya yang merasa tidak enak hati. Saya tidak tenang kalau belum membalas kebaikanmu." Aletta pun jadi merasa tidak enak hati juga kalau menolaknya. Namun ia tidak mau menerima uang itu, Suster Mary akan sangat marah padanya. Jadi ia pun mengedarkan pandangannya hingga matanya tertuju pada kafe yang biasa ia datangi bersama dengan teman kantornya, "Kalau hanya satu cup kopi kesukaan saya di sana. It's ok!" Aletta mengedipkan sebelah matanya, dan tante Ana pun tertawa lebar. Cantik sekali meski usianya sudah tidak muda lagi. "Tidak perlu sungkan. Kami juga memiliki putri seumuran denganmu. Biar saya kenalkan kamu dengannya. Siapa tahu kalian bisa akrab." Tente Ana menggandeng lengan Aletta menuju kafe yang Aletta maksud. "Aletta! Jadi kamu yang menolong Mommyku?" tanya seorang gadis yang kebetulan teman kantor Aletta sambil menyeringai lebar, Leia. "Lohh, kalian sudah saling kenal?" Tante Ana terlihat bingung. "Ya, Mom. Aletta ini adalah satu-satunya teman aku di kantor," jawab Leia. "Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal, tolong kamu bujuk Aletta untuk mau ikut makan malam dengan keluarga kita!" "Serius, Mom? Aletta boleh ikut?" "Ya, kalau memang Aletta bersedia." Aletta mengerti tatapan Leia yang tertuju padanya itu, tatapan penuh harap yang membuat Aletta tidak akan tega menolaknya. "Kamu tahu sendiri kan bagaimana kehidupanku? Aku tidak bisa ikut Leia, maaf Tante, Om," jelas Aletta. Ia harus menjaga adik-adiknya di Panti, dan membantu mereka mengerjakan tugas mereka. "Aletta please, kali ini saja kamu ikut makan malam nanti demi aku," pinta Leia. "Tapi, aku tidak memiliki gaun yang bagus, aku pasti akan mempermalukan kalian," desah Aletta. Pakaian terbaiknya hanyalah pakain kerjanya, selebihnya tidak jauh dari kaos, tank top dan hotpants, yang ia beli kalau sedang ada diskon besar-besaran itu. "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, Leia bawa kartu ini dan belikan sesuatu untuknya, sekalian untukmu, jadi kamu tidak perlu kembali lagi ke Apartmentmu hanya untuk berganti pakaian. Kalian berangkat bersama dengan kami saja!" seru om Rick sambil menyerahkan black cardnya. "Baik, Dad!" Leia menerima black card itu dengan penuh suka cita. Karena semua atm dan kartu kredit Leia sedang disita orangtuanya, akibat terlalu banyak menghamburkan uang untuk mantan kekasihnya. "Hati-hati dengan tas kalian!" seru Tante Ana saat Leia dan Aletta keluar dari kafe itu. "Ya, Mom!" balas Leia. Leia menarik Aletta masuk ke dalam butik langganannya, yang semua karyawan butik itu sudah mengenalinya dan menyambutnya dengan baik, dan langsung mengarahkan mereka pada ruangan khusus yang hanya diperuntukkan bagi tamu-tamu VVIP saja "Waah, siapa kamu sebenarnya, Leia? Sampai mereka semua mengenalimu," tanya Aletta penuh kekaguman. "Jadi selama kamu bersama dengan Mommy dan Daddyku, kamu belum tahu siapa mereka?" tanya Leia dengan nada tidak percaya, dan Aletta menggelengakan kepalanya. "Bagaimana dengan Daddyku? Kamu tidak mengenalnya juga?" tanya Leia lagi. "Tidak, apa seharusnya aku mengenalnya ya? Apa orang tuamu itu artis atau semacamnya?" "Apa kamu tidak pernah nonton televisi? Atau membaca majalah bisnis?" "Tentu saja saat menemani adik-adikku nonton kartun, tapi aku tidak membaca majalah bisnis, hanya buku cerita saja untuk menidurkan adik-adikku." Leia memutar kedua bola matanya, "Pantas saja kamu tidak mengenali Daddyku." "Memang siapa Daddymu?" Leia mengibas tangannya, "Sudahlah, dia bukan siapa-siapa hanya pahlawanku saja!" Sejurus kemudian karyawan butik datang sambil mendorong stand syanding hanger mereka, tempat beberapa gaun indah yang memanjakan mata tergantung di sana. "Ini koleksi terbaru kami untuk musim ini, dan baru akan dipamerkan di acara Paris Fashion Week nanti, jadi anda akan menjadi orang pertama yang akan memakai koleksi terbaru kami ini," jelas karyawan butik itu. "Terima kasih, tolong tinggalkan kami agar kami bisa lebih leluasa memilahnya," balas Leia dan karyawan itu mengangguk, mereka semua meninggalkan ruangan itu. "Nah, silahkan kamu pilih koleksi terbaru itu!" seru Leia pada Aletta, sambil melihat-lihat untuk dirinya sendiri. Aletta melihat gaun indah itu satu persatu, dan tercengang saat melihat harganya. Yang bisa memberi makan seluruh penghuni panti selama satu bulan penuh. Seketika itu juga ia merasa sayang membuang uang sebanyak itu hanya untuk sebuah gaun, meski itu bukan uangnya. "Ummm, Leia. Gaun-gaun ini tidak ada yang bisa membuatku tertarik. Tapi saat masuk tadi aku melihat sebuah gaun yang langsung aku suka, bagaimana kalau aku memilih yang itu saja?" elaknya, siapa tahu gaun-gaun yang di luar sana ada yang diskon. "Ya Tuhan, ini koleksi terbaru Aletta! Gaun-gaun inilah yang seharusnya kamu pilih." "Mau bagaimana lagi? Aku benar-benar tidak tertarik. Ya sudah kamu tidak perlu membelikanku gaun, jadi aku tidak harus mengikuti makan malam kalian itu," desah Aletta. Leia mendesah pelan sebelum mengalah, "Ya sudah, pilihlah apa yang kamu mau, aku mau coba gaun ini dulu." Sambil tersenyum penuh kemenangan, Aletta melangkah keluar dari ruangan itu, dan mulai mencari-cari gaun yang sedang diskon. Yang Aletta tidak tahu adalah, dibutik sebesar itu tidak akan ada yang namanya diskon, jadi semuanya full prize. 'Ya Tuhan! Aku tidak mengerti dengan semua orang kaya itu, mereka rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit hanya untuk pakaian seperti ini. Kenapa tidak mengarahkannya ke hal yang lebih bermanfaat saja sih?' keluhnya dalam hati. Aletta mengedarkan pandangannya ke gaun-gaun itu satu-persatu, lalu matanya tertuju pada sebuah gaun yang menurutnya terlihat sangat sederhana, harganya pasti lebih murah dari yang lainya. Ia terburu-buru menuju gaun itu hingga kakinya tersandung kaki manekin dan membuatnya kehilangan keseimbangan, bertepatan dengan datangnya seorang wanita cantik yang tengah memegang sebuah gaun di tangannya. Aletta berpegangan pada wanita itu hanya supaya ia tidak terjatuh ke lantai, tapi ternyata ia membuat wanita cantik nan seksi, dengan high heels tujuh centimeter itu juga turut terjatuh bersamanya, "Aawww!" pekik mereka berdua bersamaan saat b****g mereka mencium lantai. "Ada apa ini?" tanya suara maskulin di belakang mereka, dan wanita itu langsung merengek kesakitan, "Mon beau! Wanita ini mendorongku hingga terjatuh!" Aletta buru-buru bangun untuk menjelaskan kejadian sebenarnya pada pria yang kemungkinan besar kekasih wanita itu, tapi kata-katanya tertahan di tenggorokannya saat melihat profile sempurna dari sosok pria yang saat ini berdiri tepat di depannya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.6K
bc

CINTA ARJUNA

read
12.6K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
24.3K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.2K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.2K
bc

Ayah Sahabatku

read
22.1K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
21.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook